Properti

Properti LPKR Melaju Lewat Proyek Strategis

Properti LPKR Melaju Lewat Proyek Strategis
Properti LPKR Melaju Lewat Proyek Strategis

JAKARTA - Industri properti nasional tengah menunjukkan pemulihan yang menggembirakan. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memanfaatkan peluang ini dengan memperkuat kehadirannya di berbagai wilayah pertumbuhan tinggi, mulai dari kawasan penyangga Jakarta seperti Serpong dan Cikarang, hingga ke kawasan Indonesia Timur seperti Makassar.

John Riady, CEO Grup Lippo Indonesia, menegaskan bahwa pihaknya konsisten memperluas portofolio hunian dengan strategi yang terukur dan berorientasi jangka panjang. Fokus LPKR tidak hanya tertuju pada ekspansi fisik semata, tetapi juga pada penyediaan produk hunian yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara nyata.

“Salah satu proyek utama kami adalah Park Serpong di Tangerang. Proyek ini dirancang untuk memenuhi permintaan pasar dari keluarga muda hingga segmen premium,” ujar John.

Optimisme Meluas ke Kawasan Baru

Tak hanya di kawasan Tangerang, LPKR juga memperluas pengembangan ke daerah lain yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Dua di antaranya adalah Lippo Cikarang Cosmopolis dan kawasan Tanjung Bunga di Makassar. Langkah ini dinilai strategis karena mampu menciptakan basis pasar baru di luar Jabodetabek.

John menjelaskan, “Ekspansi juga kami lakukan ke Lippo Cikarang Cosmopolis dan Tanjung Bunga Makassar. Ini bagian dari komitmen kami untuk hadir di wilayah dengan pertumbuhan tinggi.”

Kebijakan ini bukan sekadar memperluas jangkauan pemasaran, tetapi juga menjadi bagian dari kontribusi LPKR dalam mendukung pengembangan kawasan secara keseluruhan, termasuk dari sisi sosial, ekonomi, dan infrastruktur kota.

Kinerja Keuangan Tumbuh Signifikan

Strategi ekspansi yang dijalankan LPKR terbukti berdampak langsung pada kinerja keuangannya. Sepanjang kuartal I-2025, sektor real estat LPKR mencatatkan lonjakan pendapatan sebesar 39% menjadi Rp1,74 triliun. Capaian ini mencerminkan efektivitas pengelolaan bisnis dan kepercayaan pasar yang terus meningkat.

Di periode yang sama, LPKR mencatatkan laba kotor sebesar Rp577 miliar. EBITDA pun turut tumbuh hingga mencapai Rp321 miliar, dengan margin EBITDA yang tercatat di angka 18%.

Capaian ini menunjukkan bahwa strategi diversifikasi kawasan serta penawaran produk yang variatif mampu mendorong performa keuangan yang lebih solid di tengah dinamika industri properti yang masih menantang.

Ragam Proyek yang Responsif Terhadap Kebutuhan

Dalam tiga bulan pertama tahun ini, LPKR berhasil mencatatkan penjualan dari sejumlah proyek yang cukup beragam. Total terdapat 18 proyek hunian tapak, 1 proyek low-rise, 1 mid-rise, 4 high-rise, dan 8 proyek ruko yang memberikan kontribusi pada pemasukan perusahaan.

Beberapa proyek unggulan yang diluncurkan pada periode tersebut antara lain Park Serpong Tahap 4 dan Blackslate Series yang berada di kawasan Tanjung Bunga, Makassar.

Kehadiran proyek-proyek ini memberikan warna baru dalam portofolio LPKR, sekaligus menegaskan komitmen perusahaan untuk menyasar segmen pasar yang luas—baik dari sisi demografis maupun geografis.

Kontribusi Hunian Tapak Masih Mendominasi

Pra penjualan atau marketing sales LPKR pada kuartal pertama 2025 mencapai Rp1,26 triliun. Angka ini sudah merepresentasikan 20% dari target tahunan yang telah ditetapkan perusahaan. Menariknya, segmen hunian tapak memberikan kontribusi terbesar, yakni sekitar 80% dari total pra penjualan.

Tingginya minat terhadap hunian tapak menunjukkan bahwa permintaan terhadap rumah dengan lahan pribadi masih sangat kuat, terutama dari generasi muda dan keluarga baru yang menginginkan ruang tinggal yang lebih fleksibel dan privat.

Dengan dukungan lokasi strategis, perencanaan kawasan yang matang, serta keunggulan desain dan fasilitas, hunian tapak dari LPKR tetap menjadi pilihan utama di pasar.

Komitmen Pertumbuhan Berkelanjutan

Melihat kinerja dan respons pasar yang positif, LPKR menyatakan optimisme terhadap prospek sektor properti di Indonesia sepanjang tahun ini. Kombinasi antara momentum pemulihan pasar, strategi pengembangan yang fokus pada kawasan pertumbuhan, dan portofolio produk yang beragam menjadi kunci keberhasilan yang ingin terus dijaga.

“Dengan kombinasi strategi lokasi, pengembangan terarah, dan momentum pasar yang positif, LPKR optimistis mencetak pertumbuhan berkelanjutan di sektor properti nasional tahun ini,” tutur John.

Langkah perusahaan ini sekaligus menjadi bagian dari upaya membangun kepercayaan jangka panjang dengan konsumen, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya. LPKR tidak hanya melihat properti sebagai produk fisik semata, tetapi juga sebagai instrumen pembangunan komunitas yang berkualitas dan berdaya saing.

Properti Sebagai Pilar Pertumbuhan Ekonomi

Sektor properti telah lama dikenal sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Selain menciptakan lapangan kerja dan mendorong industri pendukung seperti konstruksi, logistik, dan bahan bangunan, sektor ini juga memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan daerah.

Dengan komitmen LPKR yang terus memperkuat portofolio dan menjangkau kawasan-kawasan berkembang, geliat sektor properti diharapkan semakin menguat. Ini membuka ruang bagi terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di berbagai wilayah Indonesia.

Investasi jangka panjang seperti ini bukan hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga masyarakat luas yang menikmati manfaat dari pembangunan yang merata dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index