JAKARTA - Dalam dua tahun terakhir, wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya mengalami perkembangan pesat dalam jumlah pelanggan gas, terutama di sektor industri dan komersial. Pertumbuhan ini tidak terlepas dari upaya strategis PGN dalam memperluas jaringan distribusi gas melalui jaringan pipa yang semakin luas dan modern. Kondisi ini turut mendorong masuknya investasi baru di berbagai kawasan industri, khususnya di Kendal dan Batang, yang menjadi pusat perhatian para pelaku usaha.
PGN terus melakukan ekspansi jaringan pipa distribusi gas yang menghubungkan berbagai wilayah penting di Jawa Tengah. Peningkatan panjang jaringan ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menyediakan pasokan energi yang andal dan efisien bagi pelaku industri dan komersial. Ekspansi ini juga mencerminkan tren positif dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor energi yang berkelanjutan.
Aldo Marino, Sales Komersial Industri PGN Area Semarang, menyampaikan bahwa sektor industri dan komersial masih menjadi penyerap gas terbesar saat ini. Pada segmen komersial, pelanggan berasal dari berbagai institusi seperti hotel, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan. Sementara itu, meskipun volume penggunaan gas di sektor rumah tangga relatif kecil, jumlah sambungan gas rumah tangga terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.
“Secara nasional ada sekitar 21 ribu sambungan rumah tangga, untuk Semarang ada sekitar 11 ribu hingga 14 ribu sambungan. Kalau dilihat dua tahun terakhir, pertumbuhan pelanggan luar biasa,” ungkap Aldo saat ditemui di lokasi Kalimantan Jawa Gas (KJG) Tambaklorok Semarang.
Pertumbuhan ini tidak hanya berhenti pada peningkatan jumlah pelanggan lama, tetapi juga ditambah dengan rencana penambahan sekitar 14 pelanggan baru dalam waktu dekat. Hal ini menjadi bukti bahwa kebutuhan energi di sektor industri dan komersial terus meningkat seiring dengan berkembangnya aktivitas bisnis dan ekonomi di Jawa Tengah.
Investasi asing juga mulai menunjukkan minat yang besar terhadap potensi gas di kawasan industri Jawa Tengah. Beberapa perusahaan besar dari Tiongkok mengincar Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) sebagai lokasi investasi mereka. “Perusahaan ini akan menyerap gas dalam jumlah besar. Kami siap mendukung kebutuhan mereka melalui jaringan pipa yang sudah dibangun,” jelas Aldo. Kesungguhan PGN dalam menjamin pasokan gas yang stabil menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor yang ingin mengembangkan bisnisnya di kawasan ini.
PGN mendapatkan pasokan gas utamanya dari Sumur Jambaran Tiung Biru (JTB) milik Pertamina yang terletak di Bojonegoro, Jawa Timur. Pasokan yang stabil dan berkualitas dari JTB sangat penting untuk memastikan kelancaran distribusi gas dan memenuhi kebutuhan pelanggan di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Perkembangan ini memiliki dampak positif yang luas, tidak hanya bagi PGN dan pelaku industri, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang ikut merasakan manfaat dari hadirnya energi bersih dan efisien. Dengan tersedianya pasokan gas yang memadai, pelaku industri dapat menjalankan proses produksinya dengan lebih optimal dan ramah lingkungan. Hal ini pada akhirnya juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan membuka peluang pekerjaan baru.
Secara keseluruhan, perkembangan jumlah pelanggan gas di Jawa Tengah menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan. PGN sebagai penyedia energi terus berupaya mengoptimalkan jaringan pipa dan layanan agar kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi dengan baik. Keberhasilan ini menjadi contoh bagaimana sinergi antara perusahaan energi dengan dunia industri dapat menghadirkan manfaat nyata bagi perekonomian daerah.
Melihat tren positif ini, dapat disimpulkan bahwa sektor industri dan komersial akan terus menjadi motor penggerak utama pertumbuhan pelanggan gas. Dengan dukungan infrastruktur yang kuat dan pasokan gas yang andal, Jawa Tengah semakin siap menjadi pusat industri regional yang kompetitif dan berkelanjutan.
Ke depan, PGN berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan industri melalui inovasi dalam distribusi gas dan pelayanan pelanggan. Komitmen ini sejalan dengan upaya pemerintah dan pelaku usaha dalam membangun ekosistem industri yang produktif dan berdaya saing tinggi. Pertumbuhan pelanggan gas yang pesat ini sekaligus menjadi indikator keberhasilan strategi energi nasional dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berwawasan lingkungan.
Dengan semakin meningkatnya peran gas bumi dalam memenuhi kebutuhan energi, Jawa Tengah diperkirakan akan menjadi contoh sukses pengembangan energi bersih di Indonesia. PGN turut bangga menjadi pelaku utama yang menghubungkan potensi sumber daya energi dengan kebutuhan dunia industri dan masyarakat secara luas. Hal ini membuka banyak peluang baru untuk menjadikan sektor energi lebih andal dan berkelanjutan di masa mendatang.