Bank

Bank BJB Perkuat Pengawasan Internal

Bank BJB Perkuat Pengawasan Internal
Bank BJB Perkuat Pengawasan Internal

JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) baru-baru ini mengungkap adanya indikasi penyimpangan dana senilai Rp 2,1 miliar yang terjadi di Kantor Cabang Soreang, Bandung. Kejadian ini terdeteksi berkat sistem pengawasan dan kontrol internal yang diterapkan secara ketat oleh pihak manajemen bank, yang berhasil mengidentifikasi indikasi kecurangan dan segera mengambil langkah-langkah korektif.

Direktur Konsumer dan Ritel Bank BJB, Yusuf Saadudin, menjelaskan dugaan penyimpangan tersebut dilakukan oleh seorang karyawan berinisial AVM yang memanfaatkan kesempatan untuk kepentingan pribadi. Namun, kehadiran sistem pengawasan internal yang kuat memungkinkan perseroan menemukan kasus ini secara cepat dan transparan, sehingga manajemen pun langsung melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib demi proses hukum yang berlaku.

Untuk menjamin agar kejadian semacam ini tidak mengganggu kelangsungan operasional Bank BJB, manajemen telah langsung menghentikan pelaku dari seluruh aktivitas operasional perbankan serta melakukan pemeriksaan menyeluruh dengan melibatkan aparat penegak hukum. Pihak bank juga memastikan bahwa pelaku saat ini telah menjalani proses penahanan.

Bank BJB menegaskan sikap tidak mentoleransi terhadap segala tindakan yang dapat merugikan nasabah maupun perseroan. Komitmen perusahaan dalam menjalankan tata kelola yang baik, berlandaskan prinsip keterbukaan, integritas, dan akuntabilitas, menjadi pondasi utama untuk mengatasi kasus ini. Perseroan bertekad menindak tegas setiap pelanggaran sesuai ketentuan internal maupun hukum yang berlaku.

Meski menghadapi kasus internal, Bank BJB menegaskan bahwa hak dan dana nasabah tetap aman dan tidak terdampak oleh peristiwa tersebut. Aktivitas operasional bank pun berjalan lancar dan normal, sehingga nasabah dapat terus bertransaksi dengan nyaman tanpa adanya gangguan yang berarti. Ini menjadi prioritas utama perseroan agar kepercayaan masyarakat terhadap bank tetap terjaga dan terpelihara dengan baik.

Lebih lanjut, Bank BJB juga mengambil langkah evaluasi mendalam terhadap proses internal serta penguatan sistem pengendalian untuk mencegah terulangnya insiden serupa. Kecepatan dalam mengidentifikasi dan menindaklanjuti indikasi penyimpangan menjadi bukti nyata bahwa perusahaan senantiasa menjaga kualitas tata kelola yang baik dan profesional.

Dalam pernyataannya, manajemen Bank BJB juga menyatakan kesiapannya memberikan klarifikasi secara terbuka atas kejadian ini sebagai wujud transparansi dan upaya perlindungan citra perseroan. Hal ini mendukung prinsip keterbukaan informasi yang dijalankan perseroan agar publik memperoleh gambaran yang akurat dan objektif tentang penanganan kasus ini.

Kasus ini mengingatkan pentingnya sistem pengawasan internal yang efektif di lembaga keuangan, sekaligus menjadi pelajaran berharga bahwa komitmen terhadap tata kelola yang baik adalah fondasi utama untuk menjaga kepercayaan dan keberlangsungan usaha. Bank BJB, dengan respons cepat dan langkah-langkah tegas, menunjukkan integritas tinggi dalam menangani permasalahan internal sekaligus memastikan bahwa bisnis tetap berjalan sesuai prinsip yang benar.

Bank BJB membuktikan bahwa penerapan pengendalian internal yang kuat dan komitmen terhadap good corporate governance mampu memberikan perlindungan maksimal bagi dana nasabah dan menjaga kestabilan operasional bank. Kejadian ini tidak melemahkan semangat perseroan dalam memberikan pelayanan terbaik, justru menjadi momentum untuk memperkuat manajemen risiko dan tata kelola perusahaan ke tingkat yang lebih baik ke depannya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index