Proyek Tol

Kolaborasi Erat Warga dan Perusahaan Dorong Proyek Tol

Kolaborasi Erat Warga dan Perusahaan Dorong Proyek Tol
Kolaborasi Erat Warga dan Perusahaan Dorong Proyek Tol

JAKARTA - Komunikasi yang baik antara masyarakat dan pelaksana proyek infrastruktur menjadi kunci kelancaran pembangunan. Hal ini terlihat dalam upaya Polsek Banyakan yang memfasilitasi pertemuan antara warga Dusun Kedungdoro, Desa Sambirejo, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, dengan pihak PT Hastari, terkait dampak dari Proyek Tol Kediri hingga Tulungagung yang sedang berjalan di wilayah tersebut.

Pertemuan tersebut berlangsung di Balai Desa Sambirejo pada Kamis siang dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan masyarakat, pemerintah desa, tim dari pelaksana proyek PT Hastari, dan aparat kepolisian dari Polsek Banyakan. Mediasi ini menjadi ruang dialog untuk menyampaikan aspirasi warga dan menciptakan solusi bersama atas berbagai dampak yang dirasakan selama pengerjaan proyek berlangsung.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Banyakan, Iptu Suharyanta, yang menegaskan pentingnya keterbukaan dan komunikasi dalam proses pembangunan skala besar seperti proyek tol. Ia menyampaikan bahwa mediasi ini merupakan bentuk kehadiran negara melalui aparat kepolisian dalam menjembatani komunikasi antara masyarakat dan pelaksana proyek, demi terciptanya keamanan, ketertiban, dan kelancaran pembangunan infrastruktur.

“Melalui forum ini, kami berupaya menjembatani komunikasi dua arah antara masyarakat yang terdampak dan pihak pelaksana proyek. Kami berharap semua masukan bisa ditanggapi dengan baik agar proyek bisa berjalan lancar dan masyarakat tetap merasa dilibatkan,” tutur Iptu Suharyanta.

Salah satu perwakilan warga yang hadir menyampaikan kekhawatiran terkait dampak lingkungan dan sosial dari pembangunan proyek tersebut. Beberapa di antaranya menyangkut akses jalan yang terhambat, kondisi lingkungan yang berubah, serta suara bising alat berat yang dirasa mengganggu aktivitas sehari-hari warga.

“Yang kami inginkan adalah adanya kejelasan dan tindakan nyata. Kami memahami bahwa pembangunan ini penting untuk kepentingan umum, tapi kami juga perlu mendapat perlindungan dan solusi atas dampak langsung yang kami alami,” ujar salah satu warga dalam sesi dialog terbuka.

Menanggapi hal itu, perwakilan dari PT Hastari menyampaikan apresiasi atas keterbukaan masyarakat dan menyambut baik kegiatan mediasi yang difasilitasi oleh kepolisian. Mereka juga menyampaikan komitmen perusahaan untuk menindaklanjuti masukan dari warga.

Pihak perusahaan menjelaskan bahwa beberapa kendala yang terjadi di lapangan merupakan konsekuensi teknis dari proyek berskala besar, namun mereka akan mengupayakan langkah-langkah mitigasi untuk meminimalisir dampak terhadap lingkungan sekitar.

“Kami menghargai masukan dari warga dan akan menyesuaikan metode kerja kami agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat. Kami juga siap membuka jalur komunikasi langsung apabila ada keluhan lanjutan,” ujar salah satu perwakilan PT Hastari.

Kepala Desa Sambirejo, yang juga hadir dalam mediasi tersebut, menyampaikan dukungannya terhadap proses komunikasi terbuka antara warga dan pelaksana proyek. Ia berharap bahwa pembangunan yang tengah berlangsung dapat berjalan sesuai rencana tanpa menimbulkan polemik di kemudian hari.

“Saya mengapresiasi keterlibatan semua pihak. Ini menjadi contoh yang baik bahwa persoalan di masyarakat bisa diselesaikan secara damai dan solutif. Mari kita jaga iklim yang kondusif ini,” ucapnya.

Mediasi ini berlangsung dalam suasana tertib dan penuh semangat kerja sama. Tidak ada ketegangan berarti selama pertemuan, bahkan beberapa warga terlihat mencatat poin-poin penting dari pembahasan yang berlangsung. Sebagian warga juga menyampaikan keinginan untuk mendapatkan informasi yang lebih rutin dari pihak pelaksana proyek, baik dalam bentuk sosialisasi langsung maupun informasi tertulis.

Dalam kesempatan yang sama, Iptu Suharyanta kembali menekankan pentingnya menjaga hubungan baik antara masyarakat dan perusahaan. Ia juga mengimbau masyarakat agar menyampaikan aspirasi melalui saluran resmi, sehingga setiap persoalan dapat dicari jalan keluarnya secara bersama-sama.

“Kami di kepolisian siap memfasilitasi setiap bentuk komunikasi yang bertujuan menjaga ketertiban dan kelancaran pembangunan. Yang terpenting adalah saling menghargai dan tidak mengambil tindakan di luar hukum,” imbuhnya.

Proyek Tol Kediri hingga Tulungagung sendiri merupakan bagian dari jaringan tol nasional yang dirancang untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Jawa Timur. Kehadiran proyek ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan memperlancar arus barang serta mobilitas masyarakat.

Namun, sebagaimana proyek besar lainnya, pembangunan infrastruktur skala nasional tidak lepas dari tantangan sosial dan teknis di lapangan. Oleh karena itu, kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pelaksana proyek sangat diperlukan untuk menyelaraskan kepentingan pembangunan dan kenyamanan warga.

Mediasi seperti yang difasilitasi oleh Polsek Banyakan ini menjadi contoh nyata bagaimana ruang dialog bisa menjadi sarana efektif untuk mengatasi potensi konflik. Dalam jangka panjang, model komunikasi yang terbuka dan terbimbing ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap pelaksanaan proyek-proyek strategis nasional.

Dengan adanya forum komunikasi yang berjalan lancar, warga kini berharap akan ada tindak lanjut konkret dari pertemuan tersebut. Mereka optimistis bahwa dengan niat baik dan komitmen semua pihak, proyek tol ini akan membawa manfaat besar tanpa harus mengorbankan ketenangan masyarakat sekitar.

Sebagai bagian dari pengawasan sosial dan kemitraan antara warga dengan institusi, kegiatan mediasi ini juga menegaskan bahwa pembangunan yang berkelanjutan harus disertai dengan tanggung jawab sosial yang tinggi. Pendekatan humanis, inklusif, dan partisipatif akan menjadi landasan penting bagi keberhasilan setiap proyek pembangunan di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index