Transportasi

Transportasi Digital Kian Nyaman Berkat QRIS Tap

Transportasi Digital Kian Nyaman Berkat QRIS Tap
Transportasi Digital Kian Nyaman Berkat QRIS Tap

JAKARTA - Inovasi dalam sistem pembayaran digital terus berkembang untuk mendukung kemudahan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Salah satu langkah signifikan datang dari sektor transportasi, melalui peluncuran fitur QRIS Tap oleh Bank Indonesia (BI) yang ditujukan untuk mempercepat dan menyederhanakan proses transaksi di moda transportasi umum.

Peluncuran yang dilakukan di Yogyakarta ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian kegiatan QRIS Jelajah Indonesia 2025, yang membawa semangat digitalisasi ke seluruh pelosok negeri. Inisiatif ini tidak hanya menghadirkan kemudahan teknologi, tetapi juga menggandeng nilai-nilai budaya sebagai fondasi penerapan inovasi di masyarakat.

QRIS Tap Buka Era Baru Pembayaran Transportasi Umum

Dengan kehadiran QRIS Tap, pengalaman masyarakat dalam menggunakan moda transportasi menjadi semakin praktis dan efisien. Inovasi ini memungkinkan pengguna hanya perlu menempelkan kartu atau perangkat digital untuk melakukan pembayaran, tanpa harus memindai kode QR seperti biasanya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, menjelaskan bahwa fitur QRIS Tap telah dapat digunakan di berbagai moda transportasi seperti Teman Bus, Damri, dan Royaltrans. Bahkan, BI tengah menyiapkan perluasan fitur tap-in tap-out untuk transportasi MRT Jakarta dalam waktu dekat.

Menurutnya, QRIS Tap adalah solusi nyata dari Bank Indonesia untuk mendukung ekosistem transportasi publik yang modern, efisien, dan sesuai dengan tren masyarakat digital masa kini. “QRIS Tap akan mempercepat proses transaksi dan menghadirkan kenyamanan bagi pengguna transportasi umum. Ini adalah bagian dari upaya kami mempercepat digitalisasi sistem pembayaran nasional,” ujar Filianingsih.

Yogyakarta sebagai Simbol Sinergi Budaya dan Digitalisasi

Yogyakarta dipilih sebagai tempat peluncuran bukan tanpa alasan. Kota ini dinilai memiliki nilai historis dan budaya yang sangat kuat, yang selaras dengan semangat BI dalam membawa teknologi berbasis kearifan lokal. Filosofi budaya Yogyakarta dianggap dapat menjadi penguat dalam penerapan inovasi teknologi yang membumi dan tidak terlepas dari identitas bangsa.

Dalam kesempatan tersebut, Filianingsih menyampaikan bahwa peluncuran ini bukan sekadar memperkenalkan teknologi, melainkan juga menyebarkan semangat digitalisasi yang bersifat inklusif dan memperhatikan karakteristik lokal. “Yogyakarta adalah pusat budaya yang senantiasa memancarkan keistimewaan. Ini selaras dengan slogan kita hari ini: QRIS Istimewa, seperti halnya Yogyakarta Istimewa,” katanya menegaskan.

Pesan Sri Sultan: QRIS Tap Bukan Sekadar Teknologi

Peluncuran QRIS Tap dihadiri pula oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Dalam sambutannya, Sri Sultan memberikan pesan reflektif mengenai pentingnya menempatkan teknologi sebagai bagian dari proses budaya, bukan semata-mata instrumen praktis.

Sri Sultan menyebut bahwa penggunaan QRIS adalah bagian dari “laku budaya baru”, yakni cara hidup yang baru yang harus dibangun dengan semangat kolaboratif tanpa mengorbankan identitas lokal. “Yogyakarta memiliki kecerdasan budaya, kearifan dalam mengelola perubahan tanpa kehilangan jati diri,” ungkap Sri Sultan.

Lebih lanjut, Sri Sultan mengajak seluruh pihak untuk menyelaraskan kemajuan teknologi dengan nilai-nilai budaya yang telah mengakar. QRIS, menurutnya, memiliki peran strategis bukan hanya dalam pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dalam menciptakan pemerataan dan keadilan sosial. “Semoga hari ini menjadi langkah panjang menuju Yogyakarta yang tangguh secara ekonomi, adaptif secara teknologi, dan bijak secara budaya,” pungkas Sri Sultan.

Ia pun menyelipkan filosofi Jawa, Hamemayu Hayuning Bawana, sebagai landasan bahwa setiap inovasi mesti bertujuan untuk memperindah dan memperbaiki dunia. Oleh karena itu, QRIS Tap bukan hanya menjadi alat pembayaran, melainkan juga bagian dari simpul peradaban baru.

Menjangkau UMKM dan Wilayah Pelosok

Inisiatif QRIS Tap tidak berdiri sendiri. Ini merupakan bagian dari visi besar Bank Indonesia dalam mendorong ekonomi digital yang inklusif. Saat ini, jumlah pengguna QRIS telah mencapai lebih dari 57 juta orang dan digunakan oleh lebih dari 39,3 juta merchant di seluruh Indonesia. Yang menarik, lebih dari 93% merchant tersebut merupakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Dengan target meningkat hingga 58 juta pengguna dan 40 juta merchant di akhir tahun, Bank Indonesia menunjukkan tekad untuk menjadikan QRIS sebagai platform pembayaran yang bisa diakses semua kalangan, termasuk di sektor transportasi publik yang sering digunakan masyarakat luas.

QRIS Jelajah Indonesia Bawa Edukasi ke Daerah

Setelah peluncuran QRIS Tap, kegiatan dilanjutkan dengan kick-off QRIS Jelajah Indonesia 2025, sebuah rangkaian promosi dan edukasi yang akan menyasar berbagai wilayah di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengenalkan manfaat QRIS secara langsung kepada masyarakat sekaligus mengangkat kekayaan lokal sebagai bagian dari narasi transformasi digital.

Program ini akan menjadi ruang temu antara teknologi dan kearifan lokal, di mana masyarakat tidak hanya menerima inovasi baru, tetapi juga ikut andil dalam mengembangkannya sesuai konteks sosial budaya masing-masing.

Masa Depan Transportasi Lebih Terhubung

Transformasi digital dalam dunia transportasi terus bergerak ke arah yang lebih canggih dan terjangkau. Peluncuran QRIS Tap menjadi salah satu contoh nyata bagaimana teknologi bisa diterapkan secara luas, efisien, dan tetap memperhatikan nilai-nilai lokal.

Kolaborasi antara pemerintah daerah, otoritas moneter, dan pelaku transportasi merupakan kunci untuk membentuk sistem transportasi masa depan yang lebih terhubung dan inklusif.

Dengan pendekatan yang menggabungkan teknologi dan kebudayaan, diharapkan QRIS Tap dapat menjadi simbol kemajuan Indonesia yang tidak melupakan akarnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index