JAKARTA - Dalam upaya mengoptimalkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, Pemerintah Kabupaten Kampar bersama berbagai pemangku kepentingan melakukan langkah strategis dengan membentuk Klaster Logistik Penanggulangan Bencana. Rapat koordinasi yang digelar di kantor Bupati Kampar menjadi ajang penting untuk menyelaraskan pemahaman dan mempererat sinergi antar pihak terkait agar penanganan kebutuhan logistik dapat terlaksana secara cepat, tepat, dan efisien saat bencana terjadi.
Pelaksana Tugas Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Kampar, Tengku Said, S.STP, M.IP, yang memimpin rapat meyakini bahwa keberadaan klaster logistik merupakan pondasi krusial dalam sistem penanggulangan bencana di daerah. Menurutnya, koordinasi lintas instansi dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk memastikan distribusi bantuan berjalan optimal. "Klaster logistik ini merupakan komponen krusial dalam sistem penanggulangan bencana. Koordinasi antarinstansi dan seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan agar distribusi bantuan dapat berjalan cepat, tepat, dan efisien," tegas Tengku Said.
Rapat yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kampar ini merupakan kelanjutan dari proses perencanaan pembentukan klaster logistik, yang menitikberatkan pada harmonisasi mekanisme pengelolaan dan prosedur distribusi kebutuhan mendesak seperti pangan, obat-obatan, serta perlengkapan lainnya ketika bencana datang. Hal ini bertujuan untuk memperkuat tata kelola logistik dan mempercepat respon di lapangan.
Kepala Subdirektorat Kemitraan Bidang Logistik dan Peralatan dari BNPB, Bapak Erry Prawisuda, hadir sebagai narasumber utama dalam pertemuan tersebut. Dalam pemaparannya, beliau menggarisbawahi pentingnya integrasi antara pusat dan daerah serta kolaborasi sektor publik dan swasta untuk memaksimalkan pengelolaan logistik bencana. Selain itu, pemanfaatan data yang akurat dan terkini sangat berperan dalam menentukan prioritas distribusi bantuan serta menghindari tumpang tindih.
Rapat tersebut dihadiri oleh beragam unsur, mulai dari BNPB, BPBD Kabupaten Kampar, aparat TNI dan Polri, perwakilan perangkat daerah, badan usaha milik negara (BUMN) dan pelaku dunia usaha lokal, organisasi kemanusiaan seperti Baznas, ORARI, PMI, serta relawan Tagana dan mitra kemanusiaan lainnya. Hadirnya berbagai elemen ini menegaskan komitmen bersama dalam memperkuat ketahanan daerah terhadap risiko bencana.
Sosialisasi teknis menjadi bagian utama dalam rapat koordinasi, dimana peserta diberikan pemaparan terperinci mengenai struktur organisasi klaster logistik, mekanisme koordinasi dalam situasi darurat, penyediaan dan pengelolaan gudang logistik yang strategis, serta metode distribusi bantuan yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan situasi lapangan. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penyaluran bantuan serta mengoptimalkan sumber daya yang tersedia.
Melalui pertemuan ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menegaskan bahwa upaya membangun ketahanan daerah tidak sekadar pada tataran administratif, melainkan sebuah langkah nyata yang melibatkan banyak pihak secara sinergis. "Kami sangat mengapresiasi dukungan BNPB dan kehadiran seluruh mitra dalam rapat ini. Ini bukan hanya perencanaan administratif, tetapi langkah konkret dalam memperkuat ketahanan daerah terhadap bencana," pungkas Tengku Said.
Menindaklanjuti hasil koordinasi ini, rencana pelaksanaan pelatihan teknis bagi personel terkait serta simulasi lapangan akan dijalankan guna menguji kesiapan dan efektivitas sistem klaster logistik yang akan berjalan. Selain itu, penetapan struktur resmi Klaster Logistik Kabupaten Kampar akan menjadi pijakan penting agar mekanisme penanggulangan bencana yang terpadu dapat terimplementasi dengan baik.
Kesiapsiagaan logistik yang terorganisasi dengan baik menjadi kunci utama agar penanganan bencana dapat berlangsung cepat dan tepat guna, sehingga dampak bencana terhadap masyarakat dapat diminimalkan. Dengan pembentukan Klaster Logistik yang melibatkan seluruh elemen daerah, Kampar menegaskan komitmennya menjadi daerah yang tangguh dan siap menghadapi berbagai potensi bencana dengan langkah proaktif dan terstruktur.