JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Pandeglang menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) secara aktif dalam upaya mengatasi masalah stunting pada balita yang menjadi perhatian serius. Melalui kolaborasi ini, BUMN dan BUMD mengambil peran sebagai “orang tua angkat” bagi balita berisiko stunting guna mendukung percepatan penurunan angka stunting di daerah tersebut.
Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan lembaga-lembaga usaha dalam menangani isu ini. Dalam sebuah rapat koordinasi percepatan penurunan stunting, Bupati Dewi mengungkapkan, “Ini untuk mendukung upaya penurunan stunting di Kabupaten Pandeglang, kita harus dapat bekerjasama dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pandeglang.” Dengan semangat kerja sama, berbagai pihak diajak bergerak bersama, khususnya dalam memberikan perhatian langsung kepada balita yang rentan terhadap risiko stunting.
Bupati Dewi pun memberikan apresiasi kepada sejumlah mitra usaha yang sudah berkontribusi besar dalam program ini, seperti PT PLN, Bank Perkreditan Rakyat Berkah, PT PLN Indonesia Power Labuan, Bank Jabar Banten (bjb), PT Alfindo, dan PT Pokhpand. Menurutnya, langkah-langkah kolaboratif tersebut menggambarkan sinergi yang positif antara pemerintah dan lembaga swasta dalam mengatasi tantangan kesehatan masyarakat.
“Kerjasama ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah dan lembaga lainnya dalam upaya mempercepat penurunan stunting di wilayah yang membutuhkan perhatian khusus. Saya berharap langkah ini dapat terus diperluas sehingga semakin banyak keluarga berisiko stunting yang terbantu,” ungkap Dewi.
Di tempat terpisah, Kepala Pelaksana Tugas Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Pandeglang, Nuriah, menambahkan bahwa pihaknya tidak hanya menjalankan program secara mandiri namun juga memberikan penghargaan kepada berbagai lembaga termasuk BUMN dan BUMD yang dinilai berperan aktif dalam mendukung penanganan stunting.
“Pemerintah Daerah tanpa dukungan dari semua pihak dalam penanganan stunting tentu tidak akan maksimal. Oleh karena itu hadirnya lembaga-lembaga lainnya dalam penanganan stunting sangat membantu,” terang Nuriah. Bentuk apresiasi ini sekaligus menjadi motivasi agar lebih banyak lembaga bisnis yang tertarik berpartisipasi dalam misi sosial ini.
Contoh nyata sinergi antara pemerintah dengan BUMN adalah dukungan dari PT PLN yang memberikan bantuan pangan kepada masyarakat yang tinggal di wilayah rawan stunting, salah satunya Kecamatan Koroncong. Nuriah menjelaskan bahwa bantuan makanan yang diberikan oleh PLN dipersiapkan untuk dikonsumsi selama tiga bulan berturut-turut agar mencegah kekurangan gizi pada balita.
“Di Koroncong ada berapa risiko stunting, di sana PLN memberikan bantuan makanan yang untuk diolah selama tiga bulan berturut-turut jangan sampai terputus. Ini adalah upaya dari kami dalam mengantisipasi risiko stunting,” jelas Nuriah.
Kolaborasi ini menjadi sebuah inovasi dalam penanganan masalah kesehatan yang melibatkan semua elemen masyarakat. Dengan dukungan penuh dari BUMN dan BUMD, program pencegahan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, melainkan sebuah gerakan bersama yang memperkuat pilar kesehatan keluarga dan anak-anak di Pandeglang.
Sinergi tersebut diharapkan mampu menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun kerja sama lintas sektor demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini melalui pemenuhan gizi yang optimal. Program ini juga menggarisbawahi peran penting BUMN dan BUMD di bidang sosial yang tidak hanya berfokus pada bisnis tetapi juga berkontribusi langsung terhadap kesejahteraan masyarakat luas.
Komitmen bersama antara PEMKAB Pandeglang dan BUMN-BUMD menjadi kekuatan strategis untuk menekan angka stunting serta menciptakan generasi sehat dan produktif. Dengan langkah-langkah nyata dan dukungan berkelanjutan, harapan agar angka stunting di Pandeglang turun signifikan bukan lagi sekadar harapan.
Upaya sebagaimana yang sudah dijalankan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui intervensi tepat sasaran. Sinergi positif ini menjadi modal utama untuk mewujudkan masa depan anak-anak Kabupaten Pandeglang yang lebih cerah dan sehat.
Dengan segala bentuk dukungan dari berbagai pihak termasuk BUMN dan BUMD, Pandeglang semakin dekat pada target membangun generasi bebas stunting, sekaligus memperlihatkan kepedulian bersama dalam menciptakan kesejahteraan dan pertumbuhan yang jauh lebih baik ke depannya.