JAKARTA - Langkah strategis terus diambil PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dalam mendukung pengembangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Tanah Air. Kali ini, sinergi kuat dijalin bersama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam upaya membuka jalan UMKM Jawa Tengah agar lebih siap menembus pasar ekspor.
BNI menggandeng Bea Cukai untuk menggelar kegiatan "Business Matching dan Coaching Clinic Ekspor" sebagai bagian dari program UMKM Go Global. Acara ini berlangsung di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jateng-DIY, dengan melibatkan puluhan pelaku UMKM dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
Langkah ini menjadi bukti konkret bahwa BNI tak hanya fokus pada layanan keuangan, tetapi juga berperan aktif sebagai katalisator pertumbuhan usaha kecil yang ingin naik kelas hingga ke kancah internasional.
Memberi Akses Luas dan Edukasi Ekspor
Direktur Institutional Banking BNI, Sis Apik Wijayanto, menyampaikan bahwa BNI akan terus berkomitmen dalam mendorong UMKM Indonesia untuk berani bersaing di pasar global. Salah satu strateginya adalah dengan memberikan edukasi menyeluruh serta kemudahan akses pembiayaan dan perbankan ekspor.
“BNI hadir dengan solusi lengkap untuk membantu pelaku UMKM menembus pasar ekspor melalui pemberdayaan UMKM Go Global, termasuk melalui kolaborasi bersama Bea Cukai,” ujar Sis Apik.
Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi penting karena UMKM tidak hanya perlu pembiayaan, tapi juga pemahaman menyeluruh tentang mekanisme ekspor. BNI memfasilitasi pelaku UMKM agar tidak merasa sendirian dalam menghadapi kompleksitas proses perdagangan internasional.
Kolaborasi dengan Bea Cukai
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jateng-DIY, Akhmad Rofiq, menekankan bahwa sinergi antara lembaga keuangan dan otoritas bea cukai sangat vital dalam mempercepat transformasi UMKM menjadi eksportir tangguh.
“Bea Cukai secara konsisten mendukung pertumbuhan UMKM ekspor, salah satunya melalui sinergi dengan BNI. Kegiatan ini diharapkan memperkuat pemahaman pelaku UMKM akan peluang dan regulasi ekspor, sehingga mereka dapat menjalankannya secara mandiri dan berkelanjutan,” ujar Rofiq.
Ia juga menyampaikan bahwa pelaku usaha yang mengikuti acara ini berasal dari sektor-sektor potensial ekspor, seperti makanan olahan, kerajinan tangan, produk tekstil, dan produk pertanian olahan.
UMKM Lokal Punya Potensi Global
BNI menegaskan bahwa Jawa Tengah menyimpan potensi besar dalam sektor UMKM, khususnya karena daerah ini dikenal memiliki kekayaan budaya, sumber daya alam, dan kreativitas masyarakat yang tinggi.
Dengan adanya dukungan pembiayaan dari BNI serta pendampingan teknis dari Bea Cukai, pelaku usaha lokal diyakini mampu memperluas jangkauan pasarnya hingga mancanegara. BNI juga menyediakan produk dan layanan perbankan ekspor seperti SKBDN, LC, Trade Finance, hingga pelatihan kewirausahaan digital.
Sis Apik menambahkan bahwa pelaku UMKM di wilayah ini juga berkesempatan untuk bergabung dalam jaringan mitra global BNI, termasuk diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai negara.
“Kami percaya, UMKM Indonesia memiliki daya saing yang tinggi jika dibekali dengan pemahaman yang tepat dan pendampingan yang berkelanjutan,” tambah Sis Apik.
Dorongan Menuju UMKM Go Global
Program UMKM Go Global yang diusung BNI telah dijalankan di berbagai daerah di Indonesia. Melalui inisiatif ini, BNI tidak hanya mempertemukan pelaku usaha dengan calon pembeli luar negeri, tetapi juga mengedukasi mereka mengenai prosedur ekspor, manajemen keuangan, hingga sertifikasi produk.
“BNI mendorong pelaku usaha untuk naik kelas dengan terus mengembangkan kapabilitas mereka. Dalam jangka panjang, ini akan menciptakan ekosistem ekspor yang inklusif dan berkelanjutan,” tutur Sis Apik.
Dukungan ini juga mencakup pelatihan digitalisasi UMKM, branding produk, dan fasilitasi partisipasi di pameran internasional.
Sambutan Positif dari Pelaku UMKM
Pelaku UMKM yang hadir menyambut baik inisiatif kolaboratif ini. Mereka mengaku sangat terbantu dengan adanya pembekalan yang komprehensif dari sisi regulasi dan pembiayaan.
“Saya sangat terbantu karena sekarang jadi tahu apa saja yang harus disiapkan untuk bisa ekspor. Selain itu, kami juga dikenalkan dengan buyer potensial dan cara memanfaatkan fasilitas perbankan,” ujar salah satu peserta pelatihan.
Keberhasilan pelaksanaan program ini di Jawa Tengah menjadi indikator positif bahwa kolaborasi antara perbankan dan lembaga pemerintah mampu memberikan dampak nyata bagi pemberdayaan ekonomi lokal.
Menuju Masa Depan UMKM yang Berdaya Saing
Inisiatif BNI bersama Bea Cukai ini menegaskan komitmen bersama dalam membangun perekonomian yang inklusif dengan mengangkat potensi pelaku usaha kecil dan menengah ke tingkat global. Melalui pembinaan, pembiayaan, dan kemitraan strategis, UMKM Indonesia diharapkan mampu menjadi pemain penting dalam rantai pasok dunia.
Dengan dukungan seperti ini, bukan mustahil produk-produk lokal dari Jawa Tengah akan semakin dikenal luas di pasar ekspor, membawa nama Indonesia harum di kancah internasional.