BSI

BSI Perkuat Pesisir Lewat Kolaborasi Pendidikan

BSI Perkuat Pesisir Lewat Kolaborasi Pendidikan
BSI Perkuat Pesisir Lewat Kolaborasi Pendidikan

JAKARTA - Langkah progresif kembali diambil oleh PT Bumi Suksesindo (BSI), anak perusahaan dari PT Merdeka Copper Gold Tbk, dalam mewujudkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan. Kali ini, BSI membangun sinergi strategis dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) demi memperkuat masa depan kawasan pesisir yang lebih baik.

Kolaborasi tersebut bukan hanya sekadar simbolis, tetapi diwujudkan dalam bentuk konkret melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (MOA) yang dilaksanakan di Ruang Sidang Lantai 2 FPIK UB, pada Rabu, 23 Juli 2025. Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, dosen, serta perwakilan dari PT BSI.

Dokumen kesepakatan ditandatangani oleh tiga tokoh penting, yakni Dekan FPIK UB Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto, S.Pi, M.P, Direktur Utama PT BSI Adi Adriansyah Sjoekri, dan General Manager of Operations (GMO) sekaligus Kepala Teknik Tambang (KTT) PT BSI Roelly Franza. Mereka sepakat untuk menjalin kerja sama yang menyentuh tiga pilar utama perguruan tinggi: pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Menurut Dr. Asep, kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya kampus dalam memperkuat hubungan antara teori akademik dan praktik lapangan. Ia menyebutkan, “FPIK UB terus mengedepankan keterkaitan antara teori dan praktik. Kemitraan ini akan menjadi penghubung penting dalam mencetak lulusan yang kompeten dan siap menjawab tantangan industri.”

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa kolaborasi dengan BSI bukan hanya tentang program kemitraan biasa, melainkan strategi besar dalam membentuk sumber daya manusia unggul di bidang kelautan dan perikanan. Hal ini mencerminkan peran aktif pendidikan tinggi dalam memperkuat pembangunan sektor pesisir secara berkelanjutan.

Senada dengan Asep, Direktur Utama PT BSI, Adi Adriansyah Sjoekri menegaskan bahwa kemitraan ini adalah cerminan dari kesungguhan perusahaan untuk menjadi pelaku investasi yang bertanggung jawab dan peduli terhadap pengelolaan sumber daya alam. “Kami percaya bahwa kerja sama dengan institusi seperti FPIK UB akan memperkuat kontribusi dalam bidang inovasi, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat lokal,” ujarnya.

Tidak hanya berhenti pada pendidikan dan pelatihan, kemitraan ini juga diarahkan untuk memberdayakan masyarakat pesisir melalui penerapan teknologi dan pengembangan program riset terapan. Ruang lingkup kerja sama mencakup program magang, pelatihan, pengembangan riset, hingga program konservasi berbasis partisipatif.

Roelly Franza, yang menjabat sebagai GMO dan KTT PT BSI, juga menyampaikan harapannya bahwa kerja sama ini mampu menjawab kebutuhan pengembangan kawasan pesisir secara inklusif dan berkelanjutan. Ia menyebutkan, “Kami melihat banyak potensi yang bisa dimaksimalkan bersama, terutama dalam peningkatan kapasitas masyarakat dan konservasi berbasis riset.”

Upaya BSI ini semakin memperkuat citra perusahaan sebagai pelaku investasi yang berorientasi pada nilai-nilai keberlanjutan. Dalam menjalankan operasinya di Gunung Tumpang Pitu, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, PT BSI senantiasa mengedepankan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Sebagai pemegang izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) Emas dan Mineral Pengikut sejak 2012, PT BSI juga menyandang status sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas) berdasarkan Kepmen ESDM Nomor 159.K/90/MEM/2020. Keberadaan perusahaan di kawasan strategis seperti Kecamatan Pesanggaran yang mencakup Desa Kandangan, Sarongan, Sumberagung, Sumbermulyo, dan Pesanggaran tentu membawa tanggung jawab besar dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian.

Salah satu bentuk tanggung jawab tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) atau CSR yang menyentuh delapan sektor utama: pendidikan, kesehatan, peningkatan pendapatan riil, kemandirian ekonomi, sosial budaya, lingkungan, kelembagaan komunitas, dan infrastruktur.

Melalui kemitraan bersama FPIK UB, PT BSI menunjukkan bahwa pendidikan dan dunia industri dapat berjalan seiring dalam menjawab kebutuhan pembangunan. Kolaborasi ini bukan hanya sekadar bentuk sinergi, tetapi juga jembatan untuk menyelaraskan visi antara dunia akademik dan dunia usaha.

Langkah ini juga menjadi bukti bahwa pembangunan tidak hanya terfokus pada aspek ekonomi semata, tetapi juga memperhatikan peningkatan kapasitas masyarakat, kelestarian alam, serta kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Dengan membangun kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan, BSI dan FPIK UB membuka jalan bagi lahirnya inovasi-inovasi baru yang akan memperkuat fondasi pembangunan pesisir ke depan. Inisiatif seperti ini sangat penting untuk memastikan bahwa potensi pesisir Indonesia dapat dimanfaatkan secara bijak, berkelanjutan, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat sekitar.

Komitmen ini sejalan dengan semangat kolaborasi antara sektor pendidikan dan industri, di mana keduanya dapat saling melengkapi dan memperkuat dalam membangun masa depan yang inklusif, tangguh, dan penuh harapan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index