JAKARTA - Pertumbuhan investasi di Jawa Tengah pada semester pertama tahun 2025 mencerminkan optimisme tinggi terhadap iklim usaha di provinsi tersebut. Dengan capaian senilai Rp45,58 triliun, Jawa Tengah menunjukkan performa positif yang berhasil melampaui lebih dari setengah target tahunan.
Capaian ini merepresentasikan 58,19 persen dari target investasi tahun 2025, yang menunjukkan kepercayaan investor baik dari dalam maupun luar negeri terhadap potensi dan stabilitas daerah ini. Kinerja ini juga mengalami peningkatan signifikan dibandingkan semester pertama tahun lalu.
Peningkatan Signifikan dari Tahun Sebelumnya
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024, realisasi investasi Jawa Tengah tumbuh sebesar 37,41 persen. Tahun lalu, total investasi di paruh pertama hanya mencapai Rp33,17 triliun. Dari angka tersebut, sebanyak Rp15,04 triliun berasal dari investor asing, sementara Rp18,13 triliun merupakan kontribusi dari penanaman modal dalam negeri.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, menegaskan bahwa dominasi penanaman modal asing memberikan pengaruh besar terhadap performa investasi kali ini.
"Investor asing mencatatkan nilai investasi sebesar Rp25,63 triliun atau sekitar 56 persen dari total realisasi semester ini," jelas Sakina saat ditemui di kantornya.
Sementara itu, penanaman modal dalam negeri juga tetap menunjukkan peran signifikan dengan capaian Rp19,95 triliun atau 44 persen dari total.
Kontribusi Nyata bagi Pembangunan dan Tenaga Kerja
Tak hanya mencatat angka, arus investasi tersebut berdampak langsung terhadap peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai sektor. Tercatat, dari total investasi yang masuk selama enam bulan pertama tahun ini, sebanyak 59.100 proyek telah direalisasikan.
Capaian itu pun berdampak pada terbukanya peluang kerja yang cukup besar. Data DPMPTSP mencatat sebanyak 222.373 orang terserap sebagai tenaga kerja dari proyek-proyek investasi tersebut.
Sakina menilai capaian ini sebagai titik tertinggi yang berhasil diraih selama ini. "Alhamdulillah, ini pencapaian tertinggi selama ini. Kita juga melihat tren yang terus meningkat dari triwulan ke triwulan. Ini menunjukkan bahwa Jawa Tengah tetap menjadi magnet investasi," tuturnya penuh semangat.
Daerah Favorit Pilihan Investor Asing
Di balik angka investasi yang tinggi, terdapat kontribusi dari sejumlah daerah yang menjadi tujuan favorit para penanam modal, terutama dari luar negeri. Kabupaten Demak tercatat sebagai destinasi utama dengan nilai investasi mencapai Rp5,93 triliun.
Selanjutnya, Kabupaten Kendal menempati posisi kedua dengan Rp4,30 triliun, diikuti oleh Kota Semarang sebesar Rp2,01 triliun, Kabupaten Batang Rp1,86 triliun, dan Kabupaten Pemalang sebesar Rp1,41 triliun.
Lima daerah ini secara strategis memiliki keunggulan dalam hal infrastruktur, ketersediaan lahan, serta dukungan regulasi daerah yang mendukung kegiatan investasi.
Peran Kota Semarang dalam Investasi Domestik
Sementara untuk penanaman modal dalam negeri, Kota Semarang menempati urutan pertama dengan total investasi sebesar Rp3,73 triliun. Posisi selanjutnya diisi oleh Kabupaten Blora dengan Rp1,55 triliun, Kabupaten Kendal Rp1,44 triliun, Kabupaten Banyumas Rp1,26 triliun, dan Kabupaten Tegal Rp1,18 triliun.
Distribusi investasi ini menunjukkan bahwa geliat ekonomi tak hanya terpusat di kota besar, namun juga menyebar ke berbagai wilayah lain, sejalan dengan upaya pemerataan pembangunan di seluruh Jawa Tengah.
Optimisme dan Proyeksi ke Depan
Dengan pencapaian yang sudah melampaui setengah target tahunan hanya dalam enam bulan pertama, Pemprov Jawa Tengah optimistis akan mampu merealisasikan bahkan melampaui target yang telah ditetapkan.
Kepala DPMPTSP juga menyampaikan bahwa ke depan pihaknya akan terus menjaga momentum positif ini. “Kami akan terus meningkatkan promosi dan memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya, guna menjaga kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Jawa Tengah,” kata Sakina.
Dukungan dari berbagai elemen tersebut diyakini dapat mempercepat transformasi ekonomi daerah, sekaligus membuka peluang usaha dan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat.
Capaian investasi di Jawa Tengah selama semester pertama 2025 menjadi bukti nyata bahwa daerah ini memiliki daya tarik kuat di mata investor. Dengan kombinasi potensi sumber daya, infrastruktur yang terus berkembang, serta dukungan pemerintah yang solid, provinsi ini semakin menjelma menjadi kawasan strategis bagi pertumbuhan investasi nasional.
Keberhasilan ini juga mencerminkan sinergi positif antara pemerintah daerah dan pelaku usaha, yang bersama-sama berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.