Sembako

Sembako Terjangkau Jaga Daya Beli Masyarakat Tetap Stabil

Sembako Terjangkau Jaga Daya Beli Masyarakat Tetap Stabil
Sembako Terjangkau Jaga Daya Beli Masyarakat Tetap Stabil

JAKARTA - Ketersediaan bahan pangan pokok yang cukup serta harga yang cenderung stabil menjelang awal Agustus 2025 menjadi angin segar bagi masyarakat Kota Tangerang. Suasana di pasar tradisional menggambarkan semangat belanja yang tetap terjaga, meski beberapa komoditas masih menunjukkan sedikit pergerakan harga.

Hasil pemantauan terbaru yang dilakukan Perumda Pasar Kota Tangerang menunjukkan bahwa sebagian besar kebutuhan pokok dijual dengan harga yang masih dalam batas wajar dan dapat dijangkau oleh mayoritas kalangan masyarakat. Situasi ini menjadi indikator positif bahwa pasokan pangan tetap terjaga di tengah dinamika pasar yang kerap kali terjadi menjelang pergantian bulan.

Masyarakat yang datang ke pasar pun merasa lebih tenang karena harga-harga tidak mengalami lonjakan drastis. Di antara berbagai kebutuhan pokok yang dijajakan pedagang, beras dan cabai menjadi dua komoditas yang mengalami fluktuasi harga, namun tidak sampai mengganggu stabilitas secara keseluruhan.

Beras kualitas IR I dan IR II tercatat berada dalam rentang harga Rp 12.500 hingga Rp 15.000 per kilogram. Rata-rata harga jual beras di pasar masih bertahan di angka Rp 13.500 per kilogram. Ini menunjukkan bahwa bahan pangan utama ini masih tersedia dalam jumlah cukup, tanpa tekanan signifikan dari sisi permintaan maupun pasokan.

Untuk bahan pokok lainnya seperti gula pasir lokal, harga masih berada di kisaran Rp 16.500 sampai Rp 19.000 per kilogram. Di sisi lain, minyak goreng curah dijual pada rentang Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per liter. Harga tersebut menunjukkan kestabilan yang cukup baik jika dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya.

Sementara itu, kategori protein hewani juga menunjukkan pergerakan harga yang relatif wajar. Telur ayam broiler dijual dengan harga sekitar Rp 27.000 sampai Rp 31.000 per kilogram, sementara daging ayam broiler masih berada di kisaran Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per kilogram.

Daging sapi segar juga masih tersedia dengan harga berkisar antara Rp 130.000 hingga Rp 140.000 per kilogram. Ketersediaan stok daging dan telur yang memadai menjadi salah satu faktor utama yang menahan lonjakan harga, dan sekaligus menjadi kabar baik bagi para ibu rumah tangga yang setiap harinya mengatur kebutuhan konsumsi keluarga.

Untuk komoditas hortikultura, harga bawang merah dan bawang putih masing-masing berada pada kisaran Rp 30.000 hingga Rp 45.000 per kilogram. Harga ini masih dianggap stabil, mengingat tren sebelumnya yang sempat mengalami kenaikan karena faktor cuaca dan distribusi.

Namun demikian, cabai rawit merah menjadi salah satu komoditas yang mengalami peningkatan harga paling mencolok. Di sejumlah titik pasar di Kota Tangerang, harga cabai rawit merah sempat menembus angka Rp 100.000 per kilogram. Meski begitu, secara umum, rata-rata harga komoditas ini berada di kisaran Rp 59.000 sampai Rp 60.000 per kilogram.

Kondisi tersebut mencerminkan dinamika musiman yang umum terjadi pada cabai, terutama menjelang musim penghujan atau saat terjadi penurunan pasokan dari sentra produksi. Walau demikian, harga masih terpantau dapat dikendalikan dan tidak memberikan efek domino terhadap komoditas lainnya.

Khusus untuk hasil laut dan ikan air tawar, variasi harga masih cukup bersahabat. Ikan bandeng dijual antara Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per kilogram, ikan tongkol Rp 30.000 sampai Rp 40.000 per kilogram, sedangkan ikan mujair dan ikan mas berada dalam kisaran harga Rp 33.000 hingga Rp 40.000 per kilogram. Ketersediaan hasil tangkapan ini ikut membantu memenuhi kebutuhan protein masyarakat.

Lebih jauh, laporan pemantauan harga pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang dirilis pada 22 Juli 2025 juga mengonfirmasi bahwa wilayah Banten secara umum mengalami stabilitas harga pangan. Berdasarkan data tersebut, harga beras premium tercatat sebesar Rp 14.429 per kilogram, sementara harga daging ayam broiler berada pada level Rp 32.625 per kilogram.

Kesamaan data antara pantauan di pasar dan laporan nasional menunjukkan bahwa kondisi pasar di Tangerang sejalan dengan tren nasional dalam hal pengendalian harga pangan. Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, pengelola pasar, dan stakeholder lain berjalan dengan baik dalam menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan.

Selain faktor pasokan dan cuaca, stabilitas harga sembako di Kota Tangerang juga dipengaruhi oleh efisiensi distribusi dan pengawasan rutin yang dilakukan oleh instansi terkait. Mekanisme pasar yang berjalan dengan transparan dan dukungan dari masyarakat turut memperkuat rantai distribusi yang sehat.

Dengan mempertahankan tren positif ini, diharapkan masyarakat dapat tetap merasakan kenyamanan dalam memenuhi kebutuhan harian mereka. Pasar yang aman dan harga yang bersahabat akan terus menjadi fokus perhatian para pemangku kebijakan, terutama dalam menghadapi perubahan cuaca dan dinamika ekonomi yang bisa memengaruhi harga pangan ke depan.

Secara umum, suasana pasar di Kota Tangerang memberikan gambaran optimisme, bahwa masyarakat tetap bisa beraktivitas dan memenuhi kebutuhan pokok dengan tenang. Stabilitas harga sembako menjadi bagian penting dalam mendukung kesejahteraan dan ketahanan pangan di tingkat lokal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index