Bisnis

Bisnis Peduli Lingkungan Tumbuh dari Aksi Mahasiswa

Bisnis Peduli Lingkungan Tumbuh dari Aksi Mahasiswa
Bisnis Peduli Lingkungan Tumbuh dari Aksi Mahasiswa

JAKARTA - Komitmen terhadap kelestarian lingkungan kini tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab lembaga pemerintahan atau komunitas hijau. Dunia bisnis, melalui inisiatif mahasiswa dan akademisi, turut mengambil peran aktif dalam mendorong perubahan menuju praktik berkelanjutan. Hal tersebut tercermin dalam kegiatan bertajuk Business Goes Green yang diselenggarakan oleh Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Bandar Lampung (UBL) bersama Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis (HIMABI).

Bertempat di Desa Gebang, kawasan Hutan Mangrove Petenggoran, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, ratusan peserta dari kalangan mahasiswa dan dosen turun langsung menanam 1.000 bibit mangrove sebagai bagian dari kampanye Aksi Nyata Penanaman Mangrove untuk Lampung Berkelanjutan. Kegiatan tersebut menjadi simbol penting dari integrasi pendidikan, bisnis, dan pelestarian alam yang semakin relevan dengan tantangan zaman.

Sejak pagi hari, rombongan peserta telah berkumpul dan diberangkatkan menuju lokasi acara. Dengan semangat kolaboratif, mereka mengusung misi mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim), 14 (Ekosistem Lautan), dan 17 (Kemitraan untuk Tujuan).

Kegiatan ini tak hanya melibatkan sivitas akademika. Dukungan datang pula dari pelaku usaha, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, serta Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Pesawaran. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi pondasi penting dalam memperluas jangkauan dampak dan menyatukan visi terhadap keberlanjutan lingkungan.

Seremoni pembukaan dilakukan secara sederhana namun penuh makna. Turut hadir Kepala Program Studi Administrasi Bisnis UBL, Dr. M. Oktavianur, S.E., M.M., yang menyampaikan pentingnya membangun kesadaran sejak dini terhadap isu-isu lingkungan. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa dunia bisnis memiliki peran sentral dalam membentuk masa depan bumi. "Penanaman mangrove ini bukan hanya kegiatan simbolis, tetapi menjadi aksi nyata kontribusi mahasiswa dan pelaku bisnis dalam menjaga ekosistem pesisir dan mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan," ujar Dr. M. Oktavianur.

Sementara itu, dari pihak Dinas Lingkungan Hidup, hadir Ibu Nevi Dini Astuti, S.Si. selaku Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Muda dan Ibu Yanti Meda, S.E. sebagai Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda. Keduanya mendukung penuh kolaborasi antara kampus dan masyarakat dalam bentuk kegiatan nyata seperti ini.

Setelah sesi sambutan, seluruh peserta baik dosen, mahasiswa, pelaku UMKM, komunitas lingkungan, hingga masyarakat lokal ikut ambil bagian dalam penanaman ribuan bibit mangrove. Aksi ini mencerminkan sinergi yang kuat antara sektor pendidikan dan komunitas usaha dalam menumbuhkan nilai tanggung jawab lingkungan secara kolektif.

Mangrove sendiri dikenal sebagai tanaman penyelamat ekosistem pesisir. Kemampuannya menyerap karbon, menjaga garis pantai, dan menjadi rumah bagi berbagai jenis biota laut menjadikan mangrove sebagai salah satu solusi alami menghadapi dampak perubahan iklim.

Di sisi lain, kegiatan Business Goes Green ini tidak hanya berfokus pada aksi penanaman. Edukasi lingkungan juga diberikan sebagai bagian dari transfer pengetahuan. Peserta mendapatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir serta bagaimana bisnis dapat tetap berkembang selaras dengan prinsip hijau.

Salah satu pendekatan yang digunakan adalah kampanye digital. Melalui media sosial, mahasiswa menyebarluaskan nilai-nilai pelestarian lingkungan, memperluas jangkauan dampak, dan membangun narasi positif tentang peran bisnis dalam keberlanjutan. Dengan begitu, kegiatan ini tidak berhenti di lokasi acara, namun terus hidup dalam ruang digital sebagai inspirasi bagi khalayak luas.

Universitas Bandar Lampung menilai bahwa keterlibatan mahasiswa dalam proyek-proyek nyata seperti ini merupakan bagian dari proses pembelajaran yang utuh. Bukan hanya teori yang dipelajari, tetapi juga implementasi lapangan yang memberi dampak langsung kepada masyarakat dan lingkungan. "Business Goes Green" menjadi bukti bahwa mahasiswa bukan hanya agen perubahan, tetapi juga pelaku utama dalam pembangunan berkelanjutan, tulis keterangan dari pihak UBL.

Dengan semangat yang dibawa oleh mahasiswa dan didukung oleh berbagai pihak, kegiatan ini menjadi model kolaborasi hijau yang patut diadopsi oleh institusi pendidikan lain. Tidak hanya menjawab kebutuhan lokal, tetapi juga berkontribusi pada solusi global.

Selain memperkuat peran kampus sebagai pusat inovasi, kegiatan ini juga menegaskan bahwa nilai-nilai bisnis modern tak lagi bisa dipisahkan dari kepedulian terhadap lingkungan. Inisiatif-inisiatif seperti Business Goes Green mencerminkan arah baru bisnis masa depan: lebih berkelanjutan, inklusif, dan berdampak positif bagi bumi.

Langkah kecil menanam mangrove hari ini mungkin tampak sederhana. Namun, dari sinilah gerakan besar berawal gerakan yang menjadikan bisnis sebagai kekuatan positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index