JAKARTA - Langkah strategis untuk memperluas jangkauan udara nasional kembali diwujudkan melalui pembukaan rute baru oleh maskapai Garuda Indonesia dan Batik Air ke Samarinda. Keduanya resmi mendarat perdana di Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto. Penerbangan ini tidak sekadar membuka jalur baru, melainkan menjadi titik tolak penting bagi konektivitas Kalimantan Timur menuju pusat pemerintahan baru Indonesia, Ibu Kota Nusantara (IKN).
Penerbangan Garuda Indonesia dengan kode GA 581 menggunakan pesawat Boeing 737-800 untuk rute Samarinda hingga Jakarta, sedangkan Batik Air mengoperasikan Airbus A320 pada rute Samarinda hingga Surabaya. Keduanya akan melayani rute ini secara harian, mempertegas komitmen maskapai nasional dalam memperluas jaringan domestik serta mendukung pertumbuhan wilayah.
Kepala BLU UPBU APT Pranoto, I Kadek Yuli Sastrawan, menyampaikan antusiasmenya terhadap langkah ini. Ia menyebutkan bahwa kehadiran dua maskapai nasional ini membawa banyak potensi bagi Kalimantan Timur, khususnya dalam hal efisiensi distribusi logistik, peningkatan sektor pariwisata, dan penguatan konektivitas ekonomi.
“Beroperasinya rute baru di Bandar Udara APT Pranoto oleh dua maskapai ini diharapkan membuka peluang besar bagi konektivitas, pertumbuhan ekonomi, pariwisata, hingga kemudahan akses menuju pusat bisnis dan pemerintahan, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN),” kata Kadek.
Bandara APT Pranoto memang tengah bersiap memainkan peran yang lebih besar di masa depan. Dengan landasan pacu sepanjang 2.250 meter dan terminal seluas 12.700 meter persegi, bandara ini mampu melayani hingga 1,5 juta penumpang setiap tahunnya. Posisi geografisnya pun strategis, menjadi simpul transportasi udara utama di Kalimantan Timur dan pintu gerbang menuju destinasi wisata seperti Taman Nasional Kutai, Desa Budaya Pampang, dan Pulau Derawan.
Garuda Indonesia, melalui pernyataan Direktur Niaga Reza Aulia Hakim, menegaskan bahwa ekspansi ke Samarinda bukan semata penambahan rute, melainkan bagian dari peran aktif perusahaan dalam memperkuat konektivitas udara di Indonesia, khususnya kawasan timur.
“Langkah ini adalah bentuk peran aktif Garuda Indonesia dalam memperkuat konektivitas udara dan mendorong perputaran ekonomi, baik untuk sektor pariwisata maupun bisnis,” jelas Reza.
Peran maskapai dalam mendukung pembangunan nasional, terutama di wilayah yang bersinggungan langsung dengan proyek strategis seperti IKN, menjadi semakin penting. Tidak hanya memperluas jangkauan layanan, kehadiran Garuda Indonesia di Samarinda juga menjadi simbol integrasi antara pusat dan daerah dalam pembangunan nasional.
Pemerintah Kota Samarinda pun memandang kehadiran kembali dua maskapai ini sebagai hasil perjuangan panjang. Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini lahir dari proses panjang dan kolaboratif antara pemerintah daerah, kementerian, dan pihak maskapai.
“Hari ini adalah buah dari lebih satu tahun upaya kami menyurati, berkoordinasi, dan berdiplomasi. Ini bukan sekadar penerbangan, tetapi momentum percepatan pembangunan,” ucap Saefuddin.
Ia menambahkan bahwa dibukanya kembali rute ini akan berdampak pada banyak aspek kehidupan masyarakat, mulai dari kemudahan mobilitas hingga peningkatan iklim investasi. Selain itu, efektivitas dalam distribusi barang dan jasa juga akan meningkat, seiring terbukanya jalur transportasi udara yang lebih luas dan efisien.
APT Pranoto kini tidak hanya menjadi titik transit, tetapi juga siap naik kelas sebagai gerbang utama menuju wilayah penyangga IKN. Artinya, fungsi bandara akan lebih luas dari sekadar tempat keberangkatan dan kedatangan penumpang, tetapi juga menjadi bagian dari ekosistem pembangunan nasional.
Pembukaan rute baru ini menjadi wujud nyata bahwa peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas di daerah dapat mengakselerasi pertumbuhan. Konektivitas udara tidak hanya mendukung sektor pariwisata, tapi juga memfasilitasi pergerakan tenaga kerja, logistik, dan membuka jalur investasi yang lebih terbuka.
Ke depan, keberadaan bandara APT Pranoto diharapkan menjadi magnet bagi maskapai lainnya untuk membuka rute serupa. Hal ini akan memperluas pilihan masyarakat serta memperkuat posisi Samarinda sebagai simpul konektivitas di kawasan timur Indonesia.
Potensi untuk membuka jalur penerbangan internasional pun terbuka lebar. Dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat maupun daerah, sektor swasta, dan masyarakat, Bandara APT Pranoto dapat menjadi salah satu kekuatan transportasi udara yang mampu bersaing dan berkontribusi besar bagi perekonomian nasional.
Dengan sinergi yang terus diperkuat, konektivitas udara Indonesia, terutama di wilayah-wilayah strategis seperti Kalimantan Timur, akan terus berkembang. Garuda Indonesia, sebagai maskapai kebanggaan nasional, telah mengambil langkah awal yang berarti dalam mendukung kemajuan tersebut melalui pembukaan rute ini.
Momentum ini menandai babak baru dalam perjalanan pembangunan Kalimantan Timur dan IKN, dengan udara sebagai jalur penghubung utama. Arah yang dituju tidak hanya soal mobilitas, tapi juga penguatan posisi daerah dalam peta ekonomi dan pembangunan nasional.