JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menunjukkan komitmennya dalam memberikan perhatian khusus bagi anak-anak yatim piatu. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi penyaluran anggaran sebesar Rp354,09 miliar yang digunakan untuk mendukung kesejahteraan anak-anak tersebut melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial Anak Yatim Piatu (Atensi Yapi).
Melalui program ini, pemerintah berupaya tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga memastikan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal meskipun menghadapi tantangan hidup tanpa orang tua. Hingga 30 Juni 2025, sudah tercatat sebanyak 134.718 anak menerima manfaat dari program ini.
Penyaluran Anggaran Melalui Mekanisme Terpercaya
Menurut Menkeu Sri Mulyani, anggaran yang disediakan dalam APBN disalurkan secara transparan dan tepat sasaran melalui mekanisme yang terstruktur. Dana tersebut dialirkan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) di Kementerian Keuangan ke Kementerian Sosial, khususnya Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial.
Setelah sampai di Kementerian Sosial, pelaksanaan program dilakukan secara langsung melalui Program Atensi Yapi. Pendekatan ini memastikan bahwa bantuan sosial sampai kepada anak-anak yang benar-benar membutuhkan, terutama anak usia di bawah 18 tahun yang berstatus yatim, piatu, atau keduanya.
Fokus Pada Kesejahteraan dan Pengembangan Potensi Anak
Sri Mulyani menegaskan bahwa tujuan utama program ini adalah membantu anak-anak untuk mencapai keberfungsian sosial yang optimal sebagai individu. Bantuan yang diberikan tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti nutrisi dan gizi, tetapi juga membantu mereka melaksanakan peran sosial dan mengatasi masalah yang mungkin dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita ingin mereka dapat mengembangkan potensi diri dan mewujudkan cita-citanya. APBN akan terus bekerja melindungi kelompok yang rentan,” ujar Sri Mulyani.
Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak sekadar memberikan bantuan sementara, tetapi membangun fondasi agar anak-anak yatim piatu dapat tumbuh mandiri dan berdaya saing di masa depan.
APBN Sebagai Wujud Kepedulian Pemerintah
Pernyataan Sri Mulyani menekankan bahwa APBN bukan hanya sekadar angka dalam dokumen keuangan negara, melainkan merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat, khususnya yang rentan seperti anak yatim piatu.
Program Atensi Yapi menjadi salah satu contoh konkret bagaimana pemerintah hadir di tengah masyarakat untuk memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan. Program ini memastikan anak-anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, vitamin, dan gizi yang penting bagi perkembangan fisik dan mental mereka.
Pemerintah menganggap program ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih baik.
Komitmen Terhadap Bantuan Sosial yang Luas
Lebih luas dari program khusus anak yatim piatu, Sri Mulyani juga mengungkapkan realisasi anggaran bantuan sosial secara keseluruhan yang telah mencapai Rp48,8 triliun. Angka ini setara dengan 32,6 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN.
Salah satu program bantuan sosial yang terbesar adalah penyaluran bantuan sosial sembako. Hingga 9 Juli 2025, realisasi penyaluran bansos sembako telah mencapai Rp20,26 triliun dengan penerima manfaat sebanyak 18,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Angka ini mendekati target 18,8 juta KPM atau sekitar 97,22 persen dari sasaran.
Hal ini menggambarkan upaya pemerintah memastikan setiap lapisan masyarakat mendapatkan akses yang layak terhadap kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari.
Menjaga Kesejahteraan dan Kesetaraan
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan berkomitmen untuk terus memastikan bahwa APBN mampu menjangkau seluruh kelompok masyarakat, terutama yang berada dalam kondisi rentan. Upaya ini menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga kesejahteraan dan kesetaraan sosial di Indonesia.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa program-program sosial yang ada bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga untuk membuka peluang agar setiap anak dan keluarga mampu berdiri tegak menghadapi masa depan.
Harapan dan Peran Pemerintah dalam Membangun Generasi Muda
Melalui program Atensi Yapi, pemerintah memberikan harapan baru bagi anak-anak yatim piatu agar dapat melewati masa sulit mereka dengan dukungan yang cukup. Bantuan sosial ini memberi mereka kesempatan untuk tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan mendukung, serta mendapatkan hak-hak dasar yang diperlukan dalam perkembangan mereka.
Dengan begitu, generasi muda yang mengalami kehilangan orang tua tidak harus terpinggirkan, melainkan dapat menjadi bagian aktif dalam masyarakat dan mewujudkan cita-citanya.
Anggaran yang disalurkan melalui APBN untuk program Asistensi Rehabilitasi Sosial Anak Yatim Piatu menunjukkan peran penting pemerintah dalam menciptakan keadilan sosial dan memberikan perlindungan bagi anak-anak yang kurang beruntung.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa angka tersebut bukan sekadar anggaran biasa, melainkan cerminan dari komitmen pemerintah untuk terus bekerja melindungi kelompok masyarakat yang paling rentan.
Melalui berbagai program bantuan sosial, terutama yang fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dan pengembangan potensi anak yatim piatu, pemerintah berusaha memastikan mereka dapat tumbuh, belajar, dan berkontribusi bagi bangsa.
APBN sebagai instrumen keuangan negara terus dioptimalkan untuk memberikan manfaat nyata dan memperkuat jaring pengaman sosial demi masa depan Indonesia yang lebih baik dan berkelanjutan.