JAKARTA - Prestasi membanggakan datang dari dunia sepak bola usia dini Kabupaten Karimun. Dua tim cilik yang mewakili daerah tersebut, masing-masing di kategori U10 dan U12, sukses merebut posisi runner-up dalam ajang Grassroots Championship II 2025 yang diselenggarakan di Pekanbaru.
Keikutsertaan tim asal Karimun ini menjadi penanda kuatnya semangat generasi muda dalam membangun pondasi sepak bola daerah. Tak hanya tampil mengesankan, mereka juga membawa pulang prestasi nyata: juara kedua di dua kategori sekaligus.
Kompetisi Grassroots ini digelar oleh Askot PSSI Pekanbaru, sebagai bagian dari upaya pembinaan talenta muda dari berbagai penjuru daerah. Menyadari pentingnya ajang ini, Asosiasi Sepak Bola Generasi Muda Karimun (ASS Muda Karimun) pun mengutus dua tim andalan untuk unjuk kemampuan di sana.
Bupati Karimun Apresiasi Perjuangan Anak-anak
Pencapaian membanggakan ini mendapat sambutan hangat dari Bupati Karimun, Iskandarsyah, yang secara langsung menyambut kepulangan tim sepak bola cilik tersebut.
“Kita apresiasi anak-anak kita, ini tentu menunjukkan bahwa anak kita mampu untuk berkompetisi di luar daerah,” tutur Iskandarsyah.
Menurutnya, raihan ini menjadi bukti bahwa putra-putri Karimun memiliki potensi besar di bidang olahraga, khususnya sepak bola. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan talenta muda.
“Kita akan terus memberikan dukungan, terutama dalam melakukan pembinaan yang lebih intens untuk bisa menjaring bibit-bibit unggul daerah,” tegasnya.
Tahapan Seleksi Akan Diperluas
Tak berhenti di ajang Grassroots saja, Bupati Iskandarsyah juga mengungkapkan rencana strategis ke depan dalam hal pembinaan atlet muda. Ia menyebutkan bahwa Pemkab Karimun akan menggelar kompetisi internal sesuai kelompok umur, sebagai pintu masuk seleksi pemain berbakat.
“Ke depan kita akan seleksi untuk merekrut pemain muda yang berbakat yang bisa menjadi kekuatan Karimun ke depan,” ujarnya lagi.
Proses seleksi itu akan dilakukan secara bertahap dan profesional, melalui penyelenggaraan kompetisi yang terbagi dalam kelompok usia seperti U12, U13, U15, dan U17.
“Dari kompetisi ini nanti kita bisa seleksi, baru nanti bisa membawa nama Karimun karena sudah ada tahapan-tahapan yang dilalui,” imbuhnya.
Dengan pendekatan berjenjang ini, diharapkan akan muncul talenta-talenta baru yang siap berkontribusi di level daerah, bahkan nasional.
KONI Karimun Dukung Pembinaan Berkelanjutan
Selain pemerintah daerah, dukungan terhadap keberhasilan tim sepak bola cilik ini juga datang dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Karimun.
Ketua KONI Karimun, Sri Rezeki, mengaku bangga dengan perjuangan anak-anak didiknya. Menurutnya, ini adalah bukti kerja keras semua pihak yang selama ini fokus membina generasi muda Karimun.
“Kami berterima kasih, mereka ke luar membawa nama baik Karimun dengan harapan ke depan bisa lebih bersinar lagi,” ungkap Sri Rezeki.
KONI sendiri berkomitmen untuk terus mendorong pembinaan atlet melalui kerja sama intens dengan masing-masing cabang olahraga (cabor). Salah satu bentuk dukungan itu adalah dengan memperbanyak pertandingan antar klub sebagai ajang pematangan pemain.
“Kita ajak cabor membuat pertandingan antar klub sesering mungkin untuk mencari bibit yang unggul, itu harapan kami pada cabor sepak bola ini,” terang Sri.
Capaian Anak Daerah, Harapan Besar untuk Masa Depan
Kemenangan tim U10 dan U12 dari Karimun ini bukan hanya soal medali perak. Lebih dari itu, pencapaian ini menjadi simbol bahwa anak-anak daerah pun bisa berbicara banyak di panggung nasional, asal diberi ruang dan dukungan yang cukup.
Turnamen Grassroots sendiri bukan sekadar kompetisi biasa. Event ini merupakan ajang pembuktian kualitas pembinaan usia dini dari berbagai daerah. Maka keberhasilan dua tim Karimun meraih posisi runner-up menunjukkan bahwa sistem pembinaan di daerah tersebut mulai menunjukkan hasil.
Pemerintah daerah dan KONI sepakat untuk membangun sistem yang berkelanjutan. Fokus ke depan bukan hanya pada kompetisi semata, melainkan bagaimana menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan atlet muda secara menyeluruh baik dari sisi pelatihan, fasilitas, hingga frekuensi bertanding.
Menanam Harapan Lewat Sepak Bola
Di tengah berbagai keterbatasan fasilitas, semangat anak-anak dari Karimun terbukti tak surut. Dengan segala daya dan upaya, mereka berhasil membuktikan bahwa cinta sepak bola bisa melahirkan prestasi.
Apa yang diraih tim U10 dan U12 ini seolah menjadi pemantik semangat baru bagi dunia olahraga di Karimun. Ke depan, bukan tak mungkin, nama Karimun bisa lebih dikenal sebagai salah satu lumbung talenta sepak bola nasional.
Langkah awal sudah ditunjukkan oleh generasi muda Karimun. Kini, tinggal bagaimana semua pihak menjaga semangat itu tetap menyala—lewat pembinaan, kompetisi, dan dukungan nyata—agar mimpi menjadi kenyataan.