Investasi

Investasi Memacu Pertumbuhan Pesat di Jawa Barat

Investasi Memacu Pertumbuhan Pesat di Jawa Barat
Investasi Memacu Pertumbuhan Pesat di Jawa Barat

JAKARTA - Jawa Barat terus memperkuat posisinya sebagai tujuan utama investasi di Indonesia. Sepanjang semester pertama tahun 2025, realisasi investasi di provinsi ini tercatat mencapai Rp72,5 triliun. Angka ini menempatkan Jawa Barat sebagai daerah dengan capaian investasi tertinggi secara nasional, menurut data Kementerian Investasi/BKPM.

Capaian positif ini menjadi bukti bahwa berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menciptakan kepastian berusaha dan iklim investasi yang kondusif membuahkan hasil. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Dedi Taufik, menyampaikan bahwa investasi tinggi merupakan bentuk kepercayaan dunia usaha terhadap stabilitas regulasi dan efisiensi layanan di provinsi tersebut.

“Minat investasi yang tinggi di Jabar adalah bukti bahwa regulasi, infrastruktur, dan pelayanan perizinan berjalan baik. Kami terus mempercepat perizinan dan menjaga transparansi agar investor merasa aman dan nyaman menanamkan modalnya di Jabar,” ujar Dedi.

Jika dibandingkan dengan provinsi lain, Jawa Barat berada di posisi teratas. Jakarta menyusul di urutan kedua dengan realisasi investasi sebesar Rp71,1 triliun. Sementara itu, Jawa Timur mencatat Rp38,6 triliun, Sulawesi Tengah Rp31,6 triliun, dan Banten Rp29,7 triliun.

Dari total realisasi investasi di Jawa Barat tersebut, komposisinya terbagi antara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp43,7 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) yang setara dengan 1,8 miliar dolar AS. Ini menunjukkan bahwa tidak hanya investor lokal yang percaya pada potensi ekonomi Jawa Barat, tetapi juga pelaku usaha asing.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyambut baik pencapaian ini dan menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam menciptakan iklim investasi yang produktif dan kondusif. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan hasil dari kolaborasi lintas lini di seluruh level pemerintahan hingga masyarakat.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menjaga iklim investasi dari gangguan, hambatan infrastruktur, hingga keamanan. Hasilnya, Jawa Barat tetap menjadi pilihan utama investor dengan nilai Rp72,5 triliun hingga Juli 2025,” ungkap Dedi Mulyadi.

Lebih lanjut, Gubernur Dedi menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya mengejar angka investasi, tetapi juga memastikan bahwa investasi tersebut memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja.

Untuk mempercepat hal tersebut, mulai Agustus 2025, sistem rekrutmen tenaga kerja di Jawa Barat akan bertransformasi ke sistem digital. Dinas Tenaga Kerja baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota akan mengelola basis data pencari kerja yang dapat diakses langsung oleh perusahaan.

“Data pencari kerja akan terintegrasi. Perusahaan cukup mengakses database ini dan memanggil kandidat sesuai kualifikasi. Proses administrasi dilakukan setelah kandidat diterima, sehingga mengurangi biaya tidak perlu bagi pencari kerja,” jelas Dedi.

Dengan sistem digital yang terintegrasi, diharapkan proses penyerapan tenaga kerja menjadi lebih efisien dan tepat sasaran. Kebijakan ini juga diharapkan dapat mendorong daya saing sumber daya manusia di Jawa Barat dalam menghadapi kebutuhan industri dan perusahaan yang terus berkembang.

Meski angka realisasi investasi Jawa Barat sebesar Rp72,5 triliun terbilang tinggi, Dedi mengakui bahwa capaian tersebut masih berada di bawah target yang telah ditetapkan pemerintah provinsi, yaitu Rp270 triliun untuk tahun 2025. Target tersebut merupakan bagian dari strategi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi provinsi sebesar 5,6 persen pada tahun ini.

Namun demikian, dengan capaian yang sudah diperoleh pada semester pertama, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap optimistis bahwa sisa waktu hingga akhir tahun dapat dimanfaatkan untuk mengejar target yang ada. Upaya percepatan layanan investasi, peningkatan kualitas infrastruktur, serta dukungan masyarakat diharapkan menjadi kunci untuk mendorong peningkatan investasi yang lebih signifikan.

“Dengan langkah-langkah yang dilakukan, kami optimistis nilai investasi hingga akhir 2025 akan terus meningkat, dan juga disertai pertumbuhan lapangan kerja yang signifikan bagi masyarakat Jawa Barat,” tutur Dedi.

Secara keseluruhan, capaian Jawa Barat dalam menarik investasi tidak hanya mempertegas posisinya sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga menunjukkan bahwa kolaborasi yang erat antara pemerintah dan masyarakat mampu menciptakan lingkungan usaha yang stabil dan berkelanjutan. Keterbukaan informasi, kemudahan perizinan, serta penguatan sumber daya manusia menjadi bagian dari strategi Jawa Barat dalam menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang ekonomi ke depan.

Dengan semangat gotong royong dan inovasi dalam pelayanan publik, provinsi ini tidak hanya menjadi magnet bagi investasi, tetapi juga memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi membawa dampak positif yang merata bagi seluruh masyarakatnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index