JAKARTA - Keterlibatan publik figur dalam pemerintahan dan korporasi negara kini menjadi fenomena menarik yang menyita perhatian. Di tengah upaya pemerintah memperkuat sektor industri kreatif dan pariwisata, sejumlah artis dan musisi ternama mendapat kepercayaan untuk menempati posisi strategis di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mereka tak hanya dikenal luas di dunia hiburan, tetapi kini turut memberikan kontribusi nyata dalam mengelola aset bangsa.
Salah satu sosok yang menjadi sorotan adalah Ari Sihasale, aktor dan musisi senior yang kini menjabat sebagai Komisaris PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) ITDC. Perusahaan ini merupakan bagian dari holding pariwisata InJourney, yang berperan penting dalam pengembangan destinasi unggulan di Indonesia. Ari tergabung dalam jajaran dewan komisaris bersama sejumlah tokoh publik seperti Irna Narulita dan Faldo Maldini.
Sosok lainnya yang cukup mencuri perhatian adalah Giring Ganesha, mantan vokalis band Nidji. Kini, Giring menjalani peran ganda sebagai Komisaris Independen PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) sekaligus menjabat sebagai Wakil Menteri Kebudayaan untuk periode 2024 hingga 2029. Giring dikenal aktif di bidang politik dan kerap menyuarakan pentingnya kolaborasi antara dunia seni dan pemerintahan. Penunjukan ini memperkuat sinergi antara sektor kreatif dan industri penerbangan, khususnya dalam penguatan citra Indonesia secara global.
Masuknya tokoh musik ke dalam struktur kepemimpinan perusahaan milik negara juga terlihat dari penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN). Ifan, yang sebelumnya dikenal sebagai vokalis Seventeen, dipercaya memimpin BUMN di bidang perfilman ini dalam beberapa bulan terakhir. Kehadirannya di posisi ini diharapkan mampu membawa angin segar, khususnya dalam transformasi industri film nasional agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman dan teknologi.
Sementara itu, nama Yovie Widianto turut memperkuat barisan musisi yang kini mengemban tugas strategis di sektor pemerintahan. Yovie, yang dikenal sebagai pianis dan komposer legendaris dari grup Kahitna, resmi diangkat menjadi Komisaris PT Pupuk Indonesia melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar. Di samping itu, Yovie juga tengah menjalankan tugas sebagai Staf Khusus Presiden untuk bidang Ekonomi Kreatif. Penunjukannya ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah melihat potensi besar di sektor kreatif sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional.
Fenomena ini menunjukkan adanya kepercayaan yang tinggi dari pemerintah terhadap kontribusi seniman dan musisi dalam ranah kebijakan publik dan korporasi. Bukan semata-mata karena popularitas, namun juga karena pengalaman, jejaring luas, serta pemahaman terhadap dinamika masyarakat yang dimiliki para figur publik ini.
Pemerintah juga tampaknya tengah memperkuat pendekatan berbasis kolaborasi lintas sektor. Dengan menggandeng insan kreatif ke dalam dunia BUMN, diharapkan ada terobosan-terobosan segar yang lahir dari cara pandang baru yang lebih adaptif dan inovatif. Kehadiran para artis dalam jajaran komisaris dan direksi tidak hanya memperkuat komunikasi strategis antara perusahaan dan publik, tetapi juga meningkatkan daya tarik terhadap program-program nasional yang sedang dijalankan.
Ari Sihasale, dalam sejumlah kesempatan, mengungkapkan komitmennya untuk membantu pengembangan pariwisata nasional. Pengalamannya di industri film, khususnya dalam mempromosikan kekayaan budaya dan alam Indonesia, dinilai sejalan dengan visi InJourney untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi unggulan dunia. Peran sebagai komisaris menjadi langkah lanjutan dalam kontribusinya terhadap tanah air.
Hal serupa disampaikan oleh Ifan Seventeen, yang menilai jabatan barunya di PFN sebagai bentuk tanggung jawab untuk membangkitkan perfilman nasional. Ia mengaku tertantang untuk menjadikan PFN sebagai pelopor produksi film berkualitas, sekaligus sebagai sarana edukasi dan penguatan identitas bangsa.
Yovie Widianto, dengan pengalaman panjangnya di dunia musik dan industri kreatif, menyampaikan optimismenya untuk mendorong inovasi melalui peran barunya di Pupuk Indonesia. Ia berharap bisa mendorong terciptanya sinergi antara sektor agrikultur dan ekonomi kreatif, khususnya dalam hal branding, komunikasi, dan pengembangan produk yang berkelanjutan.
Adapun Giring Ganesha menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku seni. Menurutnya, dunia kreatif tidak bisa dipisahkan dari pembangunan karakter bangsa. Melalui perannya sebagai wakil menteri dan komisaris, ia berupaya menjembatani aspirasi para kreator untuk ikut aktif dalam pembangunan nasional.
Meskipun penunjukan artis sebagai pejabat di BUMN sempat menjadi bahan diskusi publik, pada dasarnya langkah ini mencerminkan semangat inklusivitas dalam pemerintahan. Hal ini juga menunjukkan bahwa kontribusi terhadap negara dapat datang dari berbagai latar belakang, termasuk dari kalangan seniman.
Langkah ini turut menginspirasi generasi muda bahwa keterlibatan dalam pembangunan tidak terbatas pada satu jalur profesi. Baik melalui jalur politik, bisnis, maupun seni, semua memiliki ruang untuk berkontribusi secara nyata. Keteladanan dari para artis yang kini mengemban tugas negara memberikan pesan kuat tentang pentingnya integritas, tanggung jawab, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan semangat kolaboratif dan inklusif yang ditunjukkan melalui penunjukan ini, diharapkan semakin banyak pihak dari berbagai latar belakang yang bersedia ikut serta dalam memajukan Indonesia. Para artis tersebut kini tak sekadar menjadi sorotan karena karya mereka di panggung hiburan, tetapi juga karena kiprah positif mereka dalam memajukan sektor-sektor penting di negeri ini.