JAKARTA - Arsenal terus menebar optimisme menjelang musim baru dengan memperlihatkan ketangguhan mental serta kedalaman skuad dalam lawatan pramusim mereka di Singapura. Dalam pertandingan yang penuh tensi menghadapi Newcastle United, The Gunners sukses membalikkan ketertinggalan dan menutup laga dengan kemenangan 3-2.
Pertarungan tersebut bukan hanya sekadar laga pemanasan. Bagi Mikel Arteta dan pasukannya, duel ini menjadi cerminan dari kesiapan tim dalam menghadapi tekanan, bahkan ketika kondisi pertandingan tidak sepenuhnya ideal.
“Ini adalah ujian yang luar biasa. Kondisinya berbeda, lapangannya berbeda. Kami berada dalam situasi yang menuntut banyak dari kami, karena kami tertinggal satu gol setelah aksi pertama mereka. Namun, kami cepat merespons. Dua gol dalam dua menit, keduanya berkat inisiatif Kai Havertz, membuat Arsenal unggul,” ujar Arteta mengapresiasi mentalitas juang skuadnya.
Kemenangan ini menjadi yang kedua secara beruntun bagi Arsenal di turnamen pramusim tersebut. Namun, lebih dari sekadar hasil, sorotan utama tertuju pada karakter permainan tim yang solid dan penuh determinasi, bahkan saat harus tertinggal di awal laga.
Kebangkitan Arsenal dimulai usai gol cepat dari Newcastle. Bukannya terpuruk, pasukan muda Meriam London justru menunjukkan respons luar biasa. Kai Havertz mengambil peran penting dengan dua kontribusinya yang berbuah dua gol dalam tempo dua menit. Keunggulan sempat disamakan Newcastle, tetapi Arsenal tidak kehilangan kendali permainan.
Menariknya, kemenangan Arsenal juga melibatkan kontribusi besar dari para pemain muda. Salah satu sorotan utama datang dari Max Dowman, remaja 15 tahun yang tampil berani di menit-menit akhir. Lewat aksinya, ia memancing pelanggaran di kotak penalti yang akhirnya menghasilkan gol kemenangan dari titik putih lewat Martin Odegaard.
Tak berhenti sampai di situ, Marli Salmon, pemain 15 tahun lainnya, tampil solid mengawal lini belakang, menunjukkan kematangan yang melebihi usianya. Sementara Josh Nichols yang masih berusia 19 tahun bermain disiplin sebagai bek kanan. Debutan lainnya, Andre Harriman-Annous, juga mendapat kesempatan merasakan atmosfer bermain di tim utama.
Melihat performa para pemain muda yang tampil tanpa beban namun tetap disiplin secara taktik, Arteta tidak bisa menyembunyikan kebanggaannya.
“Sangat menyenangkan menyaksikannya. Sangat aneh melihat pemain-pemain semuda itu tampil di level tersebut dengan kepercayaan diri dan determinasi yang tinggi, serta benar-benar mewujudkannya. Jadi, saya sangat senang dengan itu,” katanya.
Momentum ini tentu menjadi kabar baik bagi proyek jangka panjang Arsenal. Dengan menggabungkan pilar-pilar senior dan pemain muda berbakat, tim asal London Utara ini tampaknya sudah berada di jalur yang tepat untuk membangun tim berkarakter kuat.
Di balik kesuksesan itu, terdapat satu hal yang sedikit mengganggu. Riccardo Calafiori, bek muda yang tengah naik daun, harus ditarik keluar lebih awal karena mengalami cedera pada awal babak kedua. Meski belum diketahui secara pasti tingkat keparahannya, Arteta memberi sedikit bocoran mengenai kondisi sang pemain.
“Kami belum tahu, kami harus menunggu. Dia tidak terlihat terlalu khawatir, tetapi dia harus keluar, jadi itu menandakan itu tidak baik,” jelas Arteta.
Terlepas dari kekhawatiran tersebut, Arsenal tetap bisa memetik banyak pelajaran dan energi positif dari laga ini. Mental juara yang ditunjukkan kala tertinggal, keberanian para pemain muda, hingga efektivitas taktik yang dijalankan, semuanya menjadi indikator kesiapan tim menuju musim kompetisi mendatang.
Kemenangan atas Newcastle menjadi pengingat bahwa hasil akhir memang penting, namun cara mencapainya jauh lebih bermakna. Arsenal tidak hanya menang dalam angka, tetapi juga dalam semangat, keberanian, dan kekompakan tim.
Dengan pramusim yang berjalan positif dan atmosfer tim yang terus membaik, Arsenal layak mendapat sorotan sebagai salah satu kandidat kuat di musim yang akan datang. Banyak mata kini tertuju pada Mikel Arteta dan proyeknya, apakah mereka mampu mempertahankan konsistensi performa ini saat kompetisi resmi dimulai.
Lebih jauh lagi, potensi dari para pemain muda Arsenal menjadi cerita tersendiri. Dengan pembinaan yang tepat dan keberanian memberikan menit bermain, bukan tidak mungkin nama-nama seperti Max Dowman atau Marli Salmon akan menjadi bagian penting dari skuad utama dalam waktu yang tidak lama.
Pertandingan di Singapura ini bukan hanya tentang skor, tapi tentang perkembangan. Dan bagi Arsenal, semua perkembangan itu menunjukkan arah yang menjanjikan.