BRI

BRI Perkuat Inklusi Lewat Koperasi dan Digitalisasi

BRI Perkuat Inklusi Lewat Koperasi dan Digitalisasi
BRI Perkuat Inklusi Lewat Koperasi dan Digitalisasi

JAKARTA - Langkah strategis PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mengarah pada penguatan sektor mikro dan pedesaan melalui keterlibatannya dalam program unggulan pemerintah. Salah satunya adalah melalui Program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), yang diyakini akan membuka babak baru bagi pertumbuhan bisnis perbankan yang inklusif.

Program KDMP sendiri tengah menjadi perhatian menjelang peluncurannya oleh pemerintah. Dalam laporan riset terbarunya, Indo Premier Sekuritas menilai inisiatif ini akan memberi dampak positif terhadap prospek saham BRI. Bahkan, perusahaan sekuritas tersebut mempertahankan rekomendasi BUY atas saham BBRI dengan target harga sebesar Rp4.700 per saham. Ini mencerminkan potensi kenaikan hingga 21,1% dari harga penutupan sebelumnya di Rp3.880 per saham.

Dalam pandangan Indo Premier, peluang pembiayaan dari implementasi KDMP sangat besar dan sangat sesuai dengan kekuatan utama BRI di segmen mikro. Program ini menargetkan pembentukan hingga 80.000 koperasi desa, masing-masing dengan estimasi kebutuhan pembiayaan sekitar Rp3 miliar. Jika dijalankan secara optimal, KDMP bisa mendorong permintaan kredit secara signifikan, sekaligus memperkuat fungsi intermediasi BRI di pedesaan.

“Skema pembiayaan KDMP yang mengandalkan skema KUR akan memperkuat kontribusi BRI di sektor mikro. Dengan manajemen risiko yang tepat, margin keuntungan tetap menarik, sementara eksposur risiko dapat diminimalisir melalui penjaminan pemerintah,” tulis analis Indo Premier.

Di sisi lain, perluasan penetrasi pembiayaan di desa melalui koperasi ini juga memberi peluang besar bagi BRI dalam hal pengembangan ekosistem keuangan. Indo Premier mencatat, pelaksanaan KDMP memungkinkan BRI untuk memperluas layanan perbankan seperti tabungan, virtual account, hingga digital banking yang lebih adaptif terhadap kebutuhan masyarakat desa.

Dengan demikian, program ini bukan hanya sekadar menyalurkan pembiayaan, tetapi juga membuka jalan bagi perluasan basis nasabah secara berkelanjutan. Hal ini sangat sejalan dengan visi BRI untuk menjadi bank dengan jangkauan terluas, khususnya di segmen mikro dan UMKM.

Secara fundamental, saham BBRI dinilai masih tergolong atraktif. Valuasi berdasarkan price to book value (P/BV) untuk tahun 2025 tercatat sebesar 1,8x, lebih rendah dibandingkan rata-rata historis 10 tahun terakhir yang berada di kisaran 2,4x. Dengan posisi ini, saham BRI dinilai memiliki ruang pertumbuhan yang cukup besar.

Tak hanya itu, kinerja keuangan BRI juga dinilai tetap solid. Indo Premier memperkirakan laba bersih BRI pada 2025 akan mencapai Rp56,8 triliun, dengan imbal hasil dividen (dividend yield) mencapai 8,7%. Dengan landasan ini, BRI tetap menjadi pilihan utama investor di sektor keuangan.

Tak hanya mengandalkan strategi eksternal melalui kolaborasi dengan program nasional, BRI juga terus memperkuat internal melalui transformasi bisnis berkelanjutan. Baru-baru ini, BRI meluncurkan BRIvolution Initiatives Phase 1 yang menjadi bagian dari roadmap transformasi perusahaan dalam menjawab tantangan industri keuangan ke depan.

Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyampaikan bahwa peluncuran BRIvolution menjadi tonggak penting dalam langkah perusahaan memperkuat daya saing dan menghadirkan solusi finansial berbasis nilai.

“Peluncuran fase pertama BRIvolution ini menjadi fondasi awal dari rangkaian transformasi berkelanjutan yang akan dijalankan BRI, seiring dengan upaya perusahaan untuk menjawab dinamika industri keuangan dan kebutuhan nasabah yang terus berkembang. Langkah ini juga menjadi bagian dari transformasi berkelanjutan untuk memperkuat daya saing dan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholder BRI,” tegas Hery.

Menurut Hery, inisiatif ini merupakan cerminan komitmen BRI untuk selalu berada di garis depan dalam memberikan layanan keuangan yang inklusif, inovatif, dan relevan terhadap perubahan zaman. Dengan langkah ini, BRI juga semakin memperkuat posisinya sebagai bank terbesar dan paling inklusif di Tanah Air.

Seluruh rangkaian strategi baik melalui sinergi dengan program KDMP maupun peluncuran inisiatif BRIvolution menggambarkan bagaimana BRI terus mendorong inklusi keuangan melalui pendekatan yang terintegrasi. Hal ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa BRI tak hanya fokus pada pertumbuhan kinerja finansial, tetapi juga mendorong dampak sosial dan pemberdayaan ekonomi secara menyeluruh.

Dengan semakin kokohnya fundamental dan arah transformasi yang jelas, BRI diprediksi akan tetap menjadi pemain utama dalam sektor perbankan nasional. Apalagi, dengan fokus kuat pada sektor mikro dan pedesaan, BRI mampu mengisi ruang kebutuhan layanan keuangan di lapisan masyarakat paling luas, menjadikannya tak hanya bank milik rakyat, tetapi juga penggerak kemajuan desa-desa di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index