JAKARTA - Upaya pelestarian budaya lokal kini kian bergaung di tingkat global, salah satunya melalui dukungan industri terhadap seni daerah. PT Gag Nikel menunjukkan komitmen tersebut dengan memberangkatkan Sanggar Tari Mbilin Kayam dari Raja Ampat untuk tampil di Asia Arts Festival 2025 di Singapura.
Festival seni berskala internasional itu akan berlangsung pada 17 hingga 20 Juli 2025, dan akan diikuti oleh banyak negara Asia yang turut menampilkan kekayaan seni dan budaya masing-masing. Indonesia, melalui partisipasi sanggar seni asal Papua Barat Daya ini, akan menampilkan kekayaan budaya daerah yang khas dan memesona.
Selama empat tahun terakhir, Sanggar Tari Mbilin Kayam menjadi mitra binaan PT Gag Nikel. Dalam kesempatan kali ini, perusahaan tambang tersebut menjadi sponsor penuh keberangkatan 50 personel sanggar ke Singapura. Mereka akan mempersembahkan pertunjukan kolosal yang mengangkat tarian-tarian tradisional dari tanah Raja Ampat.
Rudy Sumual, Office Manager PT Gag Nikel, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk nyata dukungan perusahaan dalam pelestarian seni budaya serta penguatan identitas lokal di panggung global.
"Tujuannya kita ikut sertakan Sanggar Seni Mbilin Kayam dalam festival bergengsi ini adalah sebagai ajang untuk kita mempromosikan pariwisata dan juga seni budaya Raja Ampat agar lebih dikenal lagi di kancah internasional," ujar Rudy.
Ia juga menegaskan bahwa peran seni dan budaya dalam memperkenalkan daerah tidak kalah penting dibandingkan sektor pariwisata alam. Sebab itu, Gag Nikel tak hanya fokus pada kegiatan usaha, tetapi juga memberi perhatian serius pada aspek sosial dan budaya masyarakat sekitar area operasional.
Menurut Rudy, tarian khas Raja Ampat menyimpan daya tarik unik yang mencerminkan kehidupan sosial masyarakat pesisir Papua Barat Daya. Lewat kolaborasi ini, diharapkan seni budaya Raja Ampat bisa mendapat panggung yang lebih luas dan dikenal oleh masyarakat internasional.
"Kami tentu berharap agar penari kita dari Raja Ampat ini dapat menorehkan prestasi yang gemilang pada festival bergengsi yang digelar di Singapore, sehingga bisa mengharumkan Indonesia, juga Raja Ampat di Provinsi Papua Barat Daya," ungkapnya.
Keikutsertaan ini juga tak lepas dari sinergi antara PT Gag Nikel dengan berbagai pihak. Gag Nikel bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat serta Lembaga Pilar Budaya di Jakarta dalam mempersiapkan keberangkatan sanggar ke Singapura.
Keterlibatan ini menunjukkan bahwa sinergi antara sektor industri, pemerintahan daerah, dan lembaga budaya bisa menghasilkan dampak positif, baik bagi pelaku seni lokal maupun dalam membangun citra positif daerah.
Selama ini, Raja Ampat dikenal luas sebagai destinasi wisata bahari unggulan Indonesia. Namun, keunikan seni dan budayanya juga merupakan potensi besar yang patut diangkat. Sanggar Tari Mbilin Kayam menjadi contoh nyata pelaku seni daerah yang konsisten melestarikan tradisi melalui tarian dan pertunjukan budaya.
Sanggar ini dikenal aktif mengikuti berbagai kegiatan festival budaya yang digelar di Raja Ampat. Kegiatan rutin tersebut menjadikannya sebagai salah satu komunitas seni yang dinamis dan berdedikasi.
Asia Arts Festival 2025 akan menjadi panggung besar bagi Sanggar Tari Mbilin Kayam untuk memperlihatkan identitas budaya Indonesia dari timur. Kesempatan tampil di luar negeri menjadi prestasi tersendiri, sekaligus ajang pembuktian bahwa seni budaya tradisional bisa mendapat tempat terhormat di tingkat internasional.
Rudy mengungkapkan bahwa keterlibatan dalam festival ini juga menjadi bentuk investasi sosial PT Gag Nikel terhadap masyarakat sekitar, terutama dalam upaya menciptakan ruang untuk generasi muda di bidang seni.
"Momentum ini, Raja Ampat akan semakin terkenal, bukan saja keindahan alamnya, namun juga kekayaan seni dan budayanya yang unik yang mencerminkan ciri khas kehidupan sosial masyarakat setempat," lanjut Rudy.
Lebih jauh, Rudy menyampaikan bahwa ajang ini akan menjadi motivasi tambahan bagi sanggar dan pelaku seni budaya lokal untuk terus berkarya. Dukungan dari sektor swasta seperti PT Gag Nikel diharapkan dapat menjadi pemicu munculnya lebih banyak kolaborasi yang serupa di masa mendatang.
Sanggar Tari Mbilin Kayam dipilih karena memiliki nilai artistik tinggi dan pengalaman yang mumpuni dalam menyuguhkan pertunjukan yang autentik dan memukau. Lembaga Pilar Budaya menilai sanggar ini memiliki kekuatan artistik yang layak ditampilkan di ajang Asia Arts Festival.
Dalam konteks pembangunan daerah, partisipasi budaya seperti ini memiliki arti penting. Selain sebagai alat promosi pariwisata, seni juga menjadi sarana pelestarian warisan budaya, identitas daerah, dan kebanggaan lokal.
Kegiatan ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan yang dipegang oleh PT Gag Nikel, di mana perusahaan tak hanya mengejar kinerja operasional, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat dan pengembangan potensi lokal.
Dengan keberangkatan 50 personel sanggar ke Singapura, diharapkan mereka dapat membawa nama baik Indonesia, khususnya Raja Ampat, di mata dunia.
Langkah ini sekaligus menunjukkan bahwa industri nikel pun dapat berkontribusi langsung dalam mendorong pelestarian budaya dan memperkenalkan kearifan lokal di panggung dunia.