Prabowo Subianto

Prabowo Subianto Tegaskan Kesiapan Pertahanan Nasional

Prabowo Subianto Tegaskan Kesiapan Pertahanan Nasional
Prabowo Subianto Tegaskan Kesiapan Pertahanan Nasional

JAKARTA - Di tengah dinamika geopolitik global yang semakin tidak menentu, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan langkah tegas dalam menjaga stabilitas nasional. Bertempat di kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor, Presiden menggelar pertemuan penting dengan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, para kepala staf angkatan, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya dari unsur pertahanan dan intelijen.

Suasana pertemuan tersebut terekam dalam beberapa foto yang diunggah akun resmi @sekretariat.kabinet. Foto-foto itu memperlihatkan keseriusan Presiden Prabowo dalam memimpin jalannya rapat. Duduk di tengah meja bundar, Prabowo tampak aktif menyampaikan materi kepada para peserta yang menyimak dengan penuh perhatian dan mencatat arahan beliau.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan bagian dari koordinasi strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi tantangan global. “Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah pimpinan tinggi TNI bersama beberapa menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya di Hambalang,” ujar Teddy.

Ia menambahkan bahwa Presiden menaruh perhatian besar terhadap isu pertahanan nasional sebagai bagian tak terpisahkan dari keberlangsungan bangsa. “Presiden menegaskan bahwa masalah pertahanan adalah isu vital bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara,” ujarnya.

Pertemuan tersebut tidak hanya membahas kondisi dalam negeri, tetapi juga merespons dinamika internasional, mulai dari konflik regional hingga persaingan geopolitik antarnegara besar. Presiden menyampaikan bahwa dalam menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, seluruh komponen pertahanan harus bekerja maksimal untuk memastikan rasa aman bagi masyarakat.

“Presiden juga menyampaikan, jika sebuah negara ingin benar-benar merdeka dan sejahtera, maka negara tersebut harus memiliki kekuatan untuk melindungi diri, termasuk menjaga seluruh kekayaan alam yang dimilikinya,” jelas Teddy.

Rapat tersebut dihadiri oleh jajaran penting lainnya, termasuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala BIN M. Herindra, Kepala BAIS TNI Letjen Yudi Abrimantyo, serta Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan Marsekal Madya Yusuf Jauhari. Turut hadir pula Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Kehadiran para kepala staf angkatan, seperti KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, KSAL Laksamana Muhammad Ali, KSAU Marsekal Tonny Harjono, dan Wakil KSAD Letjen Tandyo Budi Revita, menunjukkan kuatnya sinergi antarlembaga pertahanan dalam menyikapi isu strategis ini.

Langkah Presiden ini mendapat sambutan positif dari kalangan legislatif. Anggota Komisi I DPR, Nurul Arifin, memandang pertemuan di Hambalang sebagai wujud nyata koordinasi pemerintah dalam merespons ketegangan global. “Jadi, kita tidak perlu menunggu situasi geopolitik memburuk terlebih dahulu. Indonesia harus selalu siap menghadapi segala bentuk ancaman,” ujarnya.

Nurul menambahkan bahwa semangat kesiapsiagaan itu selaras dengan prinsip klasik yang dikenal dalam dunia militer: Si vis pacem, para bellum jika ingin damai, bersiaplah untuk perang. Ia menekankan bahwa Komisi I DPR terus melaksanakan fungsi pengawasan terhadap program pertahanan dan intelijen, sekaligus menyatakan keyakinannya terhadap kepemimpinan Prabowo.

“Kami mendukung penuh kebijakan strategis Presiden Prabowo, khususnya di bidang keamanan. Ini memang wilayah keahlian beliau,” tegas politisi Partai Golkar tersebut.

Respons serupa datang dari pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta. Menurutnya, Presiden Prabowo bergerak cepat dan tepat dalam membaca eskalasi geopolitik yang melibatkan berbagai kawasan dunia seperti Timur Tengah, Eropa Timur, hingga Asia Tenggara. “Konflik yang melibatkan Iran-Israel, Rusia-Ukraina, India-Pakistan, hingga Thailand-Kamboja menunjukkan bahwa situasi geopolitik dunia tidak sedang baik-baik saja,” jelasnya.

Stanislaus menilai bahwa kesiapan nasional harus dibarengi dengan pemanfaatan informasi strategis dari luar negeri. Ia menyarankan agar Indonesia terus memanfaatkan keberadaan atase pertahanan dan perwakilan intelijen di luar negeri untuk memperkuat posisi diplomatik dan pertahanan nasional.

“Dengan begitu, Indonesia bisa mengantisipasi dampak dari memanasnya situasi politik global,” pungkasnya.

Pertemuan di Hambalang ini mencerminkan konsistensi Presiden Prabowo dalam menjaga keamanan nasional, serta menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan Indonesia tetap berdiri kokoh di tengah arus perubahan dunia. Tidak hanya menjadi ajang koordinasi, momen ini juga menjadi sinyal penting bahwa Indonesia tidak tinggal diam dalam menghadapi tantangan yang mungkin muncul ke depan.

Ketegasan dan pengalaman panjang Presiden Prabowo dalam bidang pertahanan memberi kepercayaan bahwa negara berada di tangan yang mampu mengawal stabilitas. Langkah-langkah preventif dan antisipatif yang diambil oleh Presiden diharapkan terus memperkuat kesiapsiagaan nasional serta menjamin rasa aman bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index