Erick Thohir

Erick Thohir Dorong Talenta Muda Indonesia Tembus FIFA

Erick Thohir Dorong Talenta Muda Indonesia Tembus FIFA
Erick Thohir Dorong Talenta Muda Indonesia Tembus FIFA

JAKARTA - PSSI menunjukkan arah baru yang semakin progresif dalam pengembangan sumber daya manusia di bawah kepemimpinan Erick Thohir. Keberhasilan Ayu Rahimainita, staf muda PSSI, menjadi orang Indonesia pertama yang bekerja di kantor pusat FIFA di Prancis merupakan bukti nyata dari perubahan tersebut. Langkah ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga memperlihatkan bahwa talenta Indonesia mampu bersaing di panggung dunia.

Selama dua tahun terakhir, Ayu dipercaya memegang posisi strategis sebagai Project Manager untuk berbagai kerja sama PSSI dengan FIFA. Di usianya yang baru 26 tahun, Ayu telah mengelola sejumlah proyek berskala internasional yang penting bagi kemajuan sepak bola nasional. Penugasan barunya di FIFA akan dimulai pada Agustus 2025, menandai babak baru dalam kontribusinya terhadap dunia sepak bola global.

Langkah PSSI mengedepankan pengembangan SDM seperti ini sejalan dengan visi besar Erick Thohir. Ia tidak hanya fokus membenahi performa timnas di lapangan, tetapi juga membangun fondasi organisasi yang kuat melalui peningkatan kapasitas para profesional di dalamnya.

Menurut Erick, rekrutmen Ayu oleh FIFA adalah hasil nyata dari kebijakan strategis PSSI dalam memperkuat struktur internal. Ia menegaskan bahwa kemajuan sepak bola nasional tak bisa dilepaskan dari kualitas individu yang terlibat di balik layar. Karena itu, sejak awal menjabat sebagai Ketua Umum, ia langsung melakukan evaluasi menyeluruh terhadap struktur organisasi federasi.

“Saya selalu percaya, pembangunan sebuah organisasi harus diikuti pembangunan sumber daya manusianya. Itulah alasan, di awal kepemimpinan saya di PSSI, saya melakukan review struktur organisasi. Meningkatkan kapabilitas federasi harus dimulai dari peningkatan kualitas orang-orang di dalamnya,” ujar Erick Thohir di Jakarta.

Ayu sendiri merupakan lulusan Master bidang Sports Management dari Columbia University, Amerika Serikat—salah satu universitas ternama di dunia. Dengan latar belakang akademik yang kuat dan pengalaman profesional di PSSI, ia dipercaya FIFA untuk mengisi peran penting di kantor pusat federasi sepak bola dunia tersebut.

Selama bekerja di PSSI, Ayu banyak menangani proyek penting seperti pembangunan Training Center di Ibu Kota Nusantara melalui program FIFA Forward. Ia juga aktif menjalin komunikasi dengan berbagai federasi internasional. Rekam jejaknya yang impresif membuktikan bahwa Indonesia memiliki banyak talenta muda yang mumpuni untuk bersaing secara global.

Lebih dari sekadar kebanggaan institusional, keberhasilan Ayu menjadi simbol penting bagi generasi muda Indonesia. Erick Thohir berharap pencapaian ini bisa menjadi penyemangat dan inspirasi bagi banyak anak muda lainnya untuk mengembangkan diri dan percaya diri menembus panggung internasional.

“Alhamdulillah, salah satu individu terbaik PSSI, Ayu Rahimainita, telah direkrut oleh FIFA. Saya berharap akan semakin banyak anak muda Indonesia yang bisa berkarier di kantor-kantor internasional dan membawa nama bangsa dengan bangga,” ucap Erick Thohir.

Langkah Erick Thohir dalam menaruh perhatian serius pada pengembangan SDM tidak berhenti pada satu nama. Ia juga menggagas program-program seperti Garuda Academy yang bertujuan mencetak generasi baru talenta sepak bola, baik di lapangan maupun di balik layar.

Garuda Academy dirancang sebagai pusat pembinaan dan pendidikan sepak bola yang tidak hanya menghasilkan pemain berkualitas, tetapi juga pelatih, manajer, dan pengelola organisasi yang andal. Ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang PSSI untuk menghadirkan sistem yang berkesinambungan dan profesional.

Melalui strategi ini, PSSI ingin memastikan bahwa Indonesia tidak hanya dikenal lewat prestasi timnas, tetapi juga melalui kontribusi nyata di berbagai level dalam ekosistem sepak bola dunia. Talenta seperti Ayu menjadi bukti bahwa investasi di bidang SDM dapat menghasilkan dampak yang luar biasa.

Keberhasilan Ayu juga menjadi momen penting dalam sejarah PSSI yang semakin menegaskan bahwa transformasi yang dijalankan tidak berhenti pada pembenahan teknis dan kompetisi, tetapi juga menyasar aspek manajerial dan kapasitas kelembagaan.

Dengan pendekatan holistik yang diterapkan Erick Thohir, federasi kini lebih terbuka terhadap peluang kerja sama internasional dan pertukaran pengetahuan. Proyek-proyek strategis pun dijalankan dengan manajemen yang lebih rapi, akuntabel, dan berorientasi jangka panjang.

Dalam konteks yang lebih luas, rekrutmen Ayu ke FIFA menjadi titik terang bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menempatkan lebih banyak wakil di organisasi-organisasi internasional. Erick Thohir menilai ini sebagai langkah awal dari rangkaian panjang upaya PSSI untuk membentuk ekosistem sepak bola yang lebih profesional dan bertaraf global.

Optimisme ini juga disambut positif oleh berbagai kalangan. Banyak yang berharap agar pencapaian Ayu tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi menjadi pembuka jalan bagi generasi penerus untuk meniti karier di dunia sepak bola internasional.

Semangat perubahan ini terus digelorakan Erick Thohir dalam berbagai kesempatan. Ia menegaskan bahwa sepak bola bukan hanya tentang pertandingan, tetapi juga tentang pembangunan karakter, kompetensi, dan kontribusi nyata bagi bangsa. Dengan visi tersebut, PSSI di bawah kepemimpinannya terus melangkah maju membawa sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi.

Dengan terwujudnya berbagai program dan keberhasilan individu seperti Ayu Rahimainita, transformasi yang digagas Erick Thohir mulai memperlihatkan hasil yang konkret. Ini menjadi langkah awal yang menjanjikan untuk masa depan sepak bola Indonesia yang lebih inklusif, profesional, dan berdaya saing tinggi di tingkat dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index