Sepak Bola

Sepak Bola Dunia Bergolak Tottenham Pecat Postecoglou, Inter dan AS Roma Umumkan Pelatih Baru

Sepak Bola Dunia Bergolak Tottenham Pecat Postecoglou, Inter dan AS Roma Umumkan Pelatih Baru
Sepak Bola Dunia Bergolak Tottenham Pecat Postecoglou, Inter dan AS Roma Umumkan Pelatih Baru

JAKARTA — Dunia sepak bola tengah mengalami dinamika besar. Dalam sepekan terakhir, sejumlah klub elite Eropa mengumumkan perombakan jajaran pelatih mereka. Dari Tottenham Hotspur yang mendadak memecat pelatih pemenang trofi hingga Inter Milan dan AS Roma yang menyambut nakhoda anyar, perputaran kursi pelatih mengguncang jagat sepak bola internasional.

Tottenham Hotspur Pecat Ange Postecoglou Meski Juara Liga Europa

Tottenham Hotspur resmi memecat pelatih Angelos “Ange” Postecoglou, hanya dua pekan setelah ia mempersembahkan trofi Liga Europa 2024/2025 gelar Eropa pertama klub sejak 1984 dan trofi utama pertama sejak 2008.

Keputusan mengejutkan ini diumumkan melalui laman resmi klub, menyusul buruknya performa Tottenham di Liga Inggris musim 2024-2025. “Menyusul sejumlah penilaian dan pertimbangan yang telah dibuat, klub mengumumkan bahwa Ange Postecoglou tidak lagi menjadi pelatih Tottenham,” tulis manajemen klub yang diketuai Daniel Levy dalam pernyataan resmi.

Postecoglou bergabung pada musim panas 2023 menggantikan Antonio Conte. Ia datang dengan reputasi mentereng setelah sukses membawa Celtic menjuarai Liga Skotlandia dan Piala Liga Skotlandia. Di bawah kendalinya, Tottenham mengadopsi filosofi permainan menyerang berintensitas tinggi yang dikenal sebagai “Ange ball”.

Puncak prestasinya diraih ketika The Lilywhites menundukkan Manchester United dalam final Liga Europa 2024/2025 di Bilbao. Kemenangan itu mengakhiri puasa trofi klub selama 17 tahun dan membawa Tottenham lolos ke Liga Champions musim depan.

Namun, performa domestik mereka sangat buruk. Tottenham hanya finis di posisi ke-17 klasemen akhir Liga Inggris dengan 38 poin, hanya unggul satu strip dari zona degradasi dan mencatatkan 22 kekalahan dari 38 pertandingan—terburuk sejak degradasi terakhir mereka pada 1977.

Dalam surat perpisahannya, pelatih asal Australia itu mengaku bangga pernah memimpin klub sebesar Tottenham. “Ketika saya merefleksikan masa saya sebagai manajer Tottenham Hotspur, perasaan utama saya adalah rasa bangga,” kata Postecoglou dalam pernyataannya.

Ia juga menyoroti kemenangan di final Liga Europa sebagai momen puncak kariernya bersama Tottenham. “Ada banyak tantangan yang harus diatasi dan banyak keraguan yang menyertai upaya mencapai apa yang banyak orang katakan tidak mungkin,” ujarnya.

Postecoglou, yang kini berusia 59 tahun, meyakini bahwa fondasi yang telah dibangunnya akan mempercepat kebangkitan klub. “Fondasi yang telah kami letakkan akan memastikan bahwa klub ini tidak perlu menunggu lama untuk meraih kesuksesan berikutnya,” pungkasnya.

Tottenham kini bergerak cepat mencari pelatih baru sekaligus memperkuat tim untuk menghadapi musim 2025-2026.

Inter Milan Tunjuk Cristian Chivu Gantikan Simone Inzaghi

Sementara itu, dari Italia, Inter Milan bersiap membuka era baru dengan menunjuk Cristian Chivu sebagai pelatih kepala menggantikan Simone Inzaghi. Inzaghi memilih hengkang untuk menerima tawaran dari klub kaya Arab Saudi, Al Hilal.

Menurut pakar transfer Italia, Gianluca Di Marzio, Chivu telah menyetujui kontrak berdurasi dua tahun hingga Juni 2027 dengan bayaran sekitar 2 juta euro (Rp37 miliar) per musim. “Kesepakatan sudah tercapai. Chivu akan segera diumumkan secara resmi,” kata Di Marzio melalui unggahan di media sosialnya.

Cristian Chivu bukan sosok asing bagi publik Giuseppe Meazza. Mantan bek asal Rumania itu merupakan bagian dari skuad emas Inter Milan era Jose Mourinho yang menjuarai treble pada 2010. Ia membela Nerazzurri selama tujuh musim, dari 2007 hingga 2014.

Setelah pensiun, Chivu langsung memulai karier kepelatihan di akademi Inter Milan. Ia menangani berbagai level usia, mulai dari U-14 hingga U-19, dan pada Februari 2025, ia dipercaya menukangi Parma sebagai pelatih interim.

Meski hanya menang tiga kali dari 13 laga bersama Parma, Chivu sukses menyelamatkan klub tersebut dari degradasi dengan finis di posisi ke-16 Serie A. Reputasinya sebagai pelatih muda dengan semangat dan filosofi progresif menjadikannya pilihan utama manajemen Inter.

Nama-nama lain seperti Cesc Fabregas, Patrick Vieira, dan Roberto De Zerbi sempat dikaitkan dengan kursi pelatih Inter. Namun, Fabregas bertahan di Como 1907 yang dimiliki Hartono bersaudara, dan Vieira serta De Zerbi tidak tersedia dalam waktu dekat.

Chivu kini ditantang untuk memimpin Inter dalam laga penting melawan Monterrey dari Meksiko dalam ajang Piala Dunia Antarklub FIFA pada 18 Juni 2025 mendatang.

AS Roma Gaet Gasperini, Lepas Ranieri

Kabar dari ibu kota Italia tak kalah menarik. AS Roma resmi menunjuk Gian Piero Gasperini sebagai pelatih anyar menggantikan Claudio Ranieri. Gasperini menandatangani kontrak tiga tahun dan diperkenalkan kepada publik.

Langkah ini dilakukan setelah Ranieri memutuskan mundur usai membawa Roma finis di posisi kelima Serie A musim lalu. Meski demikian, Ranieri tetap hadir mendampingi Gasperini dalam acara perkenalan, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap pelatih penggantinya.

Dalam pernyataan resmi klub, Roma menilai Gasperini sebagai sosok ideal berkat pengalamannya di Atalanta. “Karier Gasperini ditunjukkan oleh taktik kreatif, dedikasi terhadap kerja keras, dan kemampuan luar biasa dalam mengembangkan pemain,” tulis laman resmi AS Roma.

Pelatih berusia 66 tahun itu memang dikenal sebagai pelatih revolusioner yang sukses membentuk Atalanta sebagai kekuatan baru di sepak bola Italia dan Eropa. Prestasi puncaknya adalah menjuarai Liga Europa 2023/2024.

Pemilik klub dan manajemen AS Roma yakin bahwa Gasperini adalah sosok yang tepat untuk melanjutkan proyek jangka panjang klub ibu kota Italia itu. “Baik para pemilik klub maupun Claudio Ranieri sama-sama percaya bahwa Gasperini adalah orang yang tepat untuk misi ini,” tegas pernyataan klub.

Dinamika Sepak Bola Eropa Masuki Babak Baru

Ketiga perubahan pelatih di atas mencerminkan betapa cepat dan dinamisnya dunia sepak bola, terutama di klub-klub Eropa. Dari Inggris hingga Italia, keputusan drastis hingga strategi jangka panjang diambil demi mengejar prestasi lebih tinggi musim depan.

Pergantian pelatih Tottenham, Inter, dan AS Roma membuka babak baru sekaligus menambah warna kompetisi musim 2025/2026. Para pendukung kini menanti kiprah para pelatih baru ini, apakah mereka mampu memenuhi ekspektasi tinggi dari klub dan suporter.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index