UMKM

UMKM Naik Kelas Lewat Program BISA Ekspor

UMKM Naik Kelas Lewat Program BISA Ekspor
UMKM Naik Kelas Lewat Program BISA Ekspor

JAKARTA - Pemberdayaan UMKM untuk menembus pasar global kini semakin nyata. Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus memperkuat posisi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dengan serangkaian inisiatif strategis yang mendorong kemandirian dan daya saing ekspor.

Di tengah tantangan perdagangan global, Kemendag konsisten mendorong terobosan melalui Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. Program ini tidak sekadar menjadi ajang pelatihan, tetapi juga jembatan penghubung antara UMKM dan pasar internasional.

Menteri Perdagangan Budi Santoso atau akrab disapa Busan, menyampaikan bahwa pihaknya aktif menjalin koneksi antara pelaku UMKM dengan pembeli internasional melalui berbagai kegiatan yang bersifat langsung dan virtual. Komitmen tersebut ditegaskannya dalam konferensi pers baru-baru ini. “Kemendag menggelar penjajakan kerja sama bisnis (business matching) rutin, baik secara daring maupun luring, dengan melibatkan 46 perwakilan perdagangan di 33 negara akreditasi,” ujarnya.

Hasil Nyata dari Business Matching

Hingga program ini telah menghasilkan capaian yang patut diapresiasi. Selama Kemendag menyelenggarakan 410 kegiatan business matching. Dari jumlah tersebut, 268 di antaranya merupakan presentasi bisnis (pitching), sementara 142 sisanya adalah pertemuan langsung antara pelaku UMKM dan calon pembeli.

Dari rangkaian kegiatan tersebut, tercatat potensi transaksi sebesar USD 90,04 juta. Rinciannya terdiri atas USD 34,95 juta dalam bentuk potensi transaksi dan USD 55,09 juta dalam bentuk pesanan (purchase order). Capaian ini menjadi indikator penting bahwa pelaku UMKM mampu bersaing di pasar internasional apabila mendapatkan dukungan yang tepat.

Menurut Mendag Busan, mayoritas peserta kegiatan tersebut adalah pelaku UMKM yang sebelumnya belum pernah mengekspor produknya. “Sekitar 70 persen dari UMKM yang difasilitasi melalui business matching dengan perwakilan perdagangan di luar negeri belum pernah ekspor. Jadi, ini sesuatu yang bagus untuk meningkatkan atau membuat UMKM bisa naik kelas,” ucapnya.

Dukungan Kemendag untuk Kualitas Produk

Untuk memperkuat daya saing UMKM, Kemendag tidak hanya mengandalkan business matching. Berbagai strategi pengembangan produk juga digulirkan. Fokus utama diarahkan pada peningkatan kualitas produk, salah satunya melalui sertifikasi dan pengembangan desain.

Program-program pelatihan, pendampingan teknis, hingga penguatan kapasitas produksi menjadi bagian dari strategi ini. Tujuannya agar produk-produk UMKM memenuhi standar yang dibutuhkan pasar global dan mampu bersaing secara berkelanjutan.

Mendag Busan menjelaskan bahwa produk-produk dari pelaku UMKM sebenarnya sudah layak ekspor, namun banyak yang belum memenuhi standar internasional. Oleh karena itu, pemerintah fokus mengoptimalkan potensi ekspor dengan pendekatan yang komprehensif. “Produk UMKM sebenarnya sudah siap ekspor, namun sebagian besar belum terstandardisasi. Kita akan mengoptimalkan produk-produk UMKM berpeluang ekspor melalui berbagai strategi peningkatan daya saing. Misalnya, pengembangan produk ekspor, pengembangan pelaku usaha ekspor, dan pengembangan pasar ekspor,” tegasnya.

Layanan Terintegrasi di Pusat Ekspor

Untuk mendukung kelancaran proses ekspor, Kemendag juga membuka Pusat Ekspor (Export Center). Fasilitas ini dirancang sebagai pusat informasi dan konsultasi bagi pelaku usaha yang ingin memperluas jangkauan pasar produknya.

Melalui Pusat Ekspor, pelaku UMKM bisa mendapatkan informasi peluang pasar, konsultasi mengenai standar dan regulasi negara tujuan, hingga pendampingan teknis untuk proses ekspor. Pendekatan terintegrasi ini dinilai sebagai salah satu kunci sukses meningkatkan volume ekspor nasional.

Tak hanya itu, Kemendag juga aktif dalam fasilitasi pelatihan ekspor, serta memberikan dukungan agar produk UMKM memperoleh sertifikasi internasional yang dibutuhkan oleh negara tujuan ekspor. Ini termasuk sertifikasi halal, keamanan pangan, dan keberlanjutan lingkungan yang saat ini menjadi fokus pasar global.

Persiapan Menuju Trade Expo Indonesia

Salah satu agenda besar yang sedang dipersiapkan adalah Trade Expo Indonesia ke-40. Dalam ajang ini, Kemendag akan mempertemukan pelaku UMKM dengan buyer dari berbagai negara, membuka peluang lebih luas untuk perluasan jaringan dagang dan penetrasi pasar.

Kehadiran UMKM di pameran ini bukan sekadar representasi, tetapi juga peluang emas untuk mencatat transaksi nyata dan mendapatkan kontrak dagang jangka panjang. Dalam berbagai edisi sebelumnya, Trade Expo Indonesia terbukti efektif sebagai wadah promosi produk nasional yang berdaya saing tinggi.

Langkah Konsisten untuk Masa Depan UMKM

Upaya Kemendag dalam mengembangkan UMKM melalui program BISA Ekspor menunjukkan arah pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan fokus pada inovasi, adaptasi, dan perluasan pasar, pelaku UMKM kini memiliki pijakan yang lebih kokoh untuk masuk ke pasar global.

Langkah ini bukan hanya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga menciptakan kesempatan kerja, memperluas jejaring produksi dalam negeri, serta mendorong pemerataan ekonomi di berbagai wilayah.

Melalui pendekatan yang konsisten dan dukungan konkret dari pemerintah, UMKM Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam perdagangan internasional. Masa depan ekspor Indonesia tampaknya akan semakin banyak diwarnai oleh kontribusi dari sektor UMKM.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index