JAKARTA - Penguatan logistik menjadi langkah krusial TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam menyiapkan diri menghadapi dua agenda strategis tahun 2025: peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI dan Latihan Gabungan (Latgab) TNI. Fokus pembenahan ini tidak hanya pada kesiapan alat utama sistem senjata (Alutsista), tetapi juga pada reformasi tata kelola pemeliharaan peralatan pertahanan dan keamanan (Alpalhankam) secara menyeluruh.
Untuk memastikan seluruh sistem berjalan sesuai rencana, Asisten Logistik (Aslog) Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana Madya TNI Eko Sunarjanto, melakukan kunjungan kerja ke Komando Armada II (Koarmada II) di Ujung, Surabaya. Kunjungan ini menjadi bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap kesiapan logistik dan upaya pembenahan sistem pemeliharaan yang lebih modern dan terkoordinasi lintas lembaga.
Dalam pengarahannya di Gedung Panti Tjahaya Armada, Laksda TNI Eko menegaskan bahwa perubahan kebijakan pemeliharaan Alpalhankam adalah bagian dari strategi besar membangun kekuatan maritim Indonesia secara berkelanjutan.
“Ini langkah strategis untuk memastikan kesinambungan pembangunan TNI AL, baik untuk 2025 maupun perencanaan 2026,” ujar Eko.
Ia menyampaikan bahwa mulai saat ini, mekanisme pemeliharaan Alpalhankam akan dibagi berdasarkan tingkat kebutuhan. Untuk pemeliharaan sedang dan berat, akan dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan). Sementara itu, pemeliharaan organik dan darurat tetap menjadi tanggung jawab penuh TNI AL.
Kolaborasi dan Adaptasi Jadi Kunci
Panglima Koarmada II, Laksda TNI I G. P. Alit Jaya, menyambut baik kedatangan Aslog Kasal. Ia menyampaikan bahwa reformasi kebijakan pemeliharaan ini menuntut penyesuaian menyeluruh di seluruh jajaran, terutama dari sisi pola kerja dan budaya birokrasi satuan.
“Perubahan kebijakan pemeliharaan mengharuskan penyesuaian menyeluruh, baik dari sisi peran, pola kerja, maupun budaya birokrasi satuan,” ungkap Alit Jaya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan bahwa Alpalhankam adalah tulang punggung dalam mendukung kesiapan tempur TNI AL, sehingga pemeliharaan dan logistik menjadi sektor vital yang tak bisa diabaikan. Koarmada II, katanya, siap melakukan transformasi organisasi guna menjawab tantangan baru dalam sistem logistik dan pemeliharaan yang semakin kompleks.
Profesionalisme Jadi Fondasi Utama
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, turut memberikan perhatian khusus terhadap peningkatan kualitas prajurit dalam menghadapi tuntutan global dan dinamika pertahanan yang semakin berkembang.
Dalam imbauannya, Kasal mengajak seluruh prajurit TNI AL untuk terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme demi menghadirkan kekuatan maritim yang tangguh, modern, serta disegani dunia.
“Prajurit TNI AL harus profesional, modern, dan berdaya saing global, sekaligus menjadi inspirasi bagi rekan sejawat,” ujar Laksamana Ali.
Pesan ini menjadi bagian dari penguatan sumber daya manusia sebagai pilar penting dalam sistem logistik pertahanan. Dengan prajurit yang unggul, adaptif, dan siap melaksanakan tugas secara efektif, maka sistem logistik dan operasional TNI AL akan semakin solid dan terintegrasi.
Logistik Bukan Sekadar Dukungan
Kunjungan kerja Aslog Kasal ke Koarmada II juga menggambarkan keseriusan TNI AL dalam menjadikan logistik sebagai pusat gravitasi kekuatan militer. Logistik tidak lagi sekadar instrumen pendukung, tetapi telah menjadi komponen utama dalam seluruh perencanaan operasi dan latihan, termasuk menjelang Latgab TNI 2025.
Latgab yang direncanakan tahun depan merupakan salah satu ajang demonstrasi kekuatan dan interoperabilitas antarmatra TNI. Dengan kesiapan logistik yang maksimal, TNI AL akan berperan optimal dalam menunjang keberhasilan latihan skala besar ini.
Tak hanya itu, reformasi mekanisme pemeliharaan juga menjadi wujud sinergi antara TNI AL dan Kemhan dalam mewujudkan sistem pertahanan nasional yang tangguh dan efisien. Integrasi tugas antara instansi menjadi bukti bahwa pembenahan pertahanan tidak bisa dilakukan secara sektoral, melainkan harus kolaboratif.
Reformasi Menuju Efisiensi dan Efektivitas
Salah satu fokus penting dalam reformasi logistik TNI AL adalah peningkatan efisiensi dan efektivitas pemeliharaan alat peralatan. Dengan melibatkan Kemhan dalam peran yang lebih strategis untuk harwat menengah dan berat, diharapkan ada percepatan dalam proses perbaikan dan pemutakhiran Alpalhankam.
Langkah ini sekaligus mengurangi beban teknis satuan operasional TNI AL, yang kini bisa lebih fokus pada pemeliharaan ringan dan kebutuhan darurat. Dengan demikian, setiap unsur dalam struktur pertahanan bisa bekerja lebih spesifik, efisien, dan akuntabel.
Selain itu, pembagian tanggung jawab ini juga membuka ruang bagi TNI AL untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang logistik, teknik, dan manajemen peralatan. Pendidikan, pelatihan, serta inovasi teknologi diproyeksikan menjadi bagian penting dari penguatan logistik jangka panjang.
Siap Hadapi Tantangan 2025
Melalui penguatan sistem logistik, reformasi pemeliharaan, dan peningkatan kompetensi prajurit, TNI AL menunjukkan kesiapannya menghadapi tantangan strategis tahun 2025. Persiapan HUT TNI dan Latgab bukan hanya seremoni, melainkan bagian dari pengujian sistem pertahanan nasional yang sesungguhnya.
Kunjungan kerja Aslog Kasal ke Koarmada II menjadi salah satu tahapan penting dalam rangkaian evaluasi kesiapan tersebut. Dengan pendekatan yang sistematis, kolaboratif, dan berorientasi masa depan, TNI AL optimistis dapat menjawab berbagai tantangan operasional sekaligus memperkuat eksistensi maritim Indonesia.
Melalui strategi yang tepat dan penguatan logistik secara menyeluruh, TNI AL siap menjaga kedaulatan dan memperkuat sistem pertahanan nasional secara berkelanjutan.