JAKARTA - Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kini menjadi perbincangan warga karena banyak penerima bantuan sosial (bansos) mendapati saldonya mendadak kosong. Situasi ini membuat sebagian masyarakat kebingungan, terutama karena sebelumnya bantuan rutin masuk setiap bulan. Namun, ternyata ada sistem baru yang kini diterapkan untuk menyeleksi penerima bansos, yakni Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sistem DTSEN dirancang untuk meningkatkan ketepatan sasaran penyaluran bantuan. Melalui pengolahan data yang terhubung langsung dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK), sistem ini mampu mengidentifikasi kondisi ekonomi keluarga. Jika data menunjukan seseorang berada pada tingkat kesejahteraan yang tinggi, maka penyaluran bantuan secara otomatis akan dihentikan, tanpa perlu pemberitahuan langsung.
Walau demikian, KKS yang terhenti tetap bisa diaktifkan kembali. Mekanisme aktivasi ulangnya cukup sederhana dan bisa dilakukan sendiri dari rumah tanpa perantara. Bagi warga yang merasa masih membutuhkan bantuan, tersedia langkah-langkah yang bisa diikuti agar bantuan kembali disalurkan.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengecek status sebagai penerima bansos melalui aplikasi Cek Bansos. Aplikasi ini dapat diunduh di Play Store maupun App Store. Setelah aplikasi terpasang, pengguna cukup mendaftar dengan NIK dan membuka menu Profil. Di sana akan terlihat peringkat kesejahteraan atau desil yang dimiliki.
Desil sendiri merupakan pembagian kelompok kesejahteraan dari angka 1 sampai 10. Kelompok desil 1 sampai 4 dianggap sebagai prioritas utama penerima bantuan, sedangkan desil 5 ke atas dikategorikan sebagai keluarga mampu. Apabila berada di desil tinggi, maka itulah penyebab utama bantuan tidak lagi dicairkan.
Namun jika merasa status kesejahteraan yang tercatat belum mencerminkan kondisi sebenarnya, masyarakat dapat mengajukan pembaruan data langsung dari aplikasi yang sama. Setelah masuk ke aplikasi, cukup klik menu Profil, kemudian pilih opsi untuk melakukan permintaan pembaruan data. Permintaan ini akan secara otomatis dikirim ke pihak pusat, lalu diteruskan kepada pendamping sosial setempat yang bertugas melakukan verifikasi lapangan.
Pendamping sosial akan melakukan survei langsung ke rumah untuk melihat kondisi sebenarnya. Jika berdasarkan hasil kunjungan ditemukan bahwa keluarga tersebut masih layak menerima bantuan, maka data akan disesuaikan dan diajukan kembali untuk proses aktivasi ulang KKS.
Alternatif lain yang dapat ditempuh, khususnya jika warga mengalami kendala teknis menggunakan aplikasi, adalah dengan datang langsung ke kantor desa atau kelurahan. Di sana, penerima bantuan bisa mencari petugas yang menangani Sistem Next Generation (SNG). Mereka akan membantu melakukan pendataan dan mengatur jadwal kunjungan untuk verifikasi kondisi ekonomi.
Verifikasi ulang ini dilakukan secara menyeluruh dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti kepemilikan kendaraan, tanah, bangunan, rekening tabungan, pinjaman bank, hingga keikutsertaan dalam BPJS. Proses ini bertujuan agar bantuan benar-benar diberikan kepada warga yang membutuhkan.
Jika hasil verifikasi menyatakan bahwa seseorang memang masih berada dalam kondisi tidak mampu, maka data mereka akan diajukan kembali dalam sistem untuk aktivasi ulang bansos. Bila pengajuan disetujui, saldo bantuan akan kembali ditransfer ke rekening KKS pada periode penyaluran selanjutnya.
Penting juga untuk memastikan bahwa NIK telah terintegrasi dengan data Dukcapil. Hal ini membantu mempercepat proses pembaruan dan verifikasi. Selain itu, pemantauan rutin terhadap aplikasi Cek Bansos sangat disarankan agar status bantuan dapat dipantau secara berkala. Tidak kalah penting, simpan semua bukti permintaan pembaruan data sebagai dokumen pendukung.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, masyarakat tidak perlu khawatir apabila bantuan sosial sempat terhenti. Selama data yang dimiliki valid dan sesuai dengan kondisi ekonomi aktual, proses aktivasi kembali bisa berjalan lancar. Yang terpenting, semua prosedur ini dapat dilakukan secara mandiri tanpa biaya, tanpa calo, dan tanpa kerumitan.
Langkah pemerintah memperkenalkan DTSEN membawa semangat transparansi dan akurasi dalam penyaluran bansos. Sistem ini mendorong pemerataan bantuan dan memastikan bahwa hanya mereka yang benar-benar membutuhkan yang mendapatkan dukungan. Dukungan ini tentunya sangat penting bagi banyak keluarga untuk menjaga keberlangsungan hidup dan meningkatkan kesejahteraan.
Ke depannya, partisipasi aktif masyarakat dalam memastikan data mereka akurat menjadi bagian penting dalam proses bantuan sosial. Pemerintah telah menyediakan jalur yang mudah dan terbuka bagi siapa saja yang merasa masih berhak atas bantuan untuk mengajukan kembali dengan cara yang transparan dan terstruktur.
Dengan demikian, program bantuan sosial tidak hanya berjalan tepat sasaran, tetapi juga memberi dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan keluarga di seluruh Indonesia. Masyarakat pun diharapkan bisa memanfaatkan sistem ini secara bijak dan proaktif dalam memperbarui datanya, agar penyaluran bantuan berjalan adil dan berkelanjutan.