JAKARTA - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon menggagas strategi pengembangan sumber daya alam (SDA) di 12 gugus pulau Maluku guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Rektor Unpatti, Prof. Freddy Leiwakabessy, menekankan pentingnya pendekatan berbasis kepulauan dalam mengoptimalkan potensi ekonomi di wilayah ini.
Potensi Besar SDA di Maluku
Menurut data yang dihimpun, Maluku memiliki kekayaan SDA yang sangat melimpah di sektor perikanan, pertanian, pariwisata, hingga pertambangan. Dalam sektor perikanan, Maluku memiliki produksi tahunan mencapai 3,9 juta ton, dengan nilai ekonomi sekitar Rp117 triliun. Keunggulan ini menjadikan Maluku sebagai salah satu daerah potensial dalam sektor perikanan nasional.
Di bidang pertanian, Maluku dikenal sebagai penghasil utama rempah-rempah seperti pala dan cengkeh, yang memiliki nilai ekonomi tinggi baik di pasar domestik maupun internasional. Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi daya tarik utama, dengan destinasi unggulan seperti Banda Neira di Maluku Tengah dan Tual di Maluku Tenggara, yang menawarkan keindahan alam serta kekayaan budaya khas daerah.
Tak hanya itu, Maluku juga memiliki sumber daya tambang yang signifikan, salah satunya Blok Masela, proyek gas abadi yang diprediksi mulai beroperasi dalam beberapa tahun ke depan. Kehadiran industri tambang ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat.
Peran Unpatti dalam Pengembangan SDM
Prof. Freddy Leiwakabessy menegaskan bahwa optimalisasi SDA harus diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). “Unpatti akan menjadi pusat unggulan dalam pengembangan SDM yang berkompeten (Center of Excellence) di kawasan Timur Indonesia untuk memaksimalkan potensi yang ada,” ujarnya.
Peningkatan kapasitas SDM menjadi langkah strategis dalam mengelola potensi SDA agar lebih berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat. Unpatti pun berkomitmen untuk menghadirkan program pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan industri, termasuk penguatan sektor kelautan dan perikanan, serta pengembangan teknologi guna meningkatkan efisiensi pengelolaan SDA.
Strategi Pengembangan Berkelanjutan
Dalam upaya mengakselerasi pemanfaatan SDA, Unpatti mendorong berbagai langkah strategis, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur. “Pengembangan jalan, pelabuhan, dan bandara menjadi faktor kunci dalam meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar-pulau di Maluku,” ungkap Prof. Freddy.
Selain itu, pemanfaatan teknologi mutakhir dalam pengelolaan SDA juga menjadi fokus utama. Penerapan teknologi akan membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam berbagai sektor, mulai dari perikanan hingga industri ekstraktif.
Unpatti telah menyiapkan proposal yang akan didiskusikan dengan Pemerintah Provinsi Maluku serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). “Kami telah berdiskusi dengan Gubernur dan Bappenas mengenai peran strategis Unpatti dalam menyiapkan SDM yang berkualitas untuk pengelolaan SDA di kawasan Timur,” kata Prof. Freddy.
Dengan berbagai potensi dan strategi yang telah dirancang, Unpatti optimistis bahwa pengelolaan SDA di Maluku dapat berjalan lebih optimal dan berkelanjutan, memberikan manfaat besar bagi perekonomian daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.