JAKARTA - Liga 1 Indonesia kembali menjadi magnet bagi pemain-pemain dari Asia Tenggara, khususnya Kamboja. Sejumlah pemain yang sebelumnya merumput di Liga Kamboja kini menunjukkan performa gemilang di kompetisi sepak bola Indonesia, bahkan ada yang berhasil meraih gelar juara. Fenomena ini mencerminkan meningkatnya kualitas dan daya saing kompetisi sepak bola di kawasan Asia Tenggara.
Paulo Victor: Dari Visakha FC ke Persebaya Surabaya
Paulo Victor, penyerang asal Brasil, merupakan salah satu contoh sukses pemain yang hijrah dari Liga Kamboja ke Liga Indonesia. Sebelum bergabung dengan Persebaya Surabaya pada musim 2022-2023, Victor memperkuat Visakha FC di Liga Kamboja. Bersama Persebaya, ia tampil dalam 29 pertandingan dan mencetak delapan gol, menunjukkan kontribusi signifikan dalam lini serang tim.
Privat Mbarga: Pilar Bali United yang Bersinar
Privat Mbarga, pemain asal Kamerun, juga mencatatkan perjalanan karier yang menarik. Setelah bermain di Liga Kamboja, Mbarga bergabung dengan Bali United dan menjadi salah satu pemain kunci dalam skuad tersebut. Performa impresifnya membantu Bali United meraih gelar juara Liga 1 Indonesia, menegaskan kualitas pemain yang berasal dari Liga Kamboja.
Visakha FC: Klub Kamboja yang Mencuri Perhatian
Visakha FC, klub yang baru berdiri pada 2017, menunjukkan perkembangan pesat di Liga Kamboja. Dalam waktu singkat, mereka berhasil menjuarai liga kasta kedua dan promosi ke Cambodian Premier League (CPL). Prestasi mereka tidak berhenti di situ; Visakha FC juga tampil mengesankan di kancah Asia dengan mengalahkan Bali United 5-2 dalam ajang Piala AFC 2022.
Menurut Hok Sochetra, sekretaris klub Visakha FC, "Presiden Klub Ke Suonsophy terus memimpin klub, dan ia telah menetapkan target pengembangan dengan Federasi Sepakbola Kamboja untuk meningkatkan serta membantu sepakbola di sini."
Perkembangan Liga Kamboja dan Dampaknya
Federasi Sepakbola Kamboja (FFC) melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan kualitas liga domestik. Salah satunya adalah pembentukan Cambodian Premier League (CPL) dengan melibatkan pihak asing dalam pengelolaannya. Satoshi Saito, mantan karyawan klub Spanyol Barcelona, ditunjuk sebagai CEO CPL dan menerapkan berbagai regulasi untuk meningkatkan profesionalisme klub-klub peserta.
"Klub perlu mencapai skor dasar 70, yang dinilai berdasarkan berbagai kriteria, seperti status hukum, solvabilitas keuangan, infrastruktur, serta kualitas stadion," ujar Saito.
Dampak Positif bagi Liga Indonesia
Kehadiran pemain-pemain jebolan Liga Kamboja di Liga Indonesia membawa dampak positif. Mereka tidak hanya meningkatkan kualitas permainan, tetapi juga memberikan warna baru dalam persaingan antar tim. Selain itu, keberhasilan mereka menjadi inspirasi bagi pemain-pemain lokal untuk terus berkembang dan bersaing di level yang lebih tinggi.
Fenomena pemain jebolan Liga Kamboja yang sukses di Liga Indonesia menunjukkan bahwa kualitas sepak bola di Asia Tenggara terus meningkat. Dengan pengelolaan yang profesional dan investasi yang tepat, liga-liga di kawasan ini mampu menghasilkan pemain-pemain berkualitas yang dapat bersaing di level regional maupun internasional. Kehadiran mereka di Liga Indonesia tidak hanya memperkaya kompetisi, tetapi juga menjadi bukti bahwa sepak bola Asia Tenggara memiliki potensi besar untuk berkembang.