Erick Thohir

Erick Thohir Beri Dukungan Penuh untuk Mochizuki

Erick Thohir Beri Dukungan Penuh untuk Mochizuki
Erick Thohir Beri Dukungan Penuh untuk Mochizuki

JAKARTA - Komitmen Erick Thohir dalam membangun ekosistem sepak bola putri nasional kembali ditunjukkan melalui langkah strategis memperpanjang kontrak pelatih asal Jepang, Satoru Mochizuki. Sosok yang sebelumnya pernah menukangi Timnas Putri Indonesia ini dipercaya kembali untuk mengisi peran penting sebagai Technical Advisor.

Perpanjangan kontrak Mochizuki ini dilakukan hingga Desember 2025. Dalam posisi barunya, ia tidak akan lagi berada langsung di pinggir lapangan, melainkan bertugas di balik layar. Fokus utamanya akan terarah pada proses pengembangan dan pembinaan sepak bola putri di Indonesia, suatu hal yang menjadi perhatian serius dari PSSI.

"(Satoru) Mochizuki kontraknya sampai Desember kita perpanjang untuk jadi Technical Advisor," ujar Erick Thohir dalam pernyataan resminya.

Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa pengembangan sepak bola putri bukanlah program sesaat. Dengan pengalaman dan jaringan internasional yang dimiliki Mochizuki, Erick menilai peran pria asal Jepang tersebut sangat strategis dalam mendorong kemajuan kompetisi dan pembinaan di level usia muda.

"Saya rasa Mochizuki figur luar biasa, aksesnya luar biasa di J League, tapi memang dia cukup kuat di mentoring dan pembinaan," ungkap Erick.

Sebagai tokoh yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick tak henti-hentinya menunjukkan dukungan terhadap kemajuan dunia olahraga nasional, termasuk cabang yang selama ini belum terlalu banyak mendapat sorotan seperti sepak bola putri. Peran Mochizuki sebagai penasihat teknis diharapkan mampu menjembatani kualitas pelatihan dari level lokal menuju standar internasional.

Ke depan, pendekatan ini menjadi langkah awal untuk merancang sistem pembinaan yang lebih terstruktur dan berkelanjutan. Tidak hanya menghadirkan pelatih kompeten, tetapi juga membangun sistem pengawasan dan pendampingan dari sosok berpengalaman seperti Mochizuki.

Tak hanya itu, dalam penjelasannya, Erick Thohir juga menegaskan komitmennya untuk tetap mengandalkan pelatih dari Jepang dalam penanganan langsung Timnas Putri Indonesia. Selain alasan teknis, bahasa menjadi faktor penting dalam proses komunikasi antara pelatih dan pemain, terutama dengan komposisi tim nasional yang kini makin beragam.

"Apalagi sekarang timnas putri ada pemain dari Amerika, Belanda, kita mencari figur pelatih Jepang yang bisa bahasa Inggris," jelas Erick.

Menurutnya, kehadiran pelatih yang mampu berkomunikasi langsung dalam bahasa Inggris akan sangat membantu saat pertandingan berlangsung. Penggunaan banyak penerjemah di sisi lapangan kerap menimbulkan kerumitan dalam menyampaikan instruksi secara cepat dan akurat.

"Supaya di pinggir lapangan bisa guidance, karena ketika ada 2-3 translator itu cukup kompleks," tambahnya.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa PSSI tidak hanya mengutamakan teknis kepelatihan semata, melainkan juga memperhatikan aspek komunikasi yang dapat mempengaruhi performa tim di lapangan. Dalam sepak bola modern, detail seperti ini bisa menjadi penentu dalam pertandingan-pertandingan penting.

Saat ini, Timnas Putri Indonesia masih ditangani oleh pelatih sementara Joko Susilo. Ia diberikan kepercayaan untuk memimpin skuad Garuda Pertiwi dalam ajang ASEAN Women's Championship 2025 atau Piala AFF Putri yang akan digelar di Vietnam mulai 6 Agustus mendatang.

Kehadiran pelatih sementara menjadi solusi transisi sebelum hadirnya sosok pelatih utama yang sesuai dengan visi jangka panjang PSSI. Dalam hal ini, Erick Thohir memberikan sinyal kuat bahwa posisi pelatih tetap akan segera ditetapkan, tentunya dengan proses seleksi yang mempertimbangkan banyak aspek, baik teknis, pengalaman, maupun kemampuan komunikasi.

Turnamen Piala AFF Putri menjadi momentum penting bagi Timnas untuk menunjukkan progres setelah beberapa waktu terakhir fokus pada pembangunan fondasi. Dengan masuknya pemain-pemain diaspora dari negara seperti Amerika dan Belanda, wajah Timnas Putri kini mulai bertransformasi menjadi tim yang lebih kompetitif.

Perpanjangan kontrak Mochizuki sekaligus menjadi sinyal bahwa transformasi sepak bola putri akan dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Tidak hanya membentuk tim kuat untuk jangka pendek, tetapi juga menyiapkan sistem pembinaan yang mampu mencetak talenta-talenta baru secara berkesinambungan.

Dengan dukungan penuh dari Erick Thohir dan jajaran PSSI, serta pengalaman internasional dari Mochizuki, pengembangan sepak bola putri diharapkan semakin kokoh dan siap bersaing di level regional maupun global.

Langkah ini bukan hanya soal strategi teknis, tetapi juga bagian dari visi besar untuk menjadikan sepak bola sebagai pemersatu bangsa dan sumber kebanggaan nasional. PSSI melalui Erick Thohir memberikan ruang besar bagi sepak bola putri untuk tumbuh dengan arah yang jelas dan profesional.

Peningkatan kualitas tidak akan berhenti pada pelatih, namun akan merambah pada pembentukan liga yang kompetitif, infrastruktur pelatihan, serta integrasi antara program usia dini dan jenjang nasional. Peran Mochizuki, yang dikenal dengan pendekatan teknis dan kemampuan mentoring, akan sangat berperan dalam membentuk fondasi tersebut.

Langkah ini membawa angin segar dalam dunia sepak bola Indonesia, khususnya sektor putri yang kini mulai mendapatkan perhatian serius. Erick Thohir memosisikan dirinya bukan hanya sebagai pimpinan administratif di PSSI, tetapi juga penggerak utama transformasi positif yang menyentuh seluruh aspek pembinaan sepak bola.

Dengan dukungan yang konsisten dan arah pengembangan yang jelas, masa depan sepak bola putri Indonesia terlihat semakin menjanjikan. Kombinasi antara pengalaman internasional dan potensi lokal akan menjadi kekuatan baru dalam menghadapi tantangan di kancah Asia Tenggara dan dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index