JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Jawa Tengah 1, bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengintensifkan upaya edukasi pasar modal bagi aparatur sipil negara (ASN) melalui kolaborasi dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan ASN, serta mencegah mereka terjerumus dalam investasi ilegal.
Fokus Edukasi Melalui TPAKD
Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Tengah 1, Fanny Rifqi, menyatakan bahwa tahun ini BEI menitikberatkan program edukasi pada literasi pasar modal dengan menyasar pemerintah daerah di Jawa Tengah. Melalui 43 galeri investasi yang tersebar di berbagai wilayah, BEI berencana mengadakan edukasi pasar modal bekerja sama dengan TPAKD setempat.
"Sehingga nantinya kita di tahun 2025 ini, tidak hanya melakukan edukasi di perguruan tinggi melalui galeri investasi tapi juga ke pemerintah daerah. Baik itu pemerintah kota maupun kabupaten, melalui TPAKD," ujar Fanny Rifqi.
Pertumbuhan Jumlah Investor di Jawa Tengah
Hingga saat ini, jumlah investor saham di Jawa Tengah telah mencapai 1.632.885 investor, dengan mayoritas berinvestasi pada instrumen saham. Fanny berharap tahun ini akan terjadi peningkatan jumlah investor antara 10 hingga 15 persen, tidak hanya pada saham tetapi juga pada obligasi dan reksa dana.
Upaya Mencegah Investasi Ilegal
Program edukasi ini juga bertujuan untuk mencegah ASN menjadi korban investasi ilegal. Sebelumnya, BEI Jawa Tengah II telah mengadakan program Solo Cerdas Investasi Aman (Solo Ceria) yang melibatkan OJK dan TPAKD Surakarta. Program tersebut memberikan edukasi dan pendampingan kepada ASN dalam berinvestasi di saham, reksa dana, maupun obligasi, guna mencegah masuknya investasi ilegal di Solo.
Kepala Kantor BEI Jawa Tengah II, Wira Adibrata, mengungkapkan bahwa saat seminar pasar modal di Balai Kota Surakarta beberapa waktu lalu, banyak ASN mengaku pernah menjadi korban investasi bodong. "Makanya mereka ingin diedukasi cara berinvestasi yang benar agar tidak lagi buntung tapi benar-benar untung," kata Wira.
Peningkatan Minat Investasi di Solo Raya
Minat masyarakat terhadap instrumen pasar modal di wilayah Solo Raya menunjukkan tren positif. Jumlah investor pasar modal di Solo Raya menembus angka 216.660 investor pada akhir Maret 2023, meningkat signifikan dibandingkan akhir tahun sebelumnya.
Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah
Selain itu, BEI juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam mengadakan program edukasi. Contohnya, Sekolah Pasar Modal bagi ASN di lingkungan Pemerintah Kota Semarang yang merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kota Semarang, OJK Regional 3, dan Kantor Perwakilan BEI Jawa Tengah 1 yang tergabung dalam TPAKD.
Penghargaan atas Inisiatif Edukasi
Inisiatif BEI Jawa Tengah II dalam mencegah investasi ilegal melalui program edukasi berbuah penghargaan. Program yang menitikberatkan pada edukasi pengelolaan keuangan yang bijak dan investasi yang benar, dengan mengedepankan aspek legal dan logis, diakui sebagai langkah efektif dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Harapan ke Depan
Dengan upaya kolaboratif antara BEI, OJK, dan TPAKD, diharapkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan ASN dan masyarakat umum akan semakin meningkat. Edukasi yang berkesinambungan diharapkan mampu menangkal masuknya investasi ilegal dan mendorong pertumbuhan jumlah investor yang berinvestasi secara aman dan bijak.