Kereta Api

Kereta Api Lingkar Bali Dorong Konektivitas Badung

Kereta Api Lingkar Bali Dorong Konektivitas Badung
Kereta Api Lingkar Bali Dorong Konektivitas Badung

JAKARTA - Transportasi publik yang efisien dan mengurangi kemacetan menjadi kebutuhan utama di Bali, terutama di wilayah Sarbagita yang meliputi Denpasar, Badung, dan sekitarnya. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, mengusulkan pembangunan kereta api lingkar Bali kepada Pemerintah Provinsi Bali sebagai solusi transportasi yang inovatif dan ramah lingkungan.

Penguatan Konektivitas Antar Kabupaten dan Kota

Menurut Adi Arnawa, salah satu masalah utama di Bali adalah kurang efektifnya konektivitas antar kabupaten/kota yang berdampak pada kemacetan, khususnya di Badung. Agar konektivitas lebih baik, diperlukan sebuah sistem transportasi yang dapat menjangkau seluruh wilayah Bali secara menyeluruh. Ia menyampaikan bahwa kereta api lingkar Bali menjadi usulan utama karena mampu menghubungkan berbagai daerah sekaligus memperkuat transportasi publik yang dapat diandalkan.

“Yang urgen bagi Bali ini adalah kereta api lingkar Bali,” ujar Adi Arnawa usai rapat paripurna DPRD Badung di Puspem Badung.

Mengatasi Kemacetan dengan Transportasi Berbasis Rel

Kemacetan parah yang kerap terjadi sepanjang hari di Sarbagita terjadi karena volume kendaraan pribadi yang jauh melebihi kapasitas jalan, disebabkan oleh aktivitas warga lokal maupun pendatang dari luar kabupaten maupun luar Bali. Dengan kereta lingkar Bali, masyarakat yang bekerja lintas kabupaten dapat menggunakan kereta api sebagai moda transportasi utama tanpa harus bergantung pada jalan raya.

Adi Arnawa mencontohkan, penduduk dari Karangasem atau Singaraja yang bekerja di Denpasar cukup menggunakan kereta api sehingga mengurangi beban kendaraan di jalan. Keuntungan utama dari kereta api adalah jalurnya yang terpisah, sehingga tidak akan terjebak kemacetan seperti transportasi publik berbasis bus yang kini masih berbagi jalan dengan kendaraan lain.

Upaya transportasi publik sebelumnya dengan konsep Bus Rapid Transit (BRT) di Bali mendapat kendala besar karena masih bergantung pada jalan raya yang padat. Oleh sebab itu, kereta api dianggap sebagai pilihan transportasi yang lebih efisien dan menarik bagi masyarakat karena bebas hambatan lalu lintas.

Kolaborasi Antar Pemerintah Daerah untuk Pembangunan Infrastruktur Transportasi
Bupati Badung mengusulkan agar pembangunan kereta api lingkar Bali ini tidak dilakukan sepihak, tetapi melalui kerja sama antara Pemerintah Provinsi Bali dan seluruh kabupaten/kota di Bali. Bentuk kerja samanya adalah dengan membentuk badan usaha milik daerah (BUMD) yang bergerak di bidang transportasi, sehingga pengelolaan kereta api ini bisa berjalan profesional dan terintegrasi.

“Kalau ini bisa dibangun bersama, menjadi badan usaha yang dibuat oleh provinsi bersama kabupaten/kota, saya rasa akan bisa jadi solusi kemacetan,” tegas Adi Arnawa.

Harapan dan Manfaat Pembangunan Kereta Api Lingkar Bali

Pembangunan kereta lingkar Bali diharapkan dapat menjawab tidak hanya persoalan kemacetan, tetapi juga meningkatkan mobilitas masyarakat dengan opsi transportasi yang praktis, cepat, dan nyaman. Ini juga sejalan dengan upaya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang berdampak positif terhadap lingkungan.

Selain itu, moda transportasi ini membuka peluang pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi lokal yang lebih merata, karena akses antar wilayah menjadi lebih mudah dan cepat.

Posisi Bupati Badung yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Badung memberi nilai tambah pada pemahamannya terhadap kebutuhan transportasi publik di Bali, sehingga usulan ini dianggap strategis dan sangat mungkin diimplementasikan dengan dukungan berbagai pihak.

Konsep kereta api lingkar Bali yang diusulkan menggambarkan sebuah langkah maju dalam merespons kebutuhan transportasi modern di daerah dengan fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat serta pengurangan kemacetan lalu lintas yang selama ini menjadi masalah utama.

Dengan dukungan Pemerintah Provinsi Bali dan seluruh kabupaten/kota, proyek ini diharapkan bukan hanya menciptakan solusi transportasi semata, tetapi juga meningkatkan daya saing Bali di bidang infrastruktur dan layanan publik di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index