JAKARTA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang terus aktif mengembangkan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Ngajum menjadi pusat ketahanan pangan dan wisata. Langkah ini diwujudkan melalui kerja sama strategis dengan Universitas Negeri Malang (UM), PT Foong So Trading & Management, serta Roriz Club Lembah Kawi Adventure. Perjanjian kerja sama tersebut resmi ditandatangani pada Selasa, 25 Februari 2025, dengan tujuan memperkuat program ketahanan pangan, edukasi, serta pengembangan wisata berbasis pelatihan.
Dalam acara penandatanganan kerja sama ini, turut hadir Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur (Ditjenpas Jatim), Kapolres Malang, Rektor UM, Direktur PT Foong So Trading & Management, Direktur Roriz Club Lembah Kawi Adventure, serta sejumlah kepala dinas terkait di wilayah Malang.
Kakanwil Ditjenpas Jatim, Kadiyono, mengapresiasi upaya kolaborasi ini sebagai langkah signifikan dalam menjadikan SAE Ngajum sebagai pusat edukasi, pertanian, dan wisata yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. "Dengan kerja sama ini, saya berharap SAE Ngajum semakin berkembang dalam program ketahanan pangan, pendidikan, dan wisata, sehingga dapat mewujudkan motto Pemasyarakatan: Pasti Bermanfaat," kata Kadiyono.
Langkah Maju untuk Ketahanan Pangan dan Wisata Edukatif
Kerja sama strategis ini menempatkan SAE Ngajum sebagai contoh sinergi antara lembaga pendidikan, pengelola bisnis, dan instansi pemerintah dalam memajukan sektor pertanian dan pariwisata. Langkah ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak ekonomi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan pangan dan eduwisata.
Rencana besar ini melibatkan beragam program pelatihan yang akan diberikan kepada warga binaan di Lapas Malang, sekaligus menciptakan kawasan eduwisata yang berfungsi sebagai laboratorium praktis bagi mahasiswa UM dan masyarakat umum. Sinergi ini pun diharapkan mampu memberikan dampak positif, baik bagi pembinaan warga binaan maupun pengembangan potensi wisata lokal.
Kalapas Malang, Ketut Akbar Herry Achjar, menyatakan optimismenya terhadap manfaat yang dapat dihasilkan dari perjanjian kerja sama ini. "Kami sangat bersyukur dan bangga atas kerja sama ini. Ini adalah langkah besar untuk memberikan pembinaan yang lebih aplikatif, sehingga warga binaan memiliki keterampilan dan kesiapan saat kembali ke masyarakat," ungkap Ketut Akbar Herry Achjar.
Sinergi Multi Sektoral untuk Manfaat Signifikan
Fokus kerja sama ini mencakup pengembangan lahan SAE Ngajum untuk menjadi pusat ketahanan pangan yang dilengkapi dengan beragam fasilitas dan praktik pertanian berkelanjutan. Partisipasi PT Foong So Trading & Management serta Roriz Club Lembah Kawi Adventure menjadi salah satu pendorong utama dalam pengembangan bisnis dan destinasi wisata edukasi di kawasan tersebut.
Pengembangan wisata edukatif ini tidak hanya bertujuan sebagai destinasi rekreasi, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dengan konsep pertanian terintegrasi. Mahasiswa UM dan masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk memperoleh ilmu mengenai pertanian modern dan teknik pengelolaan lahan yang efektif.
Harapan untuk Masa Depan
Kadiyono berharap bahwa kerja sama ini tidak hanya sebatas pembinaan warga binaan semata, tetapi juga mampu menjadikan SAE Ngajum sebagai model ideal dalam pengelolaan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif terhadap pariwisata lokal. Hal ini selaras dengan moto yang diusung, yaitu Pemasyarakatan: Pasti Bermanfaat.
Sebagai informasi, lokasi SAE Ngajum yang strategis dengan akses mudah dari berbagai wilayah di Malang, menjadi nilai tambah dalam merealisasikan proyek ini. Dengan kerja sama dan sinergi yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan SAE Ngajum dapat menjadi salah satu destinasi unggulan yang mampu menarik minat wisatawan, sekaligus menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat sekitarnya.
Melalui inisiatif ini, diharapkan SAE Ngajum mampu menyediakan program pelatihan berkelanjutan yang bermanfaat bagi warga binaan dan masyarakat sekitar, serta memberikan pengalaman wisata edukasi yang menarik dan bermanfaat.
Oleh karena itu, partisipasi dan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, akademisi, maupun pelaku bisnis, menjadi elemen krusial untuk mensukseskan proyek ini. Dengan demikian, SAE Ngajum berpotensi untuk berkembang menjadi pionir dalam integrasi ketahanan pangan dan wisata edukasi yang inovatif dan berkelanjutan di Indonesia.