JAKARTA - Dalam upaya memperkuat ekonomi Kalimantan Selatan dan berekspansi dalam industri perbankan global, Bank Kalsel resmi mengumumkan langkah strategisnya untuk menjadi Bank Devisa. Langkah ini didukung oleh serangkaian usaha persiapan yang komprehensif serta komitmen dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan mitra bisnis di sektor ekspor-impor.
Pemenuhan Kriteria dan Infrastruktur Mendukung
Bank Kalsel telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk pemenuhan modal inti minimum sebesar tiga triliun rupiah yang menjadi syarat utama eksistensi sebagai bank umum. Lebih dari itu, bank ini telah menunjukkan manajemen risiko yang solid dengan tingkat kesehatan bank mencapai peringkat komposit dua dalam tiga periode berturut-turut, sebuah indikator penting yang mencerminkan kesiapan institusi keuangan ini untuk melangkah ke panggung global.
"Persiapan matang dan strategi yang tepat menjadi kunci kami dalam memuluskan langkah ini. Bank Kalsel siap mengambil langkah besar untuk mendukung kemajuan ekonomi Kalimantan Selatan di pasar global," ujar Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin, dalam pernyataannya.
Dari sisi infrastruktur, Bank Kalsel telah mengembangkan fasilitas Treasury Dealing Room, yang akan memperkuat aktivitas perdagangan valuta asing dan mendukung segala keperluan terkait transaksi internasional.
Kemitraan dan Dukungan Konsultasi
Sejak Juni 2024, Bank Kalsel telah membentuk tim persiapan khusus untuk transformasi ini. Berbagai pelatihan dan benchmarking dengan beberapa bank daerah yang terlebih dahulu menjadi bank devisa telah dilakukan untuk memastikan kesiapan sumber daya manusia. Puncaknya, Bank Kalsel mengadakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) di Hotel Rattan Inn Banjarmasin. Kerja sama ini bertujuan untuk mendapatkan pendampingan dan konsultasi dalam pembentukan bank devisa.
Dukungan Pemerintah dan Pengusaha Lokal
Bank Kalsel bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Gathering Mitra Eksportir dan Importir Kalimantan Selatan”, pada 12 Februari 2025, Acara yang berlangsung di Hotel Rattan Inn Banjarmasin ini menghadirkan ruang diskusi dan pertukaran informasi antara Bank Kalsel dengan pelaku usaha, diharapkan dapat meningkatkan layanan perbankan kepada para eksportir dan importir.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, M. Syarifuddin, menyatakan dukungannya terhadap langkah ini, khususnya dalam aspek permodalan. "Kami harapkan para pengusaha di Kalsel untuk memanfaatkan produk dan layanan Bank Kalsel dalam bertransaksi baik dalam kegiatan ekspor maupun impor," ujar Syarifuddin.
Menyongsong Masa Depan Perbankan yang Responsif
Dalam kegiatan-kegiatan tersebut, para peserta juga diajak mengisi survei calon nasabah devisa. Hal ini bertujuan agar Bank Kalsel dapat memahami lebih dalam kebutuhan spesifik yang dihadapi oleh dunia usaha dalam perdagangan internasional.
"Kami percaya bahwa dengan menggali kebutuhan transaksi eksportir dan importir secara langsung, Bank Kalsel dapat memberikan solusi keuangan yang lebih efektif, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha,” tambah Fachrudin.
Dengan segala persiapan dan dukungan yang telah bank ini lakukan, langkah menuju Bank Devisa menjadi realitas yang memungkinkan bagi Bank Kalsel untuk memenuhi kebutuhan transaksi perdagangan internasional yang dinamis. Ini adalah peluang emas bagi pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan, menjadikan Bank Kalsel sebagai pemain signifikan dalam pasar devisa serta partner tepercaya bagi pelaku industri di daerah.
Langkah transformasi ini tidak hanya menjanjikan perkembangan bagi Bank Kalsel tetapi juga merupakan tonggak penting dalam pembangunan ekonomi daerah, sejalan dengan visi menuju Kalimantan Selatan yang lebih sejahtera dan terkoneksi secara global.