Penerbangan

Penerbangan ke Soetta Dimulai Awal Agustus

Penerbangan ke Soetta Dimulai Awal Agustus
Penerbangan ke Soetta Dimulai Awal Agustus

JAKARTA - Perjalanan udara di wilayah Jakarta akan mengalami penyesuaian mulai awal Agustus 2025, seiring dengan langkah Kementerian Perhubungan dalam meningkatkan pelayanan transportasi udara nasional. Salah satu perubahan penting adalah pemindahan penerbangan berjadwal milik dua maskapai nasional, Citilink dan Batik Air, dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang.

Kebijakan ini akan mulai berlaku efektif pada 1 Agustus 2025. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menyampaikan bahwa pemindahan ini bukan sekadar langkah teknis, melainkan bagian dari upaya menyeluruh dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di sektor penerbangan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman, menyampaikan bahwa proses koordinasi dengan pihak operator maskapai telah dilakukan secara intensif.

"Kami telah menginformasikan kepada operator penerbangan terkait rencana pelaksanaan perpindahan penerbangan dari Halim ke Soetta, dan pada prinsipnya operator penerbangan menyetujui,” ujar Lukman.

Komitmen penuh juga ditunjukkan oleh pihak maskapai penerbangan yang terdampak, yakni Citilink dan Batik Air. Keduanya menyatakan kesiapan untuk melakukan penyesuaian operasional demi mendukung kebijakan ini. Menurut data Kemenhub, sedikitnya 24 penerbangan atau sekitar 50 persen dari total penerbangan di Bandara Halim akan dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta.

Langkah ini dipastikan akan diikuti dengan penyesuaian rute oleh kedua maskapai agar tidak terjadi penumpukan frekuensi pada jalur udara yang sama. Dalam implementasinya, Citilink dan Batik Air akan menyelaraskan jadwal agar perpindahan ini tidak mengganggu kenyamanan maupun kelancaran para penumpang.

Sebagai bentuk dukungan terhadap transisi ini, Terminal Gate 1C di Bandara Soekarno-Hatta akan diaktifkan kembali secara bertahap. Terminal ini akan difungsikan untuk melayani penerbangan dari Citilink seiring perpindahan operasional yang dilakukan. Pengaktifan kembali Terminal Gate 1C menjadi bagian penting dari kesiapan infrastruktur bandara untuk menyambut tambahan frekuensi penerbangan yang datang dari Halim.

Keputusan pemindahan ini mencerminkan strategi pemerintah dalam memaksimalkan peran bandara sebagai simpul transportasi modern yang nyaman dan efisien. Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki kapasitas lebih besar dan fasilitas yang lengkap, diharapkan mampu memberikan pengalaman yang lebih baik kepada para pengguna jasa penerbangan.

Selain itu, pemindahan ini juga dinilai akan mendistribusikan lalu lintas penerbangan secara lebih merata dan efisien. Bandara Halim yang sebelumnya digunakan untuk penerbangan komersial dan militer, akan memiliki ruang gerak yang lebih luas untuk difokuskan pada penerbangan tertentu, termasuk penerbangan kenegaraan dan VIP.

Kementerian Perhubungan juga menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi antara semua pihak terkait dalam menyukseskan transisi ini. Oleh karena itu, Kemenhub mengimbau kepada operator penerbangan dan pengelola bandara untuk aktif menyosialisasikan informasi kepada masyarakat, khususnya calon penumpang yang telah merencanakan perjalanan pada awal Agustus.

Dengan adanya sosialisasi yang masif, diharapkan tidak terjadi kebingungan di kalangan pengguna jasa penerbangan. Langkah komunikasi ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya menghadirkan pelayanan prima di sektor transportasi udara.

Respons positif dari Citilink dan Batik Air juga menjadi sinyal kuat bahwa sinergi antara regulator dan pelaku industri terus mengarah pada perbaikan yang berkelanjutan. Kesiapan kedua maskapai ini untuk mengikuti kebijakan pemindahan penerbangan memperlihatkan adaptabilitas yang tinggi sekaligus kepedulian terhadap kenyamanan penumpang.

Dalam konteks yang lebih luas, langkah ini merupakan bagian dari agenda transformasi sektor penerbangan yang tengah dijalankan pemerintah. Penguatan manajemen bandara, penataan frekuensi penerbangan, hingga perbaikan layanan pelanggan menjadi aspek penting yang terus didorong ke arah yang lebih baik.

Melalui pemindahan penerbangan ini, pemerintah berharap masyarakat dapat merasakan dampak langsung dari peningkatan pelayanan yang diberikan. Bandara Soekarno-Hatta yang kini dilengkapi dengan teknologi modern, fasilitas nyaman, serta layanan cepat, diharapkan mampu memberikan pengalaman yang lebih baik kepada seluruh penumpang.

Langkah ke depan, Kemenhub berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi proses perpindahan ini guna memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai rencana dan memberikan hasil optimal. Komunikasi terbuka antara regulator, operator, dan masyarakat juga akan terus dijaga agar kebijakan ini benar-benar membawa manfaat yang nyata.

Dengan segala kesiapan yang telah dilakukan, perpindahan penerbangan dari Halim ke Soekarno-Hatta menjadi momentum strategis dalam perjalanan pembenahan sektor penerbangan nasional. Semangat kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan sistem transportasi udara yang modern, aman, dan ramah bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index