Liga Indonesia

Liga Indonesia, Dominasi Pelatih Asing dan Kiprah Juara dari 1994 hingga 2025

Liga Indonesia, Dominasi Pelatih Asing dan Kiprah Juara dari 1994 hingga 2025
Liga Indonesia, Dominasi Pelatih Asing dan Kiprah Juara dari 1994 hingga 2025

JAKARTA – Persaingan di kancah sepak bola nasional terus memanas seiring bergantinya era dan strategi. Dari tahun 1994 hingga 2025, Liga Indonesia telah melahirkan sederet klub juara yang tak lepas dari sentuhan tangan dingin pelatih-pelatih berkualitas, baik lokal maupun asing. Seiring berjalannya waktu, dominasi pelatih asing semakin terlihat, dan kini Stefano Cugurra menjadi nama paling gemilang dengan koleksi tiga gelar juara.

Musim 2024/2025 menjadi momen manis bagi Persib Bandung. Klub kebanggaan Jawa Barat itu sukses mempertahankan gelar juara BRI Liga 1 di bawah arahan pelatih asal Kroasia, Bojan Hodak. Ini merupakan gelar kedua berturut-turut bagi Hodak bersama Maung Bandung setelah sukses juga di musim sebelumnya.

Kemenangan ini sekaligus mendekatkan Hodak dengan rekor yang dipegang oleh Stefano Cugurra alias Teco. Pelatih asal Brasil tersebut masih menjadi pelatih tersukses dalam sejarah Liga Indonesia, dengan tiga gelar yang ia raih bersama tiga tim berbeda.

Dominasi Bojan Hodak di Era Terbaru

Konsistensi permainan Persib di tangan Bojan Hodak menjadi sorotan utama musim ini. Bukan hanya sukses membawa trofi pulang ke Bandung, Hodak juga menunjukkan kematangan dalam strategi permainan dan manajemen tim.

“Kesuksesan ini adalah hasil kerja keras seluruh tim. Kami bermain dengan disiplin tinggi dan semangat yang luar biasa dari setiap pemain,” ujar Hodak seusai laga terakhir musim 2024/2025, seperti dikutip dari situs resmi klub.

Dengan dua trofi yang diraih beruntun, Bojan Hodak hanya tinggal selangkah lagi menyamai catatan Cugurra, sang pelatih legendaris Liga Indonesia.

Stefano Cugurra: Raja Pelatih Liga Indonesia

Nama Stefano "Teco" Cugurra menjadi ikon tersendiri dalam sejarah Liga Indonesia. Ia menjadi pelatih pertama yang berhasil menjuarai kompetisi kasta tertinggi Indonesia dengan tiga tim berbeda: Persija Jakarta pada musim 2017/2018, dan Bali United pada musim 2019 serta 2021/2022.

Kemenangan Teco bersama Persija Jakarta menjadi momentum awal karier cemerlangnya di Indonesia. Ia kemudian melanjutkan kejayaan bersama Bali United, mempersembahkan dua gelar yang menegaskan reputasinya sebagai pelatih papan atas.

“Saya selalu percaya pada proses. Tim yang solid dan disiplin akan membawa hasil maksimal,” ujar Teco dalam wawancara usai membawa Bali United juara untuk kedua kalinya.

Pelatih Lokal yang Tersisa: Djadjang Nurdjaman

Meski pelatih asing mendominasi dalam satu dekade terakhir, Indonesia pernah memiliki deretan pelatih lokal andal yang juga mencatatkan sejarah. Salah satu nama yang menonjol adalah Djadjang Nurdjaman.

Djadjang menjadi pelatih lokal terakhir yang sukses membawa timnya menjuarai Liga Indonesia. Ia mencetak sejarah bersama Persib Bandung pada musim 2014. Keberhasilan ini terasa istimewa karena Djadjang juga merupakan bagian dari skuad Persib yang juara pada musim 1994/1995 sebagai pemain.

“Gelar ini sangat berarti karena saya bisa merasakannya dua kali, sebagai pemain dan sebagai pelatih. Ini mimpi yang jadi kenyataan,” ungkap Djadjang dalam sebuah wawancara pada 2014.

Sebelum era dominasi pelatih asing, nama-nama lokal seperti Indra Thohir, Rusdy Bahalwan, Edy Paryono, Syamsuddin Umar, dan Sofyan Hadi juga turut menyumbang prestasi untuk timnya masing-masing.

Daftar Lengkap Juara Liga Indonesia 1994 hingga 2025

Berikut ini adalah daftar lengkap pelatih yang membawa timnya menjadi juara Liga Indonesia, dari awal kompetisi hingga musim terbaru:

-1994/1995: Persib Bandung (Indra Thohir)

-1995/1996: Bandung Raya (Henk Wullems)

-1996/1997: Persebaya Surabaya (Rusdy Bahalwan)

-1997/1998: Kompetisi tidak selesai

-1998/1999: PSIS Semarang (Edy Paryono)

-1999/2000: PSM Makassar (Syamsuddin Umar)

-2000/2001: Persija Jakarta (Sofyan Hadi)

-2001/2002: Petrokimia Putra (Serghei Dubrovin)

-2002/2003: Persik Kediri (Jaya Hartono)

-2003/2004: Persebaya Surabaya (Jacksen Tiago)

-2004/2005: Persipura Jayapura (Rahmad Darmawan)

-2005/2006: Persik Kediri (Daniel Roekito)

-2007/2008: Sriwijaya FC (Rahmad Darmawan)

-2008/2009: Persipura Jayapura (Jacksen Tiago)

-2009/2010: Arema Indonesia (Robert Alberts)

-2010/2011: Persipura Jayapura (Jacksen Tiago)

-2011/2012: Semen Padang (Suhatman Imam)

-2012/2013: Persipura Jayapura (Jacksen Tiago)

-2013/2014: Persib Bandung (Djadjang Nurdjaman)

-2015: Kompetisi tidak digelar

-2016/2017: Bhayangkara FC (Simon McMenemy)

-2017/2018: Persija Jakarta (Stefano Cugurra)

-2018/2019: Bali United (Stefano Cugurra)

-2019/2020: Dihentikan karena pandemi COVID-19

-2021/2022: Bali United (Stefano Cugurra)

-2022/2023: PSM Makassar (Bernardo Tavares)

-2023/2024: Persib Bandung (Bojan Hodak)

-2024/2025: Persib Bandung (Bojan Hodak)

Tren Masa Depan Liga Indonesia

Dominasi pelatih asing dalam satu dekade terakhir menunjukkan adanya kebutuhan klub-klub Indonesia terhadap pengalaman dan metode pelatihan modern dari luar negeri. Namun, muncul pula harapan agar pelatih-pelatih lokal bisa kembali bersaing di level tertinggi.

Beberapa akademi pelatihan pelatih lokal mulai dibenahi, dan eks pemain nasional juga mulai menekuni karier sebagai pelatih. Ini menjadi pertanda baik untuk regenerasi kepelatihan dalam negeri.

Liga Indonesia kini tidak hanya menjadi ajang pembuktian bagi para pemain, tetapi juga panggung besar untuk para pelatih membuktikan kualitasnya. Mampukah Bojan Hodak melampaui rekor Stefano Cugurra di musim depan? Atau justru akan muncul pelatih lokal yang mampu menyaingi dominasi asing? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index