Properti

Properti Ikonik Ramaikan Persaingan Jakarta dan Singapura

Properti Ikonik Ramaikan Persaingan Jakarta dan Singapura
Properti Ikonik Ramaikan Persaingan Jakarta dan Singapura

JAKARTA - Persaingan menghadirkan bangunan pencakar langit terus memanas di kawasan Asia Tenggara. Jakarta yang selama ini membanggakan diri dengan keberadaan Autograph Tower di Thamrin Nine, kini mulai mendapat tantangan dari Singapura yang tengah menyiapkan proyek ambisiusnya. Negara tetangga tersebut akan segera menghadirkan The Skywaters, gedung supertall pertama mereka dengan ketinggian mencapai 305 meter.

Keberadaan bangunan ini diharapkan tidak hanya mengubah wajah skyline Singapura, tetapi juga menjadi simbol baru kemajuan dan daya saing sektor properti di kawasan Asia. Langkah Singapura ini sekaligus mengisyaratkan betapa pentingnya peran sektor properti dalam mendorong pembangunan ekonomi dan transformasi kota.

Sementara itu, di Indonesia, pemerintah juga terus mengambil berbagai langkah strategis demi menjaga momentum pertumbuhan sektor properti nasional. Salah satu kebijakan terbaru adalah perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100 persen untuk pembelian properti hingga akhir tahun.

Hal ini diumumkan secara langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Menurutnya, insentif tersebut menjadi upaya konkret untuk menjaga daya beli masyarakat serta mendukung industri properti yang berperan penting sebagai penggerak ekonomi.

“Pemerintah memperpanjang insentif PPN DTP 100 persen hingga 31 Desember 2025. Kebijakan ini diharapkan bisa mempermudah masyarakat membeli rumah dan memberi stimulus bagi pelaku industri,” ujar Airlangga.

Insentif ini awalnya dijadwalkan berakhir dan akan berubah menjadi hanya 50 persen pada semester kedua. Namun, dengan evaluasi terbaru, kebijakan tersebut kembali diperkuat guna menjaga semangat pemulihan ekonomi nasional.

Melalui simulasi yang telah disediakan oleh Kementerian, calon pembeli rumah bisa melihat secara langsung potensi penghematan yang diperoleh. Dengan insentif penuh dari pemerintah, masyarakat dapat menikmati potongan harga yang cukup signifikan membuat kepemilikan rumah menjadi semakin terjangkau.

Momentum ini tentunya menjadi peluang emas bagi siapa pun yang tengah merencanakan untuk berinvestasi di sektor properti. Selain potongan pajak, berbagai pengembang juga tengah berlomba menawarkan berbagai program menarik mulai dari diskon, DP ringan, hingga kemudahan skema cicilan.

Di sisi lain, terobosan Singapura menghadirkan The Skywaters juga menunjukkan bagaimana sektor properti terus bergerak menuju bentuk pembangunan yang futuristik. Gedung dengan tinggi 305 meter tersebut akan menjadi salah satu ikon arsitektur masa depan, sekaligus memperkuat posisi Singapura sebagai pusat bisnis dan investasi di kawasan.

Namun meski Singapura mengambil langkah besar, Jakarta tetap memiliki pesona tersendiri. Dengan keberadaan Autograph Tower yang menjulang hingga 382,9 meter, kota ini masih memegang rekor sebagai pemilik gedung tertinggi di belahan bumi selatan.

Kehadiran gedung-gedung tinggi ini bukan sekadar simbol kemewahan, tetapi juga cerminan dari perkembangan infrastruktur dan daya saing suatu wilayah. Bangunan-bangunan tersebut menjadi daya tarik bagi investor dan pelaku bisnis, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan aktivitas ekonomi baru.

Sektor properti pun kian menjadi perhatian karena efek ganda (multiplier effect) yang dimilikinya terhadap industri lainnya seperti konstruksi, bahan bangunan, perbankan, hingga sektor tenaga kerja. Karena itu, dukungan pemerintah melalui kebijakan insentif perpajakan seperti PPN DTP dinilai sangat strategis.

Tidak hanya di Jakarta dan Singapura, geliat pembangunan juga mulai terasa di berbagai daerah. Salah satu contohnya dapat ditemukan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, di mana telah rampung pembangunan Gedung Technopole Kampus 2 Politeknik Manufaktur Bandung. Kampus ini dirancang untuk menjadi pusat keunggulan pendidikan tinggi berbasis teknologi, sekaligus mendukung pengembangan kawasan strategis Rebana.

Gedung futuristik ini bukan hanya menjadi tempat belajar, melainkan juga simbol dari perubahan wajah kawasan selatan Jawa Barat yang semakin maju dan terbuka terhadap inovasi. Pembangunan seperti ini menjadi sinyal positif bahwa pemerataan pembangunan dan kemajuan tidak lagi terpusat hanya di kota-kota besar.

Dengan dukungan pemerintah pusat, peran dunia pendidikan, serta kolaborasi antara pelaku industri dan pemerintah daerah, sektor properti dan pembangunan infrastruktur nasional menunjukkan arah yang semakin cerah.

Masyarakat kini dihadapkan pada banyak pilihan, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Apakah ingin menikmati potongan pajak 100 persen untuk beli rumah di Indonesia, atau sekadar mengagumi kemegahan The Skywaters sebagai mahakarya arsitektur terbaru Asia semuanya menunjukkan satu hal: sektor properti tengah berada dalam momentum positif yang patut disambut optimis.

Baik Jakarta maupun Singapura, keduanya sedang membuktikan bahwa pembangunan kota masa depan adalah soal visi, keberanian berinovasi, serta sinergi antara kebijakan pemerintah dan dinamika pasar. Ini menjadi panggung bersama untuk membuktikan bahwa kawasan Asia Tenggara mampu menghadirkan kualitas kehidupan dan infrastruktur kelas dunia melalui sektor properti yang terus tumbuh dan berkembang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index