MIND ID

MIND ID Dorong Ekonomi Nelayan Lewat Budidaya Laut

MIND ID Dorong Ekonomi Nelayan Lewat Budidaya Laut
MIND ID Dorong Ekonomi Nelayan Lewat Budidaya Laut

JAKARTA - Grup MIND ID memperkuat dukungan bagi masyarakat pesisir melalui program pengembangan budidaya ikan laut yang berkelanjutan. Langkah ini diambil untuk menciptakan sumber penghasilan baru yang stabil, sekaligus sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional laut perusahaan.

Pria Utama, Corporate Secretary MIND ID, menjelaskan bahwa program ini fokus memberi pelatihan, bantuan, dan pendampingan intensif agar masyarakat dapat mengelola budidaya ikan dengan cara yang profesional. Hal ini bertujuan mendorong nelayan beralih dari aktivitas tangkap ikan yang menghadapi tantangan cuaca dan ketidakpastian agar memperoleh pendapatan yang lebih pasti.

Salah satu inisiatif utama adalah POS PELAUT (Polikultur Silvofishery sebagai Pemberdayaan Nelayan Sawang Laut) yang dilaksanakan oleh PT Timah Tbk, anggota Grup MIND ID. Program ini membantu nelayan di Pulau Kundur untuk membudidayakan ikan kakap putih sebagai alternatif mata pencaharian ketika kondisi laut tidak mendukung berlayar. Hingga kini, lebih dari 100 nelayan tergabung dalam 11 kelompok pembudidaya yang manfaatnya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dari budaya kearifan setempat.

Di daerah lain seperti Sumatera Utara, INALUM yang juga bagian dari Grup MIND ID memberikan bantuan dan pendampingan budidaya udang vaname di Batu Bara. Dari kolam awal yang hanya mampu menampung 50.000 benih, kini kapasitas kolam telah diperluas menjadi 150.000 benih dengan hasil panen yang meningkat signifikan hingga mencapai 2 ton setiap empat bulan. Program ini berhasil meningkatkan penghasilan masyarakat yang sebelumnya hanya mengandalkan hasil tangkap secara langsung.

Pemerintah melalui Menteri Kelautan dan Perikanan sangat mengapresiasi peran MIND ID dalam mengoptimalkan pemanfaatan ruang laut untuk kegiatan produktif yang ramah lingkungan. Transformasi ekonomi masyarakat pesisir diarahkan dari penangkapan ikan konvensional ke budidaya ikan yang terencana dan menguntungkan, sekaligus menjaga keanekaragaman hayati dan kualitas nutrisi di laut.

Menteri mengungkapkan bahwa meskipun produksi budidaya ikan relatif kecil di skala nasional, yaitu sekitar 5 juta ton per tahun, dorongan pengembangan marine culture di wilayah operasional tetap menjadi prioritas penting untuk mendukung keberlanjutan sumber daya laut dan kesejahteraan nelayan.

Selain program budidaya, PT Timah juga menerapkan beragam program pendukung lain seperti penanaman mangrove, pembuatan terasi, Fish Shelter (rumpon buatan), dan coral garden untuk pelestarian ekosistem laut yang menunjang keberlangsungan sumber daya ikan. Melalui program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan, para nelayan juga mendapat perlindungan kerja sehingga mendukung keamanan dan kesejahteraan saat bekerja di laut.

Secara keseluruhan, langkah MIND ID mengintegrasikan berbagai anggota grupnya dalam menjaga keberlanjutan laut dan memberdayakan masyarakat pesisir sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas dan pendapatan nelayan, tetapi juga memupuk kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan.

Keberhasilan program budidaya yang dijalankan Grup MIND ID menjadi contoh konkret bagaimana industri pertambangan dan kelautan dapat berperan aktif dalam pembangunan sosial-ekonomi daerah pesisir dengan cara yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Dengan komitmen kuat dan pendampingan berkelanjutan, diharapkan program ini makin meluas dan memberikan dampak positif yang signifikan untuk masa depan masyarakat nelayan dan laut Indonesia.

Dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan laut, MIND ID terus menunjukkan dedikasi yang kuat dalam mendukung kemajuan ekonomi serta kesejahteraan nelayan melalui inovasi dan kolaborasi berbasis kearifan lokal dan keunggulan sumber daya yang ada.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index