JAKARTA — Ajang Liga Bola Basket Pelajar Piala Bupati Ponorogo 2025 resmi dibuka pada Minggu, 8 Juni 2025, di GOR Singodimedjo, Jalan Pramuka, Ponorogo. Setelah sempat vakum, kompetisi yang mempertemukan para pelajar dari berbagai jenjang pendidikan ini kembali hadir dengan semangat baru, mengusung misi utama untuk menjaring bibit-bibit muda potensial di cabang olahraga basket.
Turnamen ini diikuti oleh 26 tim pelajar yang terdiri dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain memperebutkan Piala Bupati Ponorogo, para pemenang juga akan mendapatkan hadiah uang tunai serta rekomendasi jalur prestasi, yang dapat digunakan untuk menunjang kelanjutan pendidikan maupun karier olahraga mereka.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, menegaskan bahwa turnamen ini merupakan langkah strategis dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk membina dan menjaring atlet pelajar yang memiliki potensi di bidang basket.
“Liga pelajar ini merupakan cara kami mencari bibit atlet bola basket terbaik di Bumi Reog. Ajang ini juga bisa menjadi motivasi bagi para pelajar untuk berprestasi di bidang olahraga,” ujar Judha saat menghadiri pembukaan liga.
Judha juga mengungkapkan bahwa event ini tidak hanya menjadi panggung kompetisi lokal, tetapi juga menjadi jembatan menuju kejuaraan tingkat provinsi maupun nasional. Menurutnya, pembinaan yang terstruktur sejak usia dini sangat penting agar Ponorogo mampu melahirkan atlet basket yang berdaya saing tinggi.
Dukungan dari Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) juga menguatkan harapan tersebut. Ketua Perbasi Jawa Timur, Evi, disebutkan telah menyatakan komitmennya untuk memberi ruang lebih luas bagi atlet-atlet muda dari Ponorogo agar bisa tampil di ajang yang lebih besar.
Sementara itu, Ketua Perbasi Ponorogo, Nahul Sugeng Buwana, menyampaikan bahwa sebanyak 50 pertandingan akan digelar dalam rangkaian liga ini. Pertandingan akan diselenggarakan di lima lokasi berbeda demi memberikan pengalaman bermain yang beragam bagi para peserta.
“Kami sengaja menggunakan beberapa lokasi agar para peserta bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi lapangan. Pertandingan sudah berjalan sejak pembukaan dan antusiasme peserta sangat tinggi,” ungkap Nahul.
Lima venue tersebut meliputi GOR Singodimedjo, GOR Sahabat, SMPN 1 Ponorogo, MTsN 3 Ponorogo, dan SMPN 2 Ponorogo. Penyelenggara berharap dengan persebaran lokasi pertandingan, siswa dapat melatih fleksibilitas serta kemampuan adaptasi dalam situasi yang berbeda-beda, sebagaimana yang dibutuhkan dalam pertandingan profesional.
Meskipun total hadiah yang ditawarkan tidak tergolong besar, pihak panitia menekankan bahwa nilai dari turnamen ini terletak pada pembinaan dan pengakuan prestasi yang akan berdampak jangka panjang. Para peserta yang menonjol akan mendapatkan rekomendasi jalur prestasi, yang memungkinkan mereka mengakses pendidikan di jenjang lebih tinggi dengan bekal prestasi olahraga.
“Setelah vakum, kami bersyukur ajang ini bisa kembali digelar dan disambut positif oleh sekolah dan pelajar,” tambah Nahul.
Tidak hanya menjadi sarana kompetisi, liga ini juga menjadi momentum untuk mempererat sinergi antara pihak sekolah, pemerintah daerah, dan organisasi olahraga dalam mendorong kemajuan olahraga di Ponorogo. Para peserta mendapatkan dukungan penuh dari sekolah masing-masing, termasuk fasilitas dan izin untuk mengikuti pertandingan, sehingga mereka dapat tampil maksimal.
Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disbudparpora Ponorogo, Wakhid Purwanto, menambahkan bahwa pelaksanaan turnamen ini merupakan bentuk kolaborasi erat antara Disbudparpora dan Perbasi. Kedua institusi ini saling bahu-membahu mempersiapkan program pembinaan jangka panjang melalui ajang-ajang kompetitif.
“Merupakan kolaborasi antara Disbudparpora dan Perbasi. Kami (Disbudparpora) dan Perbasi mempersiapkan bibit-bibit atlet melalui event Liga Bola Basket Pelajar Piala Bupati Ponorogo,” jelas Wakhid.
Ia juga mengungkapkan bahwa hasil dari turnamen ini akan menjadi dasar dalam menentukan atlet-atlet yang akan mewakili Ponorogo pada kejuaraan tingkat regional hingga nasional di masa mendatang.
“Nantinya kita tandingkan pada event-event regional bahkan nasional," pungkasnya.
Dengan adanya turnamen ini, pemerintah daerah berharap semangat olahraga di kalangan pelajar dapat terus ditumbuhkan. Apalagi, olahraga basket kini semakin digemari dan menjadi salah satu cabang olahraga yang cukup populer di kalangan generasi muda.
Turnamen seperti Liga Bola Basket Pelajar ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah pembinaan karakter, semangat sportivitas, kerja sama tim, dan ketekunan dalam meraih prestasi. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah daerah untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga sehat secara jasmani dan memiliki etos kerja yang tinggi.
Antusiasme dari para pelajar, guru, dan orang tua juga menjadi bukti bahwa kehadiran liga ini sangat dinantikan. Geliat lapangan basket di berbagai sekolah di Ponorogo kembali hidup, menyiratkan harapan akan tumbuhnya generasi atlet baru dari kota yang dikenal dengan budaya Reog ini.
Dengan semangat kebangkitan dan pembinaan berkelanjutan, Liga Bola Basket Pelajar Piala Bupati Ponorogo 2025 tidak hanya menjadi ajang tahunan, tetapi diharapkan menjadi tradisi pembinaan prestasi yang terus berkembang dari tahun ke tahun.