Inspiratif

Kisah Inspiratif LK 1 HMI UICI Tarik Minat Mahasiswa S3

Kisah Inspiratif  LK 1 HMI UICI Tarik Minat Mahasiswa S3
Kisah Inspiratif LK 1 HMI UICI Tarik Minat Mahasiswa S3

JAKARTA - Semangat belajar dan berorganisasi memang tidak pernah memandang batas usia maupun jenjang pendidikan. Hal inilah yang tergambar dalam kegiatan Latihan Kader (LK) 1 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Persiapan Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) yang sedang berlangsung. Keunikan dari agenda kali ini adalah hadirnya peserta dari berbagai jenjang akademik, mulai dari mahasiswa strata satu (S1), magister (S2), hingga doktoral (S3).

Kegiatan yang biasanya diikuti mahasiswa jenjang awal ini justru berhasil menarik minat dari kalangan yang lebih tinggi secara akademis. Tidak hanya itu, ada pula peserta yang kembali mengikuti LK 1 meskipun sebelumnya pernah menjalani proses serupa pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa proses kaderisasi dalam HMI tidak hanya dipahami sebagai kegiatan rutin, melainkan sebagai wadah penguatan ideologi dan karakter yang terus relevan untuk setiap tahap kehidupan akademik maupun profesional.

Hal tersebut terungkap dalam sesi pertama pelatihan yang digelar. Dalam sesi itu, Wakil Rektor UICI, Lely Pelitasari Soebekty, tampil sebagai pemateri dengan membawakan topik "Konsep Diri Kader Insan Cita". Dalam suasana yang penuh semangat, sesi ini menjadi lebih menarik saat salah satu peserta mengungkapkan pengalamannya yang tidak biasa.

Saat diminta menjawab pertanyaan mengenai konsep diri, peserta tersebut mengawali jawabannya dengan pengakuan mengejutkan: ia pernah mengikuti LK 1 pada tahun 2018. Namun, karena sertifikatnya hilang, ia memutuskan untuk mengikuti kembali pelatihan ini.

“Sertifikat saya tercecer, tidak tahu ada di mana, sehingga ikut kembali LK 1 kali ini,” ujarnya di hadapan peserta lainnya.

Kisah ini menyiratkan bahwa semangat untuk terus belajar dan memperbaiki diri adalah nilai yang dipegang teguh oleh kader HMI, terlepas dari pengalaman dan latar belakang mereka. Hal ini sekaligus menjadi refleksi bahwa kegiatan kaderisasi bukan semata kewajiban administratif, melainkan sebuah proses pembentukan karakter dan pemahaman diri yang mendalam.

Wakil Rektor UICI yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Ombudsman RI itu menyambut baik dinamika yang terjadi di pelatihan kali ini. Ia menyampaikan apresiasi terhadap semangat para peserta, terlebih dengan kehadiran peserta dari lintas jenjang akademik yang turut memperkaya diskusi.

Kegiatan LK 1 HMI Komisariat Persiapan UICI sendiri dijadwalkan berlangsung sejak 31 Juli hingga 3 Agustus 2025. Sepanjang kegiatan ini, peserta akan menerima berbagai materi strategis dari para pemateri yang berasal dari beragam latar belakang: mulai dari akademisi, aktivis sosial, hingga alumni HMI yang kini telah berkiprah di berbagai sektor.

Antusiasme peserta tampak jelas sepanjang pelaksanaan. Mereka terlibat aktif dalam setiap sesi, mulai dari materi dasar mengenai nilai-nilai ke-HMI-an hingga diskusi tentang peran mahasiswa dalam pembangunan bangsa. Para panitia juga memastikan bahwa setiap sesi berjalan dengan suasana interaktif, menjadikan pelatihan ini tidak hanya informatif tetapi juga membangun kedekatan antarpeserta.

Kondisi ini menjadi bukti bahwa semangat keorganisasian dan ideologi ke-HMI-an tidak mengenal batas. Bagi para mahasiswa, terutama di lingkungan UICI, kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan seperti ini dianggap sebagai pengalaman berharga yang mampu memperkaya perjalanan akademik dan pribadi mereka.

Pelatihan ini juga menunjukkan bahwa HMI masih relevan sebagai organisasi yang mampu merangkul dan membentuk karakter generasi muda di tengah dinamika zaman. Daya tariknya tidak hanya terletak pada sejarah panjangnya, tetapi juga pada semangat regenerasi yang terbuka bagi siapa pun yang ingin tumbuh dan berkembang dalam nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.

Tak kalah penting, kehadiran pemateri-pemateri inspiratif turut memperkuat kualitas pelatihan ini. Dengan latar belakang yang beragam, mereka membawa perspektif yang luas dan mendalam mengenai peran mahasiswa dalam membangun masyarakat. Hal ini memberi dorongan kepada para peserta untuk berpikir lebih kritis, reflektif, dan strategis dalam menentukan arah pengabdian mereka ke depan.

Semangat yang ditunjukkan oleh peserta dari jenjang S2 dan S3 menjadi catatan tersendiri dalam pelaksanaan LK 1 kali ini. Mereka hadir bukan untuk sekadar mengulang, tetapi untuk memperbarui komitmen serta memperdalam pemahaman terhadap nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi HMI. Kehadiran mereka juga mematahkan stereotip bahwa kegiatan kaderisasi hanya cocok bagi mahasiswa baru, melainkan terbuka bagi siapa pun yang ingin memperkuat identitas intelektual dan spiritualnya.

Momentum ini menjadi inspirasi tersendiri bagi panitia maupun peserta lainnya. Bahwa belajar tidak mengenal kata terlambat, dan bahwa semangat menjadi insan cita adalah proses yang berkelanjutan. Kegiatan ini juga memperlihatkan betapa pentingnya ruang-ruang pembelajaran kolektif dalam membentuk pemimpin masa depan yang berintegritas, memiliki visi, dan mampu menjawab tantangan zaman.

Sebagai bagian dari proses regenerasi, LK 1 ini telah memberikan warna tersendiri bagi HMI di lingkungan UICI. Dengan peserta yang datang dari latar belakang dan jenjang pendidikan yang beragam, pelatihan ini menjadi ruang inklusif yang menumbuhkan nilai-nilai kolaboratif, pemikiran kritis, dan semangat transformasi.

Kesuksesan penyelenggaraan LK 1 ini memberikan harapan baru bahwa regenerasi dalam tubuh HMI akan terus berjalan secara dinamis. Dengan mengedepankan nilai-nilai inklusif, kegiatan ini membuktikan bahwa HMI tetap menjadi wadah yang terbuka dan inspiratif bagi mahasiswa dari berbagai lapisan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index