JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah dinamika global yang terus berubah. Hal ini terlihat saat ia memimpin rapat terbatas bersama Dewan Ekonomi Nasional (DEN) yang digelar di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat.
Pertemuan tersebut menjadi ajang strategis untuk membahas berbagai isu penting terkait perkembangan ekonomi nasional dan global. Fokus utama diskusi berkisar pada perlunya kesiapsiagaan dan langkah-langkah antisipatif yang dapat memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menyampaikan bahwa rapat DEN kali ini menyoroti kondisi dunia yang sedang berada dalam fase ketidakpastian ekonomi tertinggi sepanjang sejarah. Dalam keterangan resminya yang disampaikan melalui Instagram Sekretariat Kabinet, Teddy menekankan pentingnya sinergi antar-pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan global tersebut.
“Situasi ini menuntut kewaspadaan dan kesiapan langkah antisipatif dari seluruh pemangku kepentingan,” tulis Teddy.
Meski tantangan global semakin kompleks, DEN menilai bahwa perekonomian Indonesia tetap menunjukkan ketangguhan. Hal ini ditopang oleh fundamental ekonomi nasional yang dinilai cukup kuat dibandingkan banyak negara lain. Optimisme ini menjadi dasar bagi Presiden Prabowo dan jajaran untuk terus melanjutkan kebijakan ekonomi yang proaktif dan berpihak pada pertumbuhan jangka panjang.
Dalam rapat tersebut, Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan yang menekankan pentingnya kesiapan menghadapi dinamika global. Ia mendorong seluruh jajaran pemerintah agar tidak hanya waspada, tetapi juga menyusun langkah-langkah konkret yang dapat menjaga ketahanan ekonomi nasional.
“Kita harus siap dengan langkah nyata,” demikian arahan Presiden seperti disampaikan oleh Teddy.
Salah satu poin penting yang mengemuka dalam rapat tersebut adalah penyederhanaan regulasi, baik di tingkat pusat maupun daerah. Langkah deregulasi ini dinilai strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, menarik investasi, serta membuka lebih banyak lapangan kerja. Presiden dan DEN sepakat bahwa regulasi yang efisien dan pro-bisnis akan menjadi penggerak utama dalam menciptakan iklim usaha yang sehat dan kompetitif.
“Deregulasi akan menjadi katalis percepatan ekonomi, terutama dalam menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja,” ujar Teddy.
Tak hanya menyoroti aspek internal, Presiden Prabowo juga mengangkat peluang strategis dari kerja sama internasional, khususnya keberhasilan dalam negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat. Menurutnya, kesepakatan dagang ini akan membawa dampak positif yang signifikan terhadap ekspor nasional dan sektor industri yang padat karya.
“Kesepakatan dengan AS akan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” tegas Teddy dalam keterangannya.
Hadir dalam rapat terbatas tersebut sejumlah tokoh penting yang merupakan bagian dari Dewan Ekonomi Nasional. Di antaranya adalah Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua DEN, serta anggota-anggota seperti Septian Hario Seto, Arief Anshory Yusuf, Heriyanto Irawan, dan Firman Hidayat. Kehadiran para tokoh ini menandakan pentingnya pertemuan tersebut dalam menyusun arah kebijakan strategis ke depan.
Pertemuan DEN bersama Presiden Prabowo Subianto ini menjadi cerminan dari keseriusan pemerintah dalam menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global. Fokus pada deregulasi, ekspansi perdagangan, dan peningkatan investasi terus menjadi prioritas utama, terutama untuk memperkuat sektor-sektor strategis yang dapat menyerap tenaga kerja secara masif.
Kepemimpinan Prabowo Subianto dalam konteks ini menunjukkan pendekatan proaktif dalam menghadapi tantangan ekonomi. Alih-alih menunggu dampak global menghantam, pemerintah memilih untuk bergerak lebih dulu dengan kebijakan-kebijakan yang bersifat antisipatif dan adaptif.
Dukungan terhadap sektor padat karya melalui peningkatan ekspor dan kerja sama internasional, serta langkah deregulasi yang menyeluruh, menggambarkan peta jalan pemerintah untuk menjaga momentum ekonomi nasional tetap berada di jalur positif.
Situasi global yang penuh dinamika memerlukan respons cepat dan terkoordinasi. Dengan arahan dari Presiden Prabowo, pemerintah tampak berupaya untuk tetap unggul dalam pengelolaan ekonomi nasional. Fokus pada fundamental yang kuat, regulasi yang efisien, dan kerja sama internasional, diharapkan mampu menjadi fondasi bagi pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Seiring langkah-langkah strategis yang disusun dan dilaksanakan, optimisme akan masa depan ekonomi Indonesia terus diperkuat. Presiden Prabowo Subianto, melalui pendekatan kolaboratif dan antisipatif, menunjukkan arah kebijakan yang berpihak pada kepentingan nasional dan kesejahteraan rakyat.