UMKM

Pentingnya Ibadah Ramadhan bagi Pelaku UMKM, Mengapa Salbia Mokotika Memilih Untuk Berhenti Sementara

Pentingnya Ibadah Ramadhan bagi Pelaku UMKM, Mengapa Salbia Mokotika Memilih Untuk Berhenti Sementara
Pentingnya Ibadah Ramadhan bagi Pelaku UMKM, Mengapa Salbia Mokotika Memilih Untuk Berhenti Sementara

JAKARTA - Bulan suci Ramadhan merupakan momen sakral yang dimanfaatkan oleh umat Muslim di seluruh dunia untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di tengah hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, Salbia Mokotika, seorang pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Tahuna, memilih jalur yang berbeda demi memaksimalkan aspek spiritual dalam hidupnya selama bulan mulia ini.

Pergeseran Fokus Dari Berjualan ke Ibadah

Saat keseharian pelaku UMKM umumnya diisi dengan kesibukan memenuhi kebutuhan konsumen, bulan Ramadhan menawarkan kesempatan unik bagi beberapa orang untuk meluangkan waktu lebih banyak bagi ibadah dan refleksi diri. Salbia Mokotika, yang akrab disapa Ma Embo, biasanya dikenal dengan dagangannya yang beragam—seperti ikan dan sayur masak, tinutuan, mie cakalang hingga berbagai jenis gorengan. Namun, selama bulan Ramadhan, ia memutuskan untuk tidak membuka dagangannya.

"Sebelum bulan puasa, saya aktif berjualan berbagai jenis makanan. Tetapi di bulan puasa, saya memilih untuk tidak berjualan," ujar Ma Embo dengan penuh keyakinan.

Keputusan ini diambil bukan tanpa alasan. Ia menyadari bahwa sebelas bulan sebelumnya ia sudah diberi kesempatan oleh Allah untuk beraktivitas duniawi sehingga bulan ini adalah waktu yang tepat untuk fokus menjalankan ibadah. "Bulan Ramadhan ini hanya ada satu kali dalam setahun, jadi saya memilih untuk berfokus pada ibadah. Untuk UMKM, saya memutuskan untuk istirahat dulu," tambahnya.

Menjaga Kekuatan dan Kesehatan Selama Ramadhan

Ma Embo pun menyampaikan harapannya agar selama bulan Ramadhan ia diberikan kekuatan dan kemampuan untuk menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya. Ia menegaskan pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi para pelaku UMKM yang juga menjalankan ibadah puasa.

“Sedangkan untuk pelaku UMKM, khususnya umat Muslim, tetap semangat dan jaga kesehatan agar ibadah puasanya tetap berjalan lancar,” ungkapnya dengan penuh semangat.

Mengambil Pelajaran dari Keputusan Ma Embo

Keputusan Ma Embo untuk mengistirahatkan aktivitas bisnisnya selama Ramadhan, meski mungkin tidak bisa diikuti oleh semua pelaku UMKM, memberikan inspirasi tentang bagaimana bulan suci dapat dimanfaatkan untuk memulihkan dan menyegarkan kembali aspek spiritualitas seseorang. Bagi banyak pelaku bisnis, bulan Ramadhan justru merupakan waktu yang penuh dengan peluang ekonomi, dengan banyaknya kebutuhan masyarakat akan makanan dan barang konsumsi khas bulan puasa.

Namun, cerita Ma Embo mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki prioritas yang berbeda dalam hidupnya, dan bagaimana mereka menjalani bulan puasa dapat menjadi refleksi dari apa yang mereka anggap paling penting. Bagi sebagian orang seperti Ma Embo, memanfaatkan bulan Ramadhan untuk istirahat dari kesibukan duniawi dan fokus pada peningkatan spiritual dan mental diyakini dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka secara keseluruhan.

Refleksi dan Inspirasi Ramadhan

Cerita dari Ma Embo bukan hanya tentang mengistirahatkan aktivitas bisnis, tetapi juga tentang mengambil momen spesial dalam setahun untuk fokus pada sesuatu yang lebih besar dan lebih dalam dari sekadar urusan bisnis. Ramadhan memang bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga kesehatan rohani.

Bulan suci ini bisa menjadi momen refleksi bagi kita semua, apakah sebagai pelaku usaha, karyawan, atau siapapun juga. Dengan memperkuat hubungan spiritual dan mengisi bulan puasa dengan hal-hal yang lebih bermakna, diharapkan kita juga dapat meningkatkan kualitas hidup kita secara menyeluruh.

Pada akhirnya, bulan Ramadhan membuka banyak pintu kesempatan, baik dalam segi ekonomi maupun spiritual. Mengenai pilihan bagaimana menjalankannya, setiap individu tentunya memiliki caranya masing-masing, sesuai dengan nilai dan kepercayaan yang mereka pegang. Yang terpenting, adalah bagaimana kita bisa mengisi bulan ini dengan hal-hal positif dan penuh manfaat, tak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi orang-orang di sekitar kita.

Kisah Ma Embo menegaskan kembali bahwa terkadang, beristirahat sejenak dari kesibukan duniawi untuk fokus pada ibadah, adalah investasi berharga untuk keberlangsungan hidup di masa depan. Seperti yang disampaikan oleh Ma Embo, “Bulan Ramadhan ini hanya satu tahun sekali.” Mari kita manfaatkan sepenuhnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index