JAKARTA - Pemanfaatan energi panas bumi tak hanya menyumbang pada sektor ketenagalistrikan, tapi kini juga menjadi motor penggerak bagi pertanian berkelanjutan. Inovasi ini berhasil menempatkan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) Area Kamojang pada panggung pengakuan internasional.
Melalui program unggulan bertajuk Gemah Karsa (Geothermal Empowerment for Maximizing Agriculture through Kamojang Responsible and Sustainable Farming), PGE Area Kamojang meraih penghargaan The Winner kategori Social Empowerment dalam ajang Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2025 yang digelar di Bangkok, Thailand.
Penghargaan tersebut bukan sekadar pencapaian simbolis, melainkan pengakuan atas inisiatif nyata yang menunjukkan bagaimana pemanfaatan panas bumi dapat menjawab tantangan sosial, lingkungan, dan pertanian di wilayah sekitar operasi.
General Manager PGE Area Kamojang, I Made Budi Kesuma Adi Putra, menyampaikan bahwa Gemah Karsa menjadi wujud komitmen perusahaan dalam memaksimalkan potensi panas bumi secara inklusif dan ramah lingkungan. “Kami percaya bahwa energi panas bumi dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” ujarnya.
Solusi Ramah Lingkungan untuk Masa Depan Pertanian
Program Gemah Karsa tidak sekadar menonjolkan teknologi, tetapi juga membawa misi sosial dan keberlanjutan yang kuat. Inisiatif ini memanfaatkan uap panas bumi dalam berbagai aspek kegiatan pertanian, seperti proses pembibitan, pengolahan limbah, dan penyediaan air bersih.
Salah satu komponen utama dari program ini adalah penggunaan uap panas bumi sebagai pemanas alami dalam pembibitan tanaman. Cara ini memberikan efisiensi energi yang tinggi sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Tidak hanya itu, sistem pengembangan jaringan air bersih juga menjadi bagian penting dari Gemah Karsa. PGE membangun sistem perpipaan yang mengalirkan air bersih ke area pertanian, dilengkapi teknologi penyaringan ultrafiltrasi bertenaga surya (PLTS), yang sekaligus memperkuat integrasi antara energi panas bumi dan energi baru terbarukan lainnya.
Sementara itu, limbah pertanian diolah menjadi pupuk organik GeO-Fert. Proses pengolahan ini turut menggunakan panas dari uap panas bumi untuk mengeringkan pupuk, menjadikan sistem pertanian yang tertutup dan ramah lingkungan.
Ketiga pilar utama ini pembibitan, air bersih, dan pupuk organik dirancang secara terintegrasi untuk membentuk ekosistem pertanian tangguh dan rendah emisi karbon.
Dampak Nyata untuk Lingkungan dan Sosial
Keberhasilan Gemah Karsa bukan hanya terlihat dari inovasi teknologinya, tetapi juga dari dampak konkret yang ditimbulkan terhadap masyarakat dan lingkungan.
Program ini telah mencatatkan pengurangan emisi karbon sebesar 4.556,2 ton CO₂ serta berhasil mengolah 24,96 ton limbah organik pertanian menjadi pupuk organik siap pakai.
Dari sisi sosial, program ini membuka lapangan kerja, memberikan peluang peningkatan pendapatan, serta menyediakan akses air bersih kepada lebih dari 900 warga lokal. Artinya, kebermanfaatan panas bumi benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat yang berada di sekitar wilayah kerja.
Hal ini menunjukkan bagaimana energi terbarukan seperti panas bumi dapat dijadikan basis untuk pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat desa, tidak sebatas pada sektor kelistrikan.
Penghargaan Bergengsi untuk Komitmen Berkelanjutan
Ajang Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) merupakan salah satu penghargaan paling bergengsi di kawasan Asia yang diberikan kepada perusahaan dengan inisiatif sosial dan lingkungan berkelanjutan.
Penghargaan ini menggarisbawahi bahwa kategori Social Empowerment diberikan kepada program-program yang berhasil menciptakan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
Dengan kemenangan ini, PGE Area Kamojang berhasil membuktikan bahwa pengelolaan energi panas bumi tidak hanya mampu menjadi solusi energi bersih, namun juga mampu menjadi penggerak kemajuan sosial dan ekonomi di tingkat lokal.
Lebih dari sekadar inovasi teknologi, PGE membuktikan bahwa transisi energi bersih dapat berjalan beriringan dengan upaya memberdayakan masyarakat dan menjaga lingkungan.
Panas Bumi, Energi untuk Kehidupan
Program Gemah Karsa menjadi contoh konkret bahwa energi panas bumi mampu memberikan nilai tambah tidak hanya dalam konteks industri, tetapi juga dalam mendorong pembangunan desa, ketahanan pangan, dan kemandirian ekonomi masyarakat.
PGE Area Kamojang menempatkan panas bumi sebagai bagian dari solusi masa depan yang tidak hanya mengedepankan efisiensi energi, tetapi juga keadilan sosial dan lingkungan.
Pengakuan di tingkat Asia ini memperkuat langkah PGE untuk terus mengembangkan pemanfaatan panas bumi dengan pendekatan yang lebih luas, integratif, dan humanis.
Energi dari dalam bumi ini tidak hanya mengalir dalam bentuk listrik, tapi juga tumbuh dalam bentuk pemberdayaan manusia dan ketahanan ekosistem lokal.
Dengan pendekatan seperti ini, panas bumi tidak lagi sebatas sumber daya alam, melainkan telah menjadi bagian dari solusi hidup berkelanjutan bagi generasi masa depan.