JAKARTA - Aktivitas logistik di Provinsi Aceh terus menunjukkan perkembangan signifikan, salah satunya melalui peningkatan arus bongkar muat di Dermaga Pelabuhan Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar. Fasilitas pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Cabang Malahayati ini kembali melayani dua kapal kargo yang bersandar hampir bersamaan menjadi penanda geliat distribusi barang di kawasan tersebut semakin efisien.
Kedatangan dua kapal, yakni MV Keasin dan KM Begawan Mas, tidak hanya mencerminkan peningkatan volume logistik, tetapi juga mempertegas pentingnya Pelabuhan Krueng Raya sebagai simpul konektivitas barang antarwilayah di Aceh.
MV Keasin yang dioperasikan oleh PT Juichin dan diageni oleh PT Rahmad Samudera Lines datang dari Pelabuhan Sunda Kelapa membawa 2.099 ton semen bag. Produk ini merupakan salah satu kebutuhan utama dalam pembangunan infrastruktur di Aceh, sehingga kehadirannya memiliki peran penting dalam mendukung percepatan pembangunan daerah.
Sementara itu, KM Begawan Mas, yang dikenal sebagai kapal reguler dengan jadwal lima kali pelayaran dalam sebulan untuk rute Kuala Tanjung hingga Lhokseumawe hingga Malahayati, juga menjalankan aktivitas bongkar muat di pelabuhan yang sama. Kapal ini menurunkan 44 box dan memuat kembali 120 box kontainer dalam satu hari operasi.
Lebih jauh, selama bulan Juli 2025 hingga minggu ketiga, KM Begawan Mas tercatat telah menangani bongkar muat sebanyak 3.847 box kontainer di Pelabuhan Malahayati dan Krueng Raya. Data ini menunjukkan lonjakan signifikan dalam arus logistik dan menjadi cerminan dari efektivitas manajemen pelabuhan yang dijalankan oleh PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), anak perusahaan dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Kegiatan ini menjadi bukti konkret bahwa sektor logistik di Aceh tidak hanya bertumpu pada pelabuhan besar di luar daerah, tetapi juga mulai menunjukkan kemandirian dengan optimalisasi pelabuhan lokal. Kemajuan ini turut didukung oleh peningkatan kualitas layanan dan infrastruktur yang dilakukan oleh Pelindo Cabang Malahayati.
General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Cabang Malahayati, Capt. Agust Deritanto, yang juga menjabat sebagai Branch Manager Pelindo Multi Terminal Branch Malahayati, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus memperkuat peran Pelabuhan Malahayati sebagai pintu distribusi utama wilayah Aceh.
“MV Keasin dan KM Begawan Mas adalah mitra penting dalam rantai pasok ini. Kami mengajak semua investor Aceh untuk memanfaatkan jalur distribusi yang tersedia sebagai peluang memperkuat perekonomian daerah,” ujarnya.
Lebih dari sekadar aktivitas pelabuhan biasa, kehadiran dua kapal tersebut merepresentasikan sinergi yang terjalin antara pelaku usaha pelayaran, manajemen pelabuhan, dan pelaku industri logistik di wilayah barat Indonesia. Pelindo melalui cabang Malahayati terus memperluas perannya sebagai fasilitator utama yang menjamin kelancaran arus barang dari dan ke Aceh.
Dengan sistem pelayanan yang efisien, Pelabuhan Malahayati terbukti mampu menangani berbagai jenis barang, mulai dari semen bag hingga kontainer general cargo, sesuai kebutuhan masyarakat dan industri lokal. Keberadaan infrastruktur ini menjadi katalis dalam menekan biaya logistik, meningkatkan daya saing produk lokal, serta mempercepat konektivitas wilayah di Provinsi Aceh.
Perkembangan ini juga memberi angin segar bagi pelaku UMKM maupun sektor konstruksi yang membutuhkan distribusi barang secara cepat dan terjadwal. Jalur laut yang dimanfaatkan secara maksimal kini menjadi solusi efektif untuk menjawab tantangan geografis dan efisiensi waktu pengiriman.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui Subholding-nya, SPMT, menaruh perhatian besar terhadap peningkatan pelayanan di setiap pelabuhan yang dikelolanya. Hal ini terlihat dari konsistensi layanan serta kehadiran infrastruktur pendukung seperti gudang penyimpanan, sistem digital tracking logistik, serta peningkatan SDM pelabuhan yang kompeten.
Optimisme terhadap masa depan logistik Aceh juga terlihat dari minat pelaku usaha yang semakin besar dalam memanfaatkan fasilitas pelabuhan. Seiring dengan pertumbuhan permintaan barang, sistem logistik yang cepat dan handal menjadi kunci dalam menjaga kelancaran roda ekonomi daerah.
Dari sisi efisiensi, pengoperasian pelabuhan seperti Krueng Raya dan Malahayati menjadi solusi yang relevan di tengah peningkatan volume kargo. Aktivitas ini turut mendukung program pemerintah dalam mempercepat pembangunan wilayah terpencil dan mendekatkan pusat produksi dengan pasar.
Aceh kini tidak hanya menjadi titik simpul penting dari sisi budaya dan sejarah, tetapi juga mulai menonjol sebagai simpul logistik strategis di wilayah barat Indonesia. Dengan dukungan pelabuhan aktif dan manajemen logistik yang solid, ke depan, provinsi ini diproyeksikan mampu menarik lebih banyak investasi dan memperluas jejaring ekonomi antarwilayah.
Komitmen Pelindo untuk meningkatkan kualitas layanan terus mendorong semangat transformasi di sektor pelabuhan. Langkah-langkah seperti peningkatan fasilitas dermaga, pengadaan alat bongkar muat modern, hingga penerapan sistem digitalisasi logistik merupakan bagian dari upaya menghadirkan pelayanan pelabuhan kelas dunia.
Secara keseluruhan, aktivitas MV Keasin dan KM Begawan Mas di Pelabuhan Krueng Raya menjadi gambaran nyata bagaimana logistik dapat mendorong geliat ekonomi lokal. Melalui pendekatan terintegrasi antara pengelola pelabuhan dan pengguna jasa, pertumbuhan distribusi barang di Aceh pun terus mencatatkan tren positif.