JAKARTA - Ketertarikan masyarakat terhadap mobil listrik terus meningkat seiring tren kendaraan ramah lingkungan yang makin populer di berbagai negara. Di tengah gempuran inovasi dari berbagai produsen otomotif global, kehadiran mobil listrik mungil dari China menjadi daya tarik tersendiri. Tak hanya karena desainnya yang unik dan fungsional, tetapi juga karena harganya yang sangat terjangkau, bahkan dikabarkan hanya sekitar Rp 70 jutaan.
Mobil listrik ini menjadi buah bibir setelah tampilan fisiknya diperkenalkan lewat sebuah ajang pameran otomotif. Bentuknya yang kompak dan minimalis mencuri perhatian banyak pengunjung, terutama mereka yang menginginkan kendaraan harian praktis, efisien, dan tidak memakan banyak tempat.
Kehadiran mobil listrik mungil asal Negeri Tirai Bambu tersebut dianggap mampu menjawab kebutuhan masyarakat urban. Mobil ini menyasar konsumen yang membutuhkan kendaraan ringan untuk penggunaan sehari-hari di dalam kota, terutama bagi para pekerja, pelajar, atau keluarga muda yang memprioritaskan efisiensi dan biaya operasional rendah.
Dalam pameran tersebut, tampak bahwa mobil ini memiliki desain mungil namun tetap modern. Bagian fascia depan memperlihatkan garis-garis tegas dengan lampu utama berbentuk kotak yang memberikan kesan futuristik. Meski dimensinya kecil, desain keseluruhannya tidak terkesan murahan atau asal-asalan. Justru sebaliknya, penampilannya cukup meyakinkan sebagai kendaraan listrik masa kini.
Dari sisi eksterior, mobil ini memiliki dimensi yang sangat ringkas. Panjangnya sekitar 2.995 mm, lebar 1.495 mm, dan tinggi 1.640 mm. Dengan ukuran tersebut, kendaraan ini mudah untuk bermanuver di jalan sempit atau area parkir terbatas. Bahkan, dimensi ini membuatnya sangat cocok digunakan di kawasan padat seperti pusat kota atau area perumahan yang jalannya relatif kecil.
Untuk urusan jantung pacu, mobil listrik mungil ini ditenagai oleh motor listrik berdaya 29 kW atau sekitar 39 tenaga kuda. Sumber tenaganya berasal dari baterai lithium ferro-phosphate (LFP) berkapasitas 17,3 kWh. Dengan konfigurasi tersebut, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 201 kilometer dalam sekali pengisian daya penuh.
Meski tergolong kecil, kemampuan mobil ini dalam menempuh jarak cukup menjanjikan untuk kebutuhan harian. Untuk kegiatan seperti perjalanan dari rumah ke kantor, mengantar anak ke sekolah, atau berbelanja ke pasar, daya jangkau tersebut sudah lebih dari cukup. Apalagi dengan kemudahan pengisian daya di rumah yang kini semakin mudah dijangkau, pengalaman berkendara pun jadi lebih praktis.
Satu hal yang membuat mobil ini makin menarik perhatian adalah harga jualnya yang sangat terjangkau. Berdasarkan informasi dari pihak produsen, mobil ini dipasarkan dengan harga sekitar 33.900 yuan atau setara dengan Rp 76 jutaan. Harga tersebut tentu menjadi daya tarik utama, mengingat kebanyakan mobil listrik lain yang beredar di pasaran masih dibanderol dengan harga jauh lebih tinggi.
Di balik banderolnya yang ekonomis, mobil ini juga tidak mengesampingkan fitur-fitur penting bagi pengemudi dan penumpang. Interiornya dirancang dengan pendekatan sederhana namun tetap fungsional. Kabin bagian dalam cukup nyaman untuk dua hingga empat orang, dengan kursi yang dirancang ergonomis dan dasbor minimalis. Kendali kendaraan sebagian besar berbasis digital, termasuk penggunaan layar sentuh untuk pengaturan sistem hiburan dan navigasi.
Sistem hiburan dalam kabin juga mendapat perhatian. Meski ukurannya mungil, mobil ini tetap dibekali fitur-fitur seperti koneksi bluetooth, USB port, serta speaker bawaan yang cukup mumpuni untuk hiburan ringan selama perjalanan. Beberapa varian bahkan menyediakan opsi penambahan fitur tambahan seperti kamera belakang, sistem AC digital, dan power window elektrik.
Dari sisi keselamatan, mobil ini dilengkapi dengan beberapa fitur standar seperti sabuk pengaman di semua kursi, sistem pengereman regeneratif, dan struktur rangka yang cukup kokoh untuk kategori kendaraan ringan. Meski belum sekompleks kendaraan premium, fitur-fitur tersebut dinilai cukup mumpuni untuk penggunaan harian dalam kota.
Mobil ini dikembangkan oleh Jiangnan Auto, sebuah sub-brand dari Zotye yang kini menjadi bagian dari Jiangsu Shenshang. Sebelumnya, Jiangnan sempat populer dengan model JNJ7110, yang dikenal sebagai versi rebadge dari Suzuki Alto generasi lama. Kini, mereka mencoba bangkit kembali lewat pengembangan mobil listrik yang lebih modern dan sesuai kebutuhan zaman.
Langkah Jiangnan Auto ini dinilai sebagai bentuk adaptasi dan inovasi terhadap perubahan tren industri otomotif dunia. Dengan menggandeng teknologi ramah lingkungan serta menghadirkan produk yang bisa diakses oleh masyarakat luas, mereka membuka jalan bagi mobilitas masa depan yang lebih inklusif.
Keberadaan mobil ini juga menjadi bukti bahwa transisi menuju kendaraan listrik bukan hanya milik segmen menengah atas. Masyarakat dari berbagai kalangan kini berpeluang untuk merasakan manfaat kendaraan hemat energi dan rendah emisi dengan biaya yang lebih bersahabat. Bila kelak kendaraan ini hadir di pasar Indonesia, besar kemungkinan akan memicu persaingan baru dalam segmen mobil listrik terjangkau.
Melihat tren saat ini, mobil listrik mungil semacam ini bisa menjadi solusi ideal untuk mobilitas urban. Dengan desain yang praktis, biaya operasional rendah, dan ramah lingkungan, kendaraan ini berpotensi menjadi alternatif kendaraan konvensional yang semakin relevan di masa depan.