JAKARTA - Setelah gegap gempita Pemilihan Presiden usai, Anies Baswedan kembali tampil ke publik dengan membawa refleksi mendalam mengenai kondisi bangsa. Dalam perbincangan di Podcast Overpost, ia menyampaikan gagasan yang memperlihatkan betapa pentingnya menjaga integritas hukum dan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tanpa menyalahkan pihak manapun, Anies menyampaikan pandangannya secara lugas dan bernas, menyentuh dua hal utama yang menurutnya tidak bisa dinegosiasikan: supremasi hukum dan kualitas demokrasi. Ia tidak hanya mengingatkan pentingnya dua hal ini, tetapi juga menawarkan cara pandang yang menyegarkan untuk memperbaiki arah perjalanan bangsa ke depan.
Menurut Anies, perjalanan Indonesia pasca Pilpres menjadi momen krusial untuk mengukur kualitas demokrasi yang telah diperjuangkan selama ini. Ia menekankan, kontestasi bukanlah akhir dari perjuangan politik, tetapi justru awal dari proses panjang yang memerlukan konsistensi dalam menjaga nilai-nilai dasar demokrasi dan keadilan hukum.
Dalam diskusi tersebut, Anies menyoroti pentingnya hukum yang tidak hanya kuat dari sisi aturan, tetapi juga berkeadilan dalam pelaksanaannya. Menurutnya, jika penegakan hukum dijalankan dengan semangat keberpihakan terhadap kebenaran, maka kepercayaan publik terhadap institusi negara akan semakin meningkat.
Ia menyatakan bahwa keberlangsungan demokrasi Indonesia tidak boleh tergantung pada satu momen pemilu saja. Demokrasi, dalam pandangannya, harus teruji dari waktu ke waktu, terutama saat menghadapi tekanan kekuasaan dan dinamika politik. Maka dari itu, keberanian dalam menyuarakan kebenaran dan membela prinsip harus tetap dijaga, baik oleh pemimpin maupun masyarakat.
Salah satu hal yang juga ditekankan Anies adalah pentingnya membangun kepercayaan antara pemerintah dan rakyat. Kepercayaan itu, menurutnya, lahir dari konsistensi sikap dan keteguhan dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Hukum tidak boleh menjadi alat untuk mempertahankan kekuasaan, tetapi justru menjadi benteng yang melindungi setiap warga negara.
Anies mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak menyerah dalam menjaga demokrasi. Ia percaya bahwa perubahan besar hanya bisa terjadi jika masyarakat tidak berhenti peduli terhadap proses demokrasi dan tetap kritis dalam melihat jalannya pemerintahan. Demokrasi, menurutnya, tumbuh dari partisipasi aktif dan kesadaran kolektif masyarakat.
Dalam pernyataannya, ia juga menyampaikan bahwa dalam sejarah bangsa, banyak momen penting terjadi bukan karena kekuatan penguasa, melainkan karena keberanian rakyat untuk bersuara. Ia pun mengajak masyarakat untuk terus membangun kesadaran akan pentingnya menjadi bagian dari perubahan itu sendiri.
Lebih jauh, Anies melihat bahwa arah reformasi hukum dan demokrasi tidak bisa dijalankan secara sporadis. Diperlukan pendekatan sistemik dan komitmen jangka panjang untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan, terutama dalam sektor hukum dan demokrasi. Ia menyebut bahwa menjaga marwah hukum adalah fondasi untuk menciptakan masyarakat yang adil dan berkeadaban.
Dalam konteks demokrasi, ia menegaskan bahwa perbedaan pendapat bukan ancaman, tetapi justru bagian penting dari sistem yang sehat. Ia menilai, ruang perbedaan harus terus dijaga dan dilindungi sebagai bagian dari hak asasi warga negara. Tanpa ruang itu, demokrasi akan kehilangan maknanya.
Anies juga mengungkapkan bahwa pemilu bukan sekadar kompetisi politik, melainkan panggung untuk menyampaikan gagasan terbaik bagi bangsa. Maka dari itu, hasil pemilu, apapun bentuknya, harus dijadikan pijakan untuk terus membangun negeri, bukan ajang saling menyalahkan.
Ia menyoroti perlunya reformasi kelembagaan agar institusi penegak hukum benar-benar independen dan tidak dipengaruhi oleh kekuatan politik. Menurutnya, hanya dengan institusi yang kuat dan independen, hukum bisa ditegakkan secara adil dan menyeluruh.
Dalam akhir pernyataannya, Anies memberikan harapan besar bagi masa depan Indonesia. Ia percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh menjadi negara yang adil dan demokratis jika para pemimpinnya tetap teguh pada prinsip, dan rakyatnya terus terlibat dalam proses perubahan.
Anies menegaskan bahwa dirinya tetap akan berada dalam barisan yang memperjuangkan tegaknya demokrasi dan hukum yang adil. Ia menyampaikan, perjuangan belum selesai, dan justru kini adalah waktu yang tepat untuk membuktikan komitmen terhadap masa depan Indonesia yang lebih baik.
Pandangan yang ia sampaikan memperlihatkan bahwa usai Pilpres bukanlah waktu untuk diam. Justru saat inilah konsistensi dalam menjaga nilai-nilai bangsa harus diperkuat. Lewat diskusi tersebut, Anies seakan mengingatkan bahwa demokrasi dan hukum bukan milik elit, tetapi hak setiap warga negara untuk dijaga bersama.