Petani

Petani Siak Bangkit Dengan Semangat Baru

Petani Siak Bangkit Dengan Semangat Baru
Petani Siak Bangkit Dengan Semangat Baru

JAKARTA - Optimisme dan semangat tinggi terpancar dari wajah-wajah para petani di Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Mereka tidak hanya mendapatkan perhatian langsung dari pemerintah pusat, tetapi juga dorongan kuat untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian, terutama komoditas padi.

Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP, baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke wilayah tersebut. Dalam rangkaian kegiatannya, Menteri Amran mengunjungi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat untuk berdialog langsung dengan para petani dan menyampaikan berbagai program prioritas pemerintah dalam sektor pertanian.

Kehadiran Menteri Amran di tengah-tengah para petani disambut hangat oleh masyarakat. Antusiasme pun terlihat sejak awal acara, mencerminkan besarnya harapan dan semangat para petani dalam menyambut perhatian dari pemerintah.

Dalam sambutannya, Menteri Amran menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus hadir di tengah-tengah petani dan memastikan berbagai kebutuhan dasar pertanian dapat terpenuhi.

“Kita ingin memastikan bahwa petani mendapat perhatian dan dukungan penuh dari pemerintah. Dengan kerja sama yang baik antara petani dan pemerintah, kita bisa tingkatkan hasil produksi, kurangi impor, dan perkuat kedaulatan pangan kita,” ujar Menteri Amran.

Kegiatan ini tidak sekadar seremoni. Menteri Amran turun langsung berdialog dengan petani untuk mendengar berbagai aspirasi serta kendala yang mereka hadapi. Mulai dari ketersediaan pupuk, akses terhadap benih unggul, pengairan yang memadai, hingga modernisasi alat-alat pertanian menjadi topik utama pembahasan.

Dalam dialog tersebut, para petani menyampaikan tantangan nyata yang mereka hadapi di lapangan. Salah satunya adalah persoalan irigasi yang belum memadai untuk menunjang sistem pertanian yang berkelanjutan.

Menanggapi hal ini, Bupati Siak, Afni Z, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur pengairan yang memadai.

“Permasalahan utama pada saat ini adalah pengairan sawah. Saat ini, petani menggunakan air sungai dengan sistem pompanisasi yang P.H-nya tidak sesuai untuk tanaman padi,” jelas Afni.

Ia menambahkan bahwa salah satu solusi yang diusulkan pemerintah daerah adalah pembangunan waduk guna mencukupi kebutuhan air di lahan persawahan. Dengan pengelolaan air yang lebih baik, produktivitas padi di Siak diharapkan meningkat signifikan.

Langkah Menteri Pertanian ini juga dinilai strategis dalam mendekatkan pemerintah pusat dengan kondisi nyata di lapangan. Penekanan pada kerja lintas sektor juga menjadi poin penting dalam strategi peningkatan ketahanan pangan nasional.

“Kami terus mendorong kolaborasi lintas sektor, baik antar instansi pemerintah maupun dengan masyarakat petani, agar semua tantangan pertanian bisa diatasi bersama,” ujar Menteri Amran menegaskan.

Kegiatan ini juga menjadi momen untuk memperkuat hubungan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta petani. Semangat gotong-royong dalam memajukan pertanian menjadi dasar utama dalam mewujudkan visi besar kedaulatan pangan Indonesia.

Tak hanya para petani dan pejabat daerah, acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Wakapolda Riau, Dandim 0322 Siak, perwakilan dari Dinas Pertanian Provinsi Riau dan Kabupaten Siak, serta unsur Forkopimcam Kecamatan Sabak Auh. Kehadiran mereka menunjukkan sinergi dan dukungan kuat untuk sektor pertanian.

Kementerian Pertanian sendiri tengah fokus dalam mewujudkan berbagai program modernisasi pertanian. Hal ini termasuk penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), program subsidi pupuk yang tepat sasaran, serta pendampingan petani dalam penggunaan teknologi baru untuk budidaya.

Dukungan ini menjadi peluang besar bagi petani untuk beradaptasi dengan era pertanian modern. Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga pangan, inovasi dan efisiensi menjadi kunci keberhasilan.

Para petani di Sabak Auh pun merespons kunjungan ini dengan penuh semangat. Mereka mengapresiasi perhatian langsung dari pemerintah dan merasa lebih percaya diri dalam menjalani musim tanam berikutnya.

Kunjungan ini diharapkan menjadi titik balik dalam penguatan sektor pertanian di Kabupaten Siak, serta menjadi contoh bagaimana pendekatan langsung ke masyarakat mampu membangkitkan motivasi dan produktivitas petani di berbagai daerah lainnya.

Secara keseluruhan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya besar pemerintah dalam mempercepat pembangunan pertanian yang berkelanjutan, mandiri, dan tangguh. Dengan petani sebagai ujung tombak ketahanan pangan, perhatian dan dukungan nyata seperti ini menjadi pondasi penting menuju swasembada dan kemandirian pangan nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index