JAKARTA — Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia hari ini menunjukkan sinyal positif, seiring dengan potensi penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai terlihat sejak awal pekan. Para analis menyampaikan rekomendasi saham yang patut dicermati oleh investor, di tengah sentimen global dan domestik yang cukup kondusif.
IHSG diperkirakan akan melanjutkan tren penguatannya. Potensi kenaikan tersebut ditopang oleh kondisi makroekonomi yang stabil dan ekspektasi positif terhadap kinerja emiten pada kuartal kedua. Sentimen positif juga datang dari pasar global yang mulai pulih pasca tekanan sebelumnya.
Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Andhika Putra, menyebut bahwa IHSG memiliki peluang menguat dengan kisaran 7.200 hingga 7.310. Ia menjelaskan, pergerakan IHSG secara teknikal didukung oleh pola candlestick bullish dan penguatan indikator MACD.
“Rebound yang terjadi mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan, terutama jika mampu menembus resistance terdekat di area 7.275,” ujar Andhika dalam risetnya.
Adapun sejumlah saham pilihan yang direkomendasikan oleh tim riset RHB Sekuritas hari ini mencakup beberapa sektor yang menunjukkan kinerja solid. Di antaranya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).
Saham BMRI dinilai masih menarik karena stabilitas fundamentalnya serta prospek kinerja perbankan yang tumbuh sehat. Sementara TLKM dipilih karena potensi pertumbuhan bisnis digital dan ekspansi layanan berbasis data.
Sektor pertambangan juga mencuri perhatian. ANTM dan INCO direkomendasikan seiring tren positif harga nikel dunia yang mulai pulih. Hal ini sejalan dengan permintaan global terhadap komoditas tersebut, khususnya untuk kebutuhan baterai kendaraan listrik.
Di sisi lain, Tim Analis PT Pilarmas Investindo Sekuritas melihat bahwa pelaku pasar saat ini tengah mencermati data neraca dagang Indonesia serta arah kebijakan moneter global yang stabil. Keduanya dinilai menjadi katalis positif yang dapat menopang pergerakan IHSG dalam jangka pendek.
“Pasar saat ini masih menantikan arah kebijakan suku bunga dari The Fed serta rilis kinerja keuangan emiten. Kedua hal ini akan sangat menentukan arah pasar dalam beberapa pekan ke depan,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam laporannya.
Mereka merekomendasikan beberapa saham yang dinilai memiliki potensi penguatan, seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN).
ICBP dan CPIN dinilai diuntungkan dari penurunan harga bahan baku serta meningkatnya daya beli masyarakat, yang mendorong sektor consumer goods kembali menggeliat. Sementara BBNI mendapat dukungan dari ekspansi kredit yang agresif dan peningkatan profitabilitas.
Selain itu, Analis Phintraco Sekuritas, Mino, turut mengungkapkan bahwa IHSG masih berada dalam pola konsolidasi sehat. Dukungan dari investor domestik menjadi faktor penyeimbang di tengah dinamika pasar global.
“Dukungan investor ritel serta perbaikan indikator teknikal menunjukkan peluang bagi IHSG untuk menguji level resistance berikutnya di 7.300,” kata Mino.
Beberapa saham yang masuk radar Phintraco antara lain PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), dan PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF). Saham-saham ini memiliki potensi penguatan berdasarkan analisis teknikal dan sentimen sektoral.
BBCA tetap menjadi favorit karena konsistensi dalam menghasilkan kinerja keuangan yang solid. Sedangkan PGAS dinilai menarik karena potensi peningkatan permintaan gas industri yang terus meningkat. KLBF mendapat perhatian khusus berkat kestabilan sektor kesehatan dan strategi digitalisasi yang terus dikembangkan.
Secara umum, para pelaku pasar disarankan untuk tetap memperhatikan rilis data ekonomi dalam negeri, seperti neraca perdagangan dan inflasi, yang dapat memberikan petunjuk arah IHSG dalam jangka pendek.
Dengan berbagai faktor yang memengaruhi pergerakan pasar, investor diharapkan untuk tetap selektif dalam memilih saham, menjaga portofolio tetap sehat, dan memanfaatkan momentum dengan strategi jangka menengah yang cermat.
Pasar modal Indonesia masih menyimpan banyak peluang, dan sinyal penguatan IHSG menjadi indikasi bahwa optimisme pelaku pasar masih cukup besar. Dengan fundamental ekonomi yang solid serta sentimen global yang membaik, saham-saham unggulan diharapkan bisa terus mencetak kinerja positif.