Finansial

Finansial Tetap Solid Hadapi Tantangan

Finansial Tetap Solid Hadapi Tantangan
Finansial Tetap Solid Hadapi Tantangan

JAKARTA - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF terus menunjukkan ketangguhan dalam mengelola kinerja keuangannya meski menghadapi tekanan dari tren kenaikan biaya dana. Perusahaan yang bergerak di sektor pembiayaan perumahan ini mencatat rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 81,85% hingga semester I-2025.

Angka ini memang menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yakni sebesar 79,96%. Namun, SMF tetap berkomitmen menjaga efisiensi dalam pengelolaan operasional. Hal itu ditegaskan oleh Direktur Keuangan & Manajemen Risiko SMF, Bonai Subiakto.

“Dari sisi biaya operasional, Perseroan tetap menjaga efisiensinya,” ujar Bonai.

Kenaikan rasio BOPO tersebut sebagian besar dipicu oleh tingginya biaya dana yang terjadi secara industri. Bonai menegaskan bahwa peningkatan ini merupakan konsekuensi dari kebutuhan pendanaan yang lebih besar demi memperluas penyaluran pembiayaan perumahan nasional.

“Hal ini sejalan dengan kebutuhan pendanaan atas bisnis Perseroan yang semakin besar agar penyaluran pembiayaan perumahan makin luas,” jelas Bonai.

Efisiensi Operasional Terjaga

Menariknya, meski biaya dana meningkat, SMF tetap mampu menjaga efisiensi internal. Efisiensi tersebut terlihat dari indikator BOPO tanpa memperhitungkan komponen biaya dana, yang justru mengalami penurunan. Pada Juni 2025, BOPO tanpa biaya dana tercatat sebesar 5,59%, lebih rendah dari 5,75% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan ini mencerminkan upaya SMF dalam menekan biaya operasional non-pendanaan, serta menjadi bukti keberhasilan strategi efisiensi yang diterapkan perusahaan.

Strategi tersebut meliputi sejumlah langkah penting, termasuk optimalisasi proses bisnis, digitalisasi sistem, dan penguatan manajemen risiko. Langkah-langkah ini tidak hanya mendukung efisiensi, tetapi juga meningkatkan ketahanan perusahaan terhadap berbagai dinamika ekonomi.

Strategi Menjawab Tantangan

Bonai mengungkapkan bahwa perusahaan tidak hanya bertahan, tetapi juga berupaya adaptif dalam menghadapi tantangan pasar. Di tengah kondisi ekonomi yang penuh tekanan, SMF terus menjalankan strategi untuk memperkuat pendapatan dan memperluas jangkauan layanan.

Salah satu strategi utama adalah diversifikasi produk. Dengan memperluas ragam pembiayaan yang ditawarkan, SMF berharap dapat menjangkau segmen pasar yang lebih luas serta meningkatkan sumber pendapatan. Selain itu, kolaborasi strategis dengan berbagai mitra, baik swasta maupun pemerintah, juga menjadi fokus utama.

Langkah-langkah tersebut tidak hanya bertujuan memperbesar portofolio pembiayaan, tetapi juga mengakselerasi pencapaian misi sosial perusahaan dalam mendukung pembiayaan sektor perumahan di Indonesia.

Perbandingan dengan Industri

Sebagai pembanding, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa rasio BOPO industri pembiayaan pada umumnya juga mengalami peningkatan. Hingga Maret 2025, BOPO industri berada di angka 80,38%, naik dari 78,43% pada Maret tahun sebelumnya. Artinya, kondisi yang dihadapi SMF juga mencerminkan tren yang tengah berlangsung di tingkat industri.

Namun demikian, dengan BOPO sebesar 81,85%, SMF masih berada pada level yang cukup kompetitif, mengingat bobot aktivitas perusahaan yang berfokus pada sektor strategis yakni pembiayaan perumahan.

Fokus pada Peningkatan Dampak Sosial

SMF sendiri bukan hanya berorientasi pada kinerja keuangan, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung penyediaan akses perumahan yang layak bagi masyarakat. Melalui pembiayaan jangka panjang kepada lembaga keuangan penyalur KPR, SMF telah menjadi katalis penting dalam ekosistem perumahan nasional.

Dengan skema bisnis seperti sekuritisasi dan pembiayaan, SMF mampu mendukung ketersediaan likuiditas bagi institusi penyalur KPR. Ini merupakan bagian dari mandat utama perusahaan sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan RI.

Menatap Semester II dengan Optimisme

Memasuki semester kedua 2025, SMF menatap ke depan dengan penuh optimisme. Dengan strategi yang telah dirancang, perusahaan yakin dapat menjaga kinerja positif sekaligus menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang.

Digitalisasi akan terus didorong untuk meningkatkan efisiensi layanan, sementara kerja sama lintas sektor diperluas untuk memperkuat model bisnis. Dari sisi manajemen risiko, penerapan prinsip kehati-hatian terus diperkuat untuk memastikan keberlanjutan operasional yang sehat.

Kondisi keuangan yang solid, meski di tengah tekanan eksternal, menjadi indikator bahwa SMF memiliki landasan yang kuat untuk terus berkembang. Keberhasilan dalam menjaga efisiensi operasional meskipun biaya dana meningkat, menjadi cerminan strategi perusahaan yang tepat dan terarah.

Bonai menyimpulkan bahwa efisiensi akan tetap menjadi fokus utama dalam menjaga kinerja di tengah berbagai tantangan ekonomi yang ada. “Kami akan terus menyesuaikan strategi keuangan dan operasional agar sejalan dengan dinamika pasar dan tetap memberikan nilai tambah,” ujarnya.

Secara keseluruhan, kinerja SMF di semester pertama 2025 menggambarkan ketahanan dan adaptabilitas perusahaan dalam mengelola tekanan biaya dan menjaga efisiensi. Strategi jangka panjang yang berpadu dengan manajemen risiko yang solid menjadikan SMF sebagai salah satu pelaku penting dalam sektor pembiayaan perumahan yang tidak hanya tangguh secara finansial, tetapi juga berdampak sosial.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index