Perbankan

Perbankan Siap Catat Pertumbuhan Kredit 2025

Perbankan Siap Catat Pertumbuhan Kredit 2025
Perbankan Siap Catat Pertumbuhan Kredit 2025

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya untuk mempertahankan target pertumbuhan kredit perbankan di kisaran 9 hingga 11 persen pada tahun 2025, meskipun pertumbuhan tersebut menunjukkan perlambatan dibandingkan periode sebelumnya. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyatakan bahwa target yang telah ditetapkan sejak awal tahun tidak mengalami perubahan dan tetap menjadi fokus bagi industri perbankan. Pernyataan ini disampaikan dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III di Jakarta.

Mahendra menjelaskan bahwa hasil diskusi dan pendalaman terkait kinerja masing-masing bank memperlihatkan tidak adanya pengajuan revisi terhadap rencana bisnis yang telah disusun, termasuk target pertumbuhan kredit. Hal ini menunjukkan keyakinan pelaku industri perbankan terhadap target yang ada dan optimisme dalam pencapaian sasaran tersebut dalam jangka waktu yang ditetapkan.

Kinerja intermediasi perbankan hingga menunjukkan kondisi yang stabil, dengan profil risiko yang tetap terjaga. Kredit perbankan tercatat tumbuh sebesar 7,77 persen secara tahunan dengan total nominal mencapai Rp8.059,79 triliun. Meskipun mengalami perlambatan dibandingkan bulan Mei 2025 yang mencatat pertumbuhan 8,43 persen, pertumbuhan ini masih menandakan perkembangan positif pada sektor perbankan.

Penting untuk menyoroti bahwa pertumbuhan kredit investasi menjadi salah satu pendorong utama, diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit modal kerja, menandakan diversifikasi sumber pertumbuhan kredit yang sehat. Penyaluran kredit yang berfokus pada berbagai sektor ini mencerminkan upaya perbankan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta pemulihan dan penguatan berbagai segmen usaha, termasuk UMKM.

Selain itu, OJK juga berupaya menjaga stabilitas sektor jasa keuangan secara keseluruhan dengan meluncurkan berbagai kebijakan dan inovasi untuk mendukung daya tahan sektor tersebut terhadap berbagai tantangan. Upaya ini mencakup penguatan integritas, perlindungan masyarakat dari penipuan, serta kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam mengembangkan ekosistem pembiayaan yang mendukung ketahanan pangan dan program nasional lainnya.

Dengan mempertahankan target pertumbuhan kredit yang realistis dan mengedepankan kewaspadaan terhadap risiko, OJK memantapkan posisi sektor perbankan sebagai pilar utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini sekaligus memberikan sinyal positif bagi pelaku pasar dan investor bahwa sektor keuangan tetap stabil dan siap mendorong pemulihan ekonomi di tengah kondisi global dan domestik yang dinamis.

Walaupun terdapat perlambatan dalam laju pertumbuhan kredit, OJK tetap optimistis bahwa industri perbankan Indonesia mampu mencapai target yang telah ditetapkan. Kepercayaan ini didasarkan pada kondisi fundamental perbankan yang solid, strategi yang sudah dirancang dengan matang, serta dukungan kebijakan yang terus diperkuat untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan stabil guna mendukung ekonomi nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index