Penyeberangan

Penyeberangan Sanur Ditunda Demi Keselamatan Wisatawan

Penyeberangan Sanur Ditunda Demi Keselamatan Wisatawan
Penyeberangan Sanur Ditunda Demi Keselamatan Wisatawan

JAKARTA - Penyeberangan dari Pelabuhan Sanur menuju Nusa Penida sementara ditunda. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipatif untuk menjamin keselamatan seluruh pengguna jasa transportasi laut di tengah kondisi perairan yang sedang tidak stabil.

Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa, Aprianus Hangki, menjelaskan bahwa pihak pelabuhan melakukan penutupan sementara penyeberangan selama beberapa hari ke depan. Hal ini berdasarkan pertimbangan keselamatan dan hasil pemantauan cuaca terkini yang menunjukkan potensi tinggi gelombang laut mencapai 5 meter.

“Kami sudah menginformasikan dari kemarin kepada operator kapal agar bisa me-reschedule jadwalnya. Dan tadi pagi kami juga sudah sampaikan dengan beberapa operator kapal dan mereka memahami. Kemudian bagi penumpang juga mereka bisa memaklumi dengan kondisi ini,” ungkap Hangki.

Gelombang Tinggi, Keamanan Jadi Prioritas

Kepala Wilayah Kerja Sanur KSOP Kelas II Benoa, Komang Sunarka, menambahkan bahwa saat ini tinggi gelombang laut di sekitar Pelabuhan Sanur mencapai 4 meter. Dalam situasi seperti ini, penyeberangan ditunda hingga kondisi laut kembali kondusif.

“Gelombang masih tinggi dari pantauan sekitar 4 meter. Jadi kita tutup atau tunda dulu penyeberangannya. Kami juga mengantisipasi risiko,” ujar Sunarka.

Sebanyak 72 kapal dengan total sekitar 120 trip penyeberangan sementara dihentikan untuk memastikan tidak ada potensi gangguan keselamatan. Wisatawan yang telah membeli tiket pun diarahkan untuk melakukan penjadwalan ulang atau pengembalian dana kepada masing-masing operator kapal.

Wisatawan Dukung Langkah Keselamatan

Langkah penutupan ini disambut dengan pemahaman oleh sebagian besar wisatawan yang berada di Pelabuhan Sanur. Salah satunya adalah Abdurahman, wisatawan domestik asal Kendari, Sulawesi Tenggara, yang telah merencanakan liburan pertamanya ke Nusa Penida.

Meski harus menunda perjalanan, ia mengaku memahami pentingnya keselamatan dalam pelayaran. “Kerugian berdua sampai Rp 1 juta. Kecewa pasti karena pertama kali mau liburan ke Nusa Penida. Sekarang tunda dulu karena ditutup dan menghindari risiko juga sampai nanti sudah buka lagi,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa ia dan pasangannya telah melakukan refund untuk tiket penyeberangan dan merelakan biaya penginapan yang tidak dapat dikembalikan. “Harusnya kemarin sore sampai di Nusa Penida, sudah pesan tiket sama penginapan terpaksa tiket direfund, sementara penginapan uangnya hangus,” jelasnya.

Operator Kapal Siap Menyesuaikan Jadwal

Sebagai bagian dari mitigasi risiko, seluruh operator kapal cepat yang beroperasi di jalur Sanur-Nusa Penida telah diberi informasi sejak awal tentang kondisi ini. Respon dari pihak operator pun positif dan siap melakukan penyesuaian terhadap jadwal keberangkatan yang sebelumnya telah direncanakan.

Pihak pelabuhan terus melakukan komunikasi intensif dengan para operator untuk memastikan proses penundaan ini berjalan lancar dan tidak menimbulkan kebingungan di lapangan.

BMKG: Kondisi Cuaca Masih Berpotensi Menimbulkan Gelombang Tinggi

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar memberikan penjelasan ilmiah mengenai fenomena cuaca yang sedang berlangsung. Menurut Kapokja Operasional Meteorologi BMKG, I Wayan Musteana, kondisi cuaca saat ini secara umum cerah berawan. Namun, gelombang laut di perairan selatan Bali terpantau berada pada kategori tinggi.

“Cuaca cerah berawan dengan tinggi gelombang kategori tinggi yaitu 2 hingga 4 meter,” ujarnya.

BMKG telah menyampaikan peringatan dini kepada stakeholder dan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi di perairan.

Gelombang Laut Dipicu Tekanan Udara Tinggi

Fenomena gelombang tinggi ini dipengaruhi oleh tekanan udara tinggi yang terjadi di perairan barat Australia. Prakirawan Cuaca BBMKG Wilayah III Denpasar, Wulan Wandarana, menjelaskan bahwa kondisi ini memicu alun atau swell yang menjalar ke utara hingga mencapai wilayah perairan selatan Indonesia, termasuk Bali.

“Untuk wilayah perairan selatan Bali berdasarkan model gelombang BMKG menunjukkan ada peningkatan tinggi gelombang laut di perairan selatan Bali, yang mencapai 4 meter atau kategori gelombang tinggi,” ungkapnya.

Evaluasi dan Pemeriksaan Berkala Kapal

Sebagai bagian dari upaya menjaga keselamatan, KSOP Kelas II Benoa berencana melakukan evaluasi berkala terhadap armada kapal yang beroperasi di jalur ini. Pemeriksaan teknis terhadap kapal-kapal yang memenuhi syarat akan terus dilakukan untuk memastikan kelayakan berlayar di berbagai kondisi cuaca.

Tak hanya itu, edukasi dan pemberitahuan kepada nahkoda serta anak buah kapal (ABK) juga akan diperkuat. Dengan pemahaman yang baik mengenai potensi gelombang tinggi dan cara mitigasinya, keselamatan pelayaran di masa mendatang diharapkan dapat lebih terjamin.

Komitmen untuk Layanan Transportasi Laut yang Aman

Langkah-langkah antisipatif yang diambil oleh pihak pelabuhan, BMKG, dan seluruh stakeholder menunjukkan komitmen kuat untuk menjamin keamanan transportasi laut, khususnya di rute Sanur-Nusa Penida. Penundaan yang dilakukan bukanlah bentuk gangguan layanan, melainkan bentuk tanggung jawab dalam memberikan pengalaman wisata yang aman dan nyaman.

Penyeberangan akan segera dibuka kembali setelah kondisi perairan dinyatakan aman. Bagi wisatawan yang telah merencanakan perjalanan, diharapkan bersabar dan tetap mengikuti informasi resmi dari pihak pelabuhan maupun operator kapal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index